Jurusan di SMA Dihapus, JPPI: Tidak Terukur dan Bikin Bingung
Jum'at, 19 Juli 2024 - 14:00 WIB
JAKARTA - Kemendikbudristek menghapus jurusan IPA, IPS , dan bahasa di jenjang SMA . Kebijakan tersebut mulai berlaku saat ini atau tahun ajaran 2024/2025.
Penghapusan jurusan ini pun memantik reaksi dari berbagai pihak. Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, selain mendadak, penghapusan ini berpotensi membuat kebingungan baik sekolah hingga orang tua.
Baca juga: 5 Alasan Jurusan Bahasa, IPA, dan IPS di SMA Dihapus, Dampak Kurikulum Merdeka?
"Sering pemerintah keluarkan kebijakan, tapi gak jalan di lapangan, karena tidak diukur dan dilihat konteksnya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal, Jumat (19/7/2024).
Menurut Ubaid, kebijakan ini jika tak dijelaskan dengan baik, maka dipastikan akan membingungkan guru dan orang tua. Terlebih, kebijakan ini diumumkan saat tahun ajaran baru dimulai, sementara siswa masih diwajibkan sekolah membawa paket mata pelajaran seperti biasanya.
Baca juga: Kemendikbud Hapus Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Apa Alasannya?
"Jadi janganlah publik disuguhi dengan kebijakan dadakan, dan tidak jelas pula bagaimana teknis, serta apa goal yang ingin diraih," tuturnya.
Ubaid mengatakan, penghapusan kurikulum ini secara teknis akan berbenturan dengan alokasi waktu proses belajar mengajar, jam guru yang terpotong serta peminatan siswa terhadap kemampuan diri.
Baca juga: Calon Mahasiswa Wajib Tahu, Ini Jurusan IPA yang Sulit Diambil oleh Lulusan IPS
Oleh karena itu, pemerintah diminta menjelaskan secara detail ke dinas-dinas pendidikan sampai ke tingkat sekolah.
"Sejak awal kurmer (kurikulum merdeka belajar) diberlakukan, ada pernyataan, bahwa tidak semua mata pelajaran, siswa harus kuasai semua. Siswa bisa fokus pada peminatan pelajaran yang menjadi minat dan disiplin keilmuan dia," pungkas Ubaid.
Penghapusan jurusan ini pun memantik reaksi dari berbagai pihak. Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan (JPPI) Ubaid Matraji mengatakan, selain mendadak, penghapusan ini berpotensi membuat kebingungan baik sekolah hingga orang tua.
Baca juga: 5 Alasan Jurusan Bahasa, IPA, dan IPS di SMA Dihapus, Dampak Kurikulum Merdeka?
"Sering pemerintah keluarkan kebijakan, tapi gak jalan di lapangan, karena tidak diukur dan dilihat konteksnya," ujarnya saat dihubungi MNC Portal, Jumat (19/7/2024).
Menurut Ubaid, kebijakan ini jika tak dijelaskan dengan baik, maka dipastikan akan membingungkan guru dan orang tua. Terlebih, kebijakan ini diumumkan saat tahun ajaran baru dimulai, sementara siswa masih diwajibkan sekolah membawa paket mata pelajaran seperti biasanya.
Baca juga: Kemendikbud Hapus Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Apa Alasannya?
"Jadi janganlah publik disuguhi dengan kebijakan dadakan, dan tidak jelas pula bagaimana teknis, serta apa goal yang ingin diraih," tuturnya.
Ubaid mengatakan, penghapusan kurikulum ini secara teknis akan berbenturan dengan alokasi waktu proses belajar mengajar, jam guru yang terpotong serta peminatan siswa terhadap kemampuan diri.
Baca juga: Calon Mahasiswa Wajib Tahu, Ini Jurusan IPA yang Sulit Diambil oleh Lulusan IPS
Oleh karena itu, pemerintah diminta menjelaskan secara detail ke dinas-dinas pendidikan sampai ke tingkat sekolah.
"Sejak awal kurmer (kurikulum merdeka belajar) diberlakukan, ada pernyataan, bahwa tidak semua mata pelajaran, siswa harus kuasai semua. Siswa bisa fokus pada peminatan pelajaran yang menjadi minat dan disiplin keilmuan dia," pungkas Ubaid.
(nnz)
tulis komentar anda