Menteri LHK Ungkap Peran Penting Perguruan Tinggi untuk Penanganan Karhutla
Jum'at, 29 Maret 2024 - 13:45 WIB
Upaya pencegahan permanen diintegrasikan upaya teknologi, upaya operasi dan upaya tata kelola serta partisipasi publik telah membuahkan hasil yang baik. Strategi menuju solusi permanen pencegahan karhutla pun menunjukkan hasil nyata. Indonesia bisa menekan luas karhutla yang signifikan dari tahun ke tahun.
Pada Tahun 2023 yang lalu, Indonesia bisa menurunkan luas karhutla sebesar ±488.064,65 Ha atau 29,59% dibandingkan karhutla Tahun 2019. Bahkan menurut BMKG, Tahun 2023 intensitas El Nino pada level yang lebih kuat bila dibandingkan dengan El Nino pada Tahun 2019. Dalam rentang waktu selama hampir satu dekade ini, luas karhutla dari tahun ke tahun menurun 37% hingga 94% per tahun.
"Atas capaian tersebut, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak atas kerja sama dan dukungan kerja bersama yang baik dan positif, konstruktif selama ini dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia," ujarnya.
Namun, Siti mengingatkan bahwa rasa bangga itu jangan sampai melepas kewaspadaan kita. Ke depan, kita tidak boleh lengah untuk terus mengantisipasi karhutla, karena karhutla masih berpotensi menjadi ancaman dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
Diskusi yang membahas dinamika dan persoalan terkait pencegahan karhutla, menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono dan Rektor IPB University Prof. Arif Satria.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat berlanjut untuk tema penting berikutnya dan pola kerja ini dapat menjadi media untuk pembelajaran bersama, dan menjadi momen untuk semakin meningkatkan peran serta seluruh pihak dalam menjaga alam dan lingkungan kita tetap lestari.
Pada Tahun 2023 yang lalu, Indonesia bisa menurunkan luas karhutla sebesar ±488.064,65 Ha atau 29,59% dibandingkan karhutla Tahun 2019. Bahkan menurut BMKG, Tahun 2023 intensitas El Nino pada level yang lebih kuat bila dibandingkan dengan El Nino pada Tahun 2019. Dalam rentang waktu selama hampir satu dekade ini, luas karhutla dari tahun ke tahun menurun 37% hingga 94% per tahun.
"Atas capaian tersebut, saya menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh pihak atas kerja sama dan dukungan kerja bersama yang baik dan positif, konstruktif selama ini dalam upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Indonesia," ujarnya.
Namun, Siti mengingatkan bahwa rasa bangga itu jangan sampai melepas kewaspadaan kita. Ke depan, kita tidak boleh lengah untuk terus mengantisipasi karhutla, karena karhutla masih berpotensi menjadi ancaman dalam pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia.
Diskusi yang membahas dinamika dan persoalan terkait pencegahan karhutla, menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono dan Rektor IPB University Prof. Arif Satria.
Kegiatan seperti ini diharapkan dapat berlanjut untuk tema penting berikutnya dan pola kerja ini dapat menjadi media untuk pembelajaran bersama, dan menjadi momen untuk semakin meningkatkan peran serta seluruh pihak dalam menjaga alam dan lingkungan kita tetap lestari.
(nnz)
tulis komentar anda