Kritik Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan Teori Hegemoni, Patricia Raih Doktor Universitas Sahid
Sabtu, 10 Agustus 2024 - 10:04 WIB
Dengan disertasi ini, Patricia Robin tidak hanya berhasil meraih gelar doktoralnya, tetapi juga mengajak para akademisi dan praktisi pendidikan untuk merenungkan kembali arah pendidikan di Indonesia.
“Ajakan ini juga disuarakan bagi Pemerintah yang selama ini belum bisa menyelesaikan masalah filosofis pendidikan Indonesia, yaitu ketiadaan Blue Print yang menjadi dasar dan arah tujuan Pendidikan Indonesia “mau dibawa kemana?”. Hal ini juga yang membawa pada kekisruhan kebijakan setiap Menteri berganti, karena berganti juga kepentingan di sana,” tutur Patricia.
Sidang promosi ini dipimpin oleh Ibu Dr. Marlinda Irwanti P. M.Si, selaku Ketua Sidang dan Rektor Universitas Sahid Jakarta. Promotor dari disertasi ini, Dr. Mirza Ronda, M.Si., dan Co-Promotor, Dr. Frengki Napitupulu, M.Si.
Adapun dewan penguji terdiri dari Dr. Mikhael Dua Tengangatu, MA.; Prof. Dr. Ahmad Mulyana, M.Si.; Prof. Dr. Tuti Widiastuti, S.Sos., M.Si.; dan Dr. Nandang Mulyasantosa, MM, M.Si, memberikan apresiasi atas kedalaman analisis dan kontribusi Patricia terhadap pengembangan ilmu komunikasi di Indonesia.
Pembahasan mengenai komunikasi sosial dengan konteks pendidikan menambah deretan keberhasilan akademik Universitas Sahid Jakarta.
"Salah satu solusi terhadap tantangan pendidikan di Indonesia perlunya gerakan counter hegemony untuk melawan kebijakan pendidikan yang dinilai semakin melukai marwah pendidikan Indonesia. Hal ini tidak bisa diinisiasi dari 1 orang saja, melainkan harus mengakumulasi kekuatan dari Perguruan Tinggi Swasta yang memiliki kesadaran penuh bahwa generasi mendatang jangan sampai hanya berkutat menjadi buruh industri semata," pungkas Patricia
“Ajakan ini juga disuarakan bagi Pemerintah yang selama ini belum bisa menyelesaikan masalah filosofis pendidikan Indonesia, yaitu ketiadaan Blue Print yang menjadi dasar dan arah tujuan Pendidikan Indonesia “mau dibawa kemana?”. Hal ini juga yang membawa pada kekisruhan kebijakan setiap Menteri berganti, karena berganti juga kepentingan di sana,” tutur Patricia.
Sidang promosi ini dipimpin oleh Ibu Dr. Marlinda Irwanti P. M.Si, selaku Ketua Sidang dan Rektor Universitas Sahid Jakarta. Promotor dari disertasi ini, Dr. Mirza Ronda, M.Si., dan Co-Promotor, Dr. Frengki Napitupulu, M.Si.
Adapun dewan penguji terdiri dari Dr. Mikhael Dua Tengangatu, MA.; Prof. Dr. Ahmad Mulyana, M.Si.; Prof. Dr. Tuti Widiastuti, S.Sos., M.Si.; dan Dr. Nandang Mulyasantosa, MM, M.Si, memberikan apresiasi atas kedalaman analisis dan kontribusi Patricia terhadap pengembangan ilmu komunikasi di Indonesia.
Pembahasan mengenai komunikasi sosial dengan konteks pendidikan menambah deretan keberhasilan akademik Universitas Sahid Jakarta.
"Salah satu solusi terhadap tantangan pendidikan di Indonesia perlunya gerakan counter hegemony untuk melawan kebijakan pendidikan yang dinilai semakin melukai marwah pendidikan Indonesia. Hal ini tidak bisa diinisiasi dari 1 orang saja, melainkan harus mengakumulasi kekuatan dari Perguruan Tinggi Swasta yang memiliki kesadaran penuh bahwa generasi mendatang jangan sampai hanya berkutat menjadi buruh industri semata," pungkas Patricia
(wyn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda