Heru Budi Bantah Ratusan Guru Honorer Dipecat: Akan Didistribusikan ke Sekolah Lain
Minggu, 21 Juli 2024 - 08:59 WIB
JAKARTA - Kisruh ratusan guru honorer di Jakarta dipecat mendadak membuat resah para guru. Terkait nasib tenaga pendidik itu selanjutnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta , Heru Budi Hartono buka suara.
Heru Budi membantah bahwa cleansing itu bukanlah untuk memberhentikan guru. Akan tetapi, ini adalah sebatas proses untuk mendata 107 guru honorer di Jakarta untuk didistribusikan mengajar ke sekolah lain yang membutuhkan guru mata pelajaran tertentu.
Baca juga: LBH Jakarta Buka Pos Pengaduan, Guru Honorer Korban Pemberhentian Sepihak Bakal Melawan
"Gini cleansing itu pertama saya ucapkan terima kasih kepada Plt. Kepala Dinas Pendidikan, cleansing ini jangan diartikan untuk memberhentikan guru. Cleansing ini memadupadankan data supaya benar benar mendapatkan data yang akurat, untuk apa? untuk supaya guru-guru honorer yang saat ini berjumlah 4.000 bisa mendapatkan pekerjaan dengan baik," kata Heru kepada wartawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024) malam.
Baca juga: Ratusan Guru Honorer Diberhentikan Sepihak, Disdik DKI Buka Suara
Demi membahas hal ini, Heru bahkan memimpin rapat pada Sabtu siang kemarin dengan instansi terkait, khususnya Dinas Pendidikan agar masalah ratusan guru honorer itu tertuntaskan. Dia menyebut, guru honorer mata pelajaran di sekolah yang sudah menumpuk akan segera didistribusikan sehingga bisa memenuhi target jam mengajar.
"Hari ini tadi siang rapat maraton dengan Kepala Dinas Pendidikan, pejabat terbatas, satu di sini terkait dengan guru non aktif 107 akan kita data lantas mereka akan didistribusikan ke sekolah yang membutuhkan ilmunya. Kenapa? ada di beberapa sekolah guru-guru itu sudah cukup banyak misalnya guru Bahasa Inggris ada 3-40 maka guru yang bersangkutan tidak bisa mendapatkan jam belajarnya kan ada target," tambahnya.
Baca juga: Ratusan Guru Honorer di Jakarta Dipecat Mendadak Tanpa Pemberitahuan
Heru pun menyebut 4.000 guru honorer Jakarta akan mendapatkan rekomendasi untuk mendapatkan data nomor pendidik (Dapodik) dari Dinas Pendidikan (Disdik).
Heru Budi membantah bahwa cleansing itu bukanlah untuk memberhentikan guru. Akan tetapi, ini adalah sebatas proses untuk mendata 107 guru honorer di Jakarta untuk didistribusikan mengajar ke sekolah lain yang membutuhkan guru mata pelajaran tertentu.
Baca juga: LBH Jakarta Buka Pos Pengaduan, Guru Honorer Korban Pemberhentian Sepihak Bakal Melawan
"Gini cleansing itu pertama saya ucapkan terima kasih kepada Plt. Kepala Dinas Pendidikan, cleansing ini jangan diartikan untuk memberhentikan guru. Cleansing ini memadupadankan data supaya benar benar mendapatkan data yang akurat, untuk apa? untuk supaya guru-guru honorer yang saat ini berjumlah 4.000 bisa mendapatkan pekerjaan dengan baik," kata Heru kepada wartawan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024) malam.
Baca juga: Ratusan Guru Honorer Diberhentikan Sepihak, Disdik DKI Buka Suara
Demi membahas hal ini, Heru bahkan memimpin rapat pada Sabtu siang kemarin dengan instansi terkait, khususnya Dinas Pendidikan agar masalah ratusan guru honorer itu tertuntaskan. Dia menyebut, guru honorer mata pelajaran di sekolah yang sudah menumpuk akan segera didistribusikan sehingga bisa memenuhi target jam mengajar.
"Hari ini tadi siang rapat maraton dengan Kepala Dinas Pendidikan, pejabat terbatas, satu di sini terkait dengan guru non aktif 107 akan kita data lantas mereka akan didistribusikan ke sekolah yang membutuhkan ilmunya. Kenapa? ada di beberapa sekolah guru-guru itu sudah cukup banyak misalnya guru Bahasa Inggris ada 3-40 maka guru yang bersangkutan tidak bisa mendapatkan jam belajarnya kan ada target," tambahnya.
Baca juga: Ratusan Guru Honorer di Jakarta Dipecat Mendadak Tanpa Pemberitahuan
Heru pun menyebut 4.000 guru honorer Jakarta akan mendapatkan rekomendasi untuk mendapatkan data nomor pendidik (Dapodik) dari Dinas Pendidikan (Disdik).
Lihat Juga :
tulis komentar anda