Cerita Radit, Penyandang Tuna Netra yang Lulus Cum Laude dari Sastra Arab UI
Selasa, 05 Maret 2024 - 06:09 WIB
Baca juga: Lulus dengan IPK 3,99, Ini Kisah Mahasiswa UI yang Jatuh Hati dengan Fisika
Keberhasilannya membangkitkan rasa haru sekaligus rasa bangga sang ibunda, Nira yang turut mendampingi saat prosesi wisuda. Nira bercerita bagaimana perjuangan anaknya dalam menempuh pendidikan formal. "Banyak sekali perjuangan yang ditempuh hingga ada di titik ini. Dari dia yang tidak bisa sampai dia berusaha. Saya terus mengatakan, Kamu bisa. Alhamdulillah, dia mau berusaha," kata Nira.
Menurutnya, Radit sangat menyukai mata pelajaran Matematika dan Fisika. Namun, sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), mimpinya terhenti. Kondisi fisik menghalanginya untuk menempuh pendidikan di bidang sains dan teknologi.
Meski begitu, Radit tak patah arang. Ia tetap memaksimalkan nilai-nilai mata pelajaran sosial, sehingga dapat masuk UI melalui SNMPTN jalur undangan.
Dengan diraihnya prestasi ini, ia berharap anaknya dapat terus melanjutkan mimpi-mimpinya. Ia juga berharap akses pendidikan dan pekerjaan di Indonesia untuk para disabilitas semakin terbuka, sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapatkannya.
Nira percaya, di luar sana banyak anak-anak disabilitas yang juga berkompetensi dan mampu bersaing di bidang apa pun, asalkan mereka diberi kesempatan yang sama untuk memiliki akses dalam mengembangkan diri.
Keberhasilannya membangkitkan rasa haru sekaligus rasa bangga sang ibunda, Nira yang turut mendampingi saat prosesi wisuda. Nira bercerita bagaimana perjuangan anaknya dalam menempuh pendidikan formal. "Banyak sekali perjuangan yang ditempuh hingga ada di titik ini. Dari dia yang tidak bisa sampai dia berusaha. Saya terus mengatakan, Kamu bisa. Alhamdulillah, dia mau berusaha," kata Nira.
Menurutnya, Radit sangat menyukai mata pelajaran Matematika dan Fisika. Namun, sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), mimpinya terhenti. Kondisi fisik menghalanginya untuk menempuh pendidikan di bidang sains dan teknologi.
Meski begitu, Radit tak patah arang. Ia tetap memaksimalkan nilai-nilai mata pelajaran sosial, sehingga dapat masuk UI melalui SNMPTN jalur undangan.
Dengan diraihnya prestasi ini, ia berharap anaknya dapat terus melanjutkan mimpi-mimpinya. Ia juga berharap akses pendidikan dan pekerjaan di Indonesia untuk para disabilitas semakin terbuka, sehingga mereka tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri untuk mendapatkannya.
Nira percaya, di luar sana banyak anak-anak disabilitas yang juga berkompetensi dan mampu bersaing di bidang apa pun, asalkan mereka diberi kesempatan yang sama untuk memiliki akses dalam mengembangkan diri.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda