Jejak Pendidikan Ismail Haniyeh yang Tewas di Iran, Dosen Cum Aktivis Universitas Islam Gaza
Rabu, 31 Juli 2024 - 12:03 WIB
JAKARTA - Ini jejak pendidikan Ismail Haniyeh , pemimpin Hamas yang tewas terkena serangan rudal di ibu kota Iran, Teheran, Rabu (31/7/2024). Berita kematian pentolan Hamas itu sontak mengejutkan dunia. Mengutip kantor berota Mehr menyebutkan, Haniyeh dan salah satu pengawalnya "mati syahid" setelah kediaman mereka di Teheran menjadi sasaran.
Haniyeh selama ini memang menjadi target pembunuhan Israel. Hebatnya beberapa kali dirinya lolos dari ancaman pembunuhan yang diduga kuat dilakukan Israel dan kaki tangannya.
Hamas dikenal sebagai gerakan Islam Sunni dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis di wilayah Palestina. Gerakan Hamas didirikan di Gaza pada 1987 oleh seorang imam Sheikh Ahmed Yasin dan ajudannya Abdul Aziz al-Rantissi tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Terlepas dari kematiannya, sosok Ismail Haniyeh menarik untuk diketahui, khususnya mengenai latar belakang pendidikannya. Artikel kali ini akan mengulasnya, simak ya!
1. Meski memegang posisi puncak Hamas (Harakat al-Muqawama al-Islamiyya, yang berarti "Gerakan Perlawanan Islam) Ismail Haniyeh bukan sosok yang datang dari latar belakang militer.
2. Seperti yang biasa terjadi pada anak-anak pengungsi, Haniyeh dididik di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang juga memberikan bantuan makanan dan obat-obatan bagi penghuni kamp.
3. Pada 1981 Haniyeh mendaftar di Universitas Islam Gaza, tempat dia belajar sastra Arab.
4. Ia juga aktif dalam politik mahasiswa, memimpin perkumpulan mahasiswa Islam yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.
Haniyeh selama ini memang menjadi target pembunuhan Israel. Hebatnya beberapa kali dirinya lolos dari ancaman pembunuhan yang diduga kuat dilakukan Israel dan kaki tangannya.
Hamas dikenal sebagai gerakan Islam Sunni dan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan Zionis di wilayah Palestina. Gerakan Hamas didirikan di Gaza pada 1987 oleh seorang imam Sheikh Ahmed Yasin dan ajudannya Abdul Aziz al-Rantissi tak lama setelah dimulainya Intifada pertama, sebuah pemberontakan melawan pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Terlepas dari kematiannya, sosok Ismail Haniyeh menarik untuk diketahui, khususnya mengenai latar belakang pendidikannya. Artikel kali ini akan mengulasnya, simak ya!
Riwayat Pendidikan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh
1. Meski memegang posisi puncak Hamas (Harakat al-Muqawama al-Islamiyya, yang berarti "Gerakan Perlawanan Islam) Ismail Haniyeh bukan sosok yang datang dari latar belakang militer.
2. Seperti yang biasa terjadi pada anak-anak pengungsi, Haniyeh dididik di sekolah-sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA), yang juga memberikan bantuan makanan dan obat-obatan bagi penghuni kamp.
3. Pada 1981 Haniyeh mendaftar di Universitas Islam Gaza, tempat dia belajar sastra Arab.
4. Ia juga aktif dalam politik mahasiswa, memimpin perkumpulan mahasiswa Islam yang berafiliasi dengan Ikhwanul Muslimin.
tulis komentar anda