Mengenal OAIL Itera, Pusat Pemantauan Hilal di Indonesia dengan Teleskop Canggih

Minggu, 10 Maret 2024 - 11:30 WIB
Teleskop OZT- ALTS dilengkapi refraktor triplet apokromat dengan diameter 152 mm dengan panjang fokus 1200 mm dan detektor kamera CCD monokrom berkecepatan tinggi dengan filter inframerah, dan kamera CMOS berwarna.

Selain menggunakan teleskop OZT-ALTS, OAIL juga menyediakan 3 teleskop portable Barride Optics A-102 (diameter 102 mm, fokus 900 mm) untuk digunakan oleh peserta kegiatan selama proses pengamatan hilal.

Untuk keperluan penelitian hilal, OAIL juga melakukan pengamatan tertutup di rooftop Labtek OZT dengan menggunakan teleskop hilal portabel pengembangan dari OAIL (OjanScope dan Utopia-Scope).

Sulit Terlihat



Dengan menggunakan titik lokasi OZT-ALTS, tim OAIL menghitung bahwa konjungsi toposentrik terjadi pada tanggal 10 Maret 2024 pada pukul 17.30 WIB. Pada saat Matahari terbenam di Itera pada pukul 18:15 WIB, Bulan akan berada di horizon barat dengan

umur Bulan 0 jam 45 menit.

Baca juga: 2 April Hilal Sudah Tinggi, BMKG Klarifikasi Viral Koreksi Data Hisab-Rukyat



Dari perhitungan yang dilakukan oleh tim OAIL, ketinggian Bulan pada saat Matahari tenggelam adalah +00°:01′:47″ dan azimut Bulan sebesar +264°:49′:16″, dengan beda azimut-01°:14′:24″ dari lokasi Matahari terbenam, dengan elongasi sebesar +01°:42′:19″.

“Hilal kali ini akan sangat sulit untuk diamati, dan di bawah kriteria visibilitas hilal Neo MABIMS (ketinggian bulan 3 derajat, elongasi 6,4 derajat). Meski begitu, OAIL tetap melakukan pengamatan untuk melakukan konfirmasi apakah hilal dapat dilihat atau tidak,” ujar Dr. Moedji Raharto.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More