Anak Tukang Bubur Ini Lulus Cum Laude di ITB, Penuhi Janji ke Mendiang Ibu
Minggu, 17 Maret 2024 - 10:35 WIB
Di keluarganya, hanya Melly yang bisa kuliah, kakaknya hanya tamatan SMA. Untuk kehidupan sehari-hari, Melly dan kakaknya membuat usaha katering kecil-kecilan. Melly juga nyambi menjadi guru les murid SD-SMA.
Lingkungan tempat tinggal Melly sendiri, walaupun berada di tengah Kota Bandung, merupakan masyarakat yang kurang menyadari pentingnya pendidikan. Mayoritas penduduk jalan Pagarsih merupakan pedagang informal dan pelaku usaha kecil.
Sangat jarang ditemukan anak muda yang melanjutkan pendidikan hingga kuliah.
“Memang ada yang melanjutkan hingga jenjang perguruan tinggi, namun persentasenya sangat kecil. Mayoritas menikah setelah lulus SMP ataupun SMA," ujar Melly.
Ia mengungkapkan, lingkungan tempat tinggalnya tidak mendukung cita-cita dan harapannya. Tak sedikit yang menilai, Mely membebani orangtuanya dengan keinginannya untuk berkuliah.
“Apa yang mereka katakan itu justru menjadi cambuk bagi saya untuk membuktikan pada mereka bahwa anak seorang tukang bubur pun dapat berprestasi," tuturnya bersemangat.
Mahasiswa prodi Teknik Metalurgi ITB angkatan tahun 2020 ini sejak SD memang memiliki ketertarikan tinggi untuk sekolah dan karenanya sering memperoleh prestasi, baik akademik maupun non akademik.
Selama di SD dan SMP, Melly selalu menduduki peringkat 3 besar di sekolahnya serta sering mengikuti lomba bercerita bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Memasuki masa SMA di SMAK BPK Penabur Bandung, Melly sempat mengikuti olimpiade sains matematika dan kimia tingkat kota Bandung.
Lingkungan tempat tinggal Melly sendiri, walaupun berada di tengah Kota Bandung, merupakan masyarakat yang kurang menyadari pentingnya pendidikan. Mayoritas penduduk jalan Pagarsih merupakan pedagang informal dan pelaku usaha kecil.
Sangat jarang ditemukan anak muda yang melanjutkan pendidikan hingga kuliah.
“Memang ada yang melanjutkan hingga jenjang perguruan tinggi, namun persentasenya sangat kecil. Mayoritas menikah setelah lulus SMP ataupun SMA," ujar Melly.
Ia mengungkapkan, lingkungan tempat tinggalnya tidak mendukung cita-cita dan harapannya. Tak sedikit yang menilai, Mely membebani orangtuanya dengan keinginannya untuk berkuliah.
“Apa yang mereka katakan itu justru menjadi cambuk bagi saya untuk membuktikan pada mereka bahwa anak seorang tukang bubur pun dapat berprestasi," tuturnya bersemangat.
Penerima KIP Kuliah
Mahasiswa prodi Teknik Metalurgi ITB angkatan tahun 2020 ini sejak SD memang memiliki ketertarikan tinggi untuk sekolah dan karenanya sering memperoleh prestasi, baik akademik maupun non akademik.
Selama di SD dan SMP, Melly selalu menduduki peringkat 3 besar di sekolahnya serta sering mengikuti lomba bercerita bahasa Mandarin dan bahasa Inggris.
Memasuki masa SMA di SMAK BPK Penabur Bandung, Melly sempat mengikuti olimpiade sains matematika dan kimia tingkat kota Bandung.
tulis komentar anda