Sri Fatmawati, Dosen Perempuan Pertama di Indonesia Peraih Dr Willmar Schwabe Award
Kamis, 18 Juli 2024 - 14:20 WIB
Menurut dosen dari Laboratorium Kimia Bahan Alam dan Sintesis (KIBAS) Departemen Kimia ITS ini, dalam riset kimia bahan alam yang digelutinya, ia menaruh fokus besar riset pada topik terkait jamu.
“Dalam topik ini, saya mempelajari berbagai hal terkait peningkatan kualitas bahan, bioaktivitas teknologi pembuatan jamu, pemberdayaan sumber daya petani hingga kolaborasi industri,” paparnya.
Lebih rinci, Fatma mengungkapkan bahwa ia telah berhasil menerbitkan lebih dari 50 makalah di jurnal internasional dan mengumpulkan 2.601 kutipan mengesankan. Melalui dedikasinya tersebut, Fatma telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penemuan kandungan kimia dalam obat-obatan tradisional Indonesia.
Tak hanya itu, Fatma juga berhasil membuktikan relevansi farmakologis, mengidentifikasi bioaktivitas tanaman herbal lokal, hingga memberdayakan petani dan peneliti perempuan lainnya.
Melalui penghargaan ini, Fatma mengaku semakin terdorong untuk berkontribusi pada penelitian yang berdampak bagi kebermanfaatan masyarakat luas. Ke depan, peraih lebih dari 30 penghargaan bergengsi ini berharap agar generasi muda, khususnya perempuan peneliti, akan terus berupaya mengembangkan riset di bidangnya. “Karena ilmuwan yang berdedikasi merupakan pilar untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” pungkasnya
“Dalam topik ini, saya mempelajari berbagai hal terkait peningkatan kualitas bahan, bioaktivitas teknologi pembuatan jamu, pemberdayaan sumber daya petani hingga kolaborasi industri,” paparnya.
Lebih rinci, Fatma mengungkapkan bahwa ia telah berhasil menerbitkan lebih dari 50 makalah di jurnal internasional dan mengumpulkan 2.601 kutipan mengesankan. Melalui dedikasinya tersebut, Fatma telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penemuan kandungan kimia dalam obat-obatan tradisional Indonesia.
Tak hanya itu, Fatma juga berhasil membuktikan relevansi farmakologis, mengidentifikasi bioaktivitas tanaman herbal lokal, hingga memberdayakan petani dan peneliti perempuan lainnya.
Melalui penghargaan ini, Fatma mengaku semakin terdorong untuk berkontribusi pada penelitian yang berdampak bagi kebermanfaatan masyarakat luas. Ke depan, peraih lebih dari 30 penghargaan bergengsi ini berharap agar generasi muda, khususnya perempuan peneliti, akan terus berupaya mengembangkan riset di bidangnya. “Karena ilmuwan yang berdedikasi merupakan pilar untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” pungkasnya
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda