Arif Muazam Jadi Lulusan Tercepat S2 UGM, 1 Tahun 0 Bulan
Jum'at, 26 April 2024 - 14:54 WIB
Dia mengungkapkan, sebelum lulus menjadi sarjana pertanian UGM ia memang sudah bertekad untuk memperdalami perspektif biologi di tanaman pangan.
Passionnya di bidang tanaman ini diikuti dengan berbagai persiapan lain karena ia tidak mau berlama-lama kuliah namun ingin segera mengaplikasikan ilmunya di dunia nyata.
“Sebelum kuliah sudah siap proposal riset dan kerja sama pendanaan, output publikasi minimal sebanyak tiga baik internasional minimal Q3 dan nasional minimal akreditasi Sinta 2,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, pada periode 2017 sampai dengan 2024, setidaknya ada 15 riset penelitian dengan topik tanaman pangan yang ia publikasikan. Beberapa di antaranya menilai pengaruh bahan organik terhadap produktivitas tanaman, hingga keragaman morfologis tanaman pangan yang tersebar di berbagai daerah.
Selain berkuliah, Arif ternyata sudah bekerja sebagai peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengharuskannya berada di kantor selagi kuliah. Alih-alih menjadi beban, Arif justru membuatnya sebagai peluang.
Tesis yang diajukan tidak hanya untuk mendapatkan gelar, namun juga mendukung kariernya di BRIN sebagai peneliti di bidang Optimasi dan Peningkatan Sustainable Development Goals (SDGs) Lokal Tanaman Pangan. Melalui riset tersebut, Arif meneliti potensi tanaman pangan lokal, khususnya sorgum di daerah Gunungkidul, Yogyakarta.
Terkait pengalamannya mengenyam pendidikan di Fakultas Biologi UGM, Arif mengaku senang dan menikmati ketika kembali ke almamater melanjutkan studi S2 dengan mengambil studi di Fakultas Biologi UGM.
“Kuliah di Biologi UGM sangat asik, nyaman, banyak pengalaman berharga yang saya dapat. Dosen juga ramah, baik hati, serta staf pendidikan yang friendly, bahkan ada program percepatan atau Fast Track,” aku Arif.
Peraih gelar S2 tercepat itu pun mendukung penuh program Fast Track UGM karena memang menjadi program unggulan yang ditujukan bagi mahasiswa sarjana (S1) agar bisa langsung melanjutkan ke jenjang S2.
“Program ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik dan motivasi studi lanjut, sehingga dalam 5 tahun sudah mampu meraih gelar S1 dan S2 sekaligus,” pungkasnya.
Passionnya di bidang tanaman ini diikuti dengan berbagai persiapan lain karena ia tidak mau berlama-lama kuliah namun ingin segera mengaplikasikan ilmunya di dunia nyata.
“Sebelum kuliah sudah siap proposal riset dan kerja sama pendanaan, output publikasi minimal sebanyak tiga baik internasional minimal Q3 dan nasional minimal akreditasi Sinta 2,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, pada periode 2017 sampai dengan 2024, setidaknya ada 15 riset penelitian dengan topik tanaman pangan yang ia publikasikan. Beberapa di antaranya menilai pengaruh bahan organik terhadap produktivitas tanaman, hingga keragaman morfologis tanaman pangan yang tersebar di berbagai daerah.
Selain berkuliah, Arif ternyata sudah bekerja sebagai peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengharuskannya berada di kantor selagi kuliah. Alih-alih menjadi beban, Arif justru membuatnya sebagai peluang.
Tesis yang diajukan tidak hanya untuk mendapatkan gelar, namun juga mendukung kariernya di BRIN sebagai peneliti di bidang Optimasi dan Peningkatan Sustainable Development Goals (SDGs) Lokal Tanaman Pangan. Melalui riset tersebut, Arif meneliti potensi tanaman pangan lokal, khususnya sorgum di daerah Gunungkidul, Yogyakarta.
Terkait pengalamannya mengenyam pendidikan di Fakultas Biologi UGM, Arif mengaku senang dan menikmati ketika kembali ke almamater melanjutkan studi S2 dengan mengambil studi di Fakultas Biologi UGM.
“Kuliah di Biologi UGM sangat asik, nyaman, banyak pengalaman berharga yang saya dapat. Dosen juga ramah, baik hati, serta staf pendidikan yang friendly, bahkan ada program percepatan atau Fast Track,” aku Arif.
Peraih gelar S2 tercepat itu pun mendukung penuh program Fast Track UGM karena memang menjadi program unggulan yang ditujukan bagi mahasiswa sarjana (S1) agar bisa langsung melanjutkan ke jenjang S2.
“Program ini dirancang untuk memfasilitasi mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik dan motivasi studi lanjut, sehingga dalam 5 tahun sudah mampu meraih gelar S1 dan S2 sekaligus,” pungkasnya.
tulis komentar anda