Menristek Dorong Kerja Sama Riset Perguruan Tinggi Indonesia-Inggris

Senin, 24 Agustus 2020 - 08:24 WIB
Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Menristek/Kepala BRIN mendorong kerja sama riset dan penelitian antara universitas di Indonesia dengan Inggris. Sehingga diharapkan akan ada lebih banyak lagi hasil riset yang dihasilkan dari kedua negara tersebut.

Menistek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro mengapresiasi kerja sama riset antara universitas di Indonesia dengan universitas di Inggris yang telah berjalan, yang dilakukan oleh diaspora Indonesia.

"Kami mengharapkan kerja sama inovatif lainnya akan terjalin berdasarkan minat dan kemitraan sejajar Indonesia Inggris," kata Menristek saat menjadi pembicara kunci pada Inaugural Meeting UK-ICIS (United Kingdom – Indonesia Consortium for Interdisciplinary Science) Founding Universities, Minggu (23/8). (Baca juga: Perguruan Tinggi Indonesia-Inggris Kolaborasi Lawan COVID-19, Ini Bocorannya )



Menurutnya, kemitraan kerja sama riset dan inovasi baik yang akan melalui UK-ICIS, maupun kerangka kerjasama Newton Fund harus seiring dan sinergi dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045.

Termasuk, lanjutnya, Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024 Indonesia yang mencakup Pangan dan Pertanian, Energi Baru dan Terbaharukan, Kesehatan dan Obat-obatan, Transportasi, Ketahanan dan Keamanan, Kelautan, Teknik Rekayasa (termasuk Teknologi Informasi dan Komunikasi), Kelautan dan Perikanan; Sosial Humaniora, Pendidikan dan Kebudayaan, serta bidang-bidang ilmu lainnya yang berbasis multi disiplin iptek.

Menteri Bambang kemudian mencontohkan Newton Fund program yang didanai oleh Pemerintah Indonesia dan Inggris mendanai kegiatan riset dan inovasi berbasis bidang-bidang Iptek yang telah di setujui secara seksama oleh kedua belah pihak, sehingga output-nya sangat bermanfaat bagi masyarakat di kedua Negara. (Baca juga: Klasterisasi Harus jadi Patokan Pembinaan Perguruan Tinggi )

"Nah, kedepan mekanisme keterlibatan diaspora Indonesia dalam program Newton Fund maupun program kerja sama RI UK lainnya, yang berbasis Institusi Pendidikan Tinggi patut di eksplorasi. Terutama bagi universitas yang punya minat riset sama dengan universitas di Indonesia," katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (23/8).

Mantan Kepala Bappenas ini juga mengapresiasi Universitas di Indonesia dan Inggris yang sudah mempunyai kerja sama dengan perguruan tinggi di Ingggris, yaitu Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Institut Pertanian Bogor, sedangkan universitas dari Inggris yang sudah bekerja sama yaitu Nottingham University dan Warwick University.

Kerja sama antar Perguruan Tinggi Indonesia dan Inggris ini sejak lama sudah di rekognisi oleh Menteri terkait di kedua Negara. Oleh sebab itu, per 5 Agustus 2020, Menristek/Kepala BRIN dengan Menteri Sains Inggris YM Amanda Solloway sama-sama menyampaikan dukungannya melalui penandatanganan kerja sama riset dan inovasi antar kedua Negara.

Diharapkan akan lebih banyak lagi perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), paten bersama dan produk-produk inovasi yang di hasilkan kedua negara, dan bukan sekadar pencapaian publikasi ilmiah internasional saja karena dunia membutuhkan produk inovasi yang nyata.

Keterlibatan pihak swasta dalam konsep Triple Helix – Academicians Businessess Governments, juga perlu diperkuat kembali, sehingga jangkuan produk inovasi hasil kerja sama kedua negara di masa depan dapat dirasakan oleh masyarakat dunia.

Pembicara Utama lainnya dalam forum UK-ICIS adalah Menteri Sains, Amanda Solloway MP, Plt, Rektor IPB Arif Satria, Rektor ITB Reini D Wirahadikusumah, dan Rektor UGM Panut Mulyono.
(mpw)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More