UNJ Wujudkan Kampus Ramah Disabilitas
Rabu, 21 Agustus 2024 - 20:05 WIB
Awalnya ia ingin memilih jurusan Ilmu Komputer, namun karena ia tertarik ingin mempelajari dunia bisnis, pada akhirnya keputusan Naufal berlabuh pada jurusan Sistem Teknologi Informasi yang mana bisa mempelajari bisnis juga pengkodingan.
Naufal senang sekali menjalankan Pra PKKMB, ia bisa mengenal banyak rumpun FT dan yang lebih menyenangkan karena FT sangat kompak. Naufal mengaku momen menyenangkan saat Pra PKKMB yaitu saat pembuatan yel-yel.
“Saya sangat bersyukur selama proses Pra PKKMB sangat dibantu oleh Relawan Disabilitas yang selalu mendampingi mahasiswa disabilitas,” ucapnyua. Tidak hanya Naufal, di FT juga ada beberapa teman disabilitas lain yang membuat Naufal merasa punya teman baru yang juga sesama disabilitas.
Tak henti-hentinya Naufal mengutarakan rasa bahagianya tergabung dalam keluarga besar UNJ, karena kekompakan sesama teman angkatannya. Ia juga mengungkapkan fasilitas yang UNJ berikan sudah memadai. Naufal berharap ke depannya UNJ bisa membuka kembali jalur disabilitas dengan kuota yang lebih banyak serta dapat mempermudah ruang belajar bagi mahasiswa disabilitas.
Tak hanya Naufal, mahasiswa disabilitas dari prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) yaitu Sirojudin atau yang biasa akrab disapa Siroj, berasal dari SMAN 75 Jakarta Utara. Untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri, Siroj melakukan persiapan yang begitu matang. Ia datang ke Perpustakaan Jakarta Utara, berkonsultasi dengan petugas di sana dan menanyakan adakah buku tentang ujian tulis masuk perguruan tinggi negeri.
Siroj akhirnya mendapatkan 2 jenis buku untuk dipelajari yaitu buku mengenai ujian tulis dan mengenai wawancara. Siroj mempelajari kedua buku tersebut dengan sungguh-sungguh berharap bisa menjadi bekal untuk mengikuti ujian nanti.
Untuk bisa memasuki salah satu perguruan tinggi negeri, tentunya Siroj memiliki beberapa pilihan universitas, Siroj memutuskan untuk fokus mengejar 3 universitas. Namun, dua universitas menolak dengan dalih belum siap dalam sarana dan SDM-nya. Akhirnya, Siroj dan Ibunda beberapa kali mendatangi UNJ, sampai tujuh kali guna mendapatkan informasi lengkap mengenai penerimaan mahasiswa disabilitas.
Sampai waktunya pendaftaran dibuka, Siroj mendaftar dan alangkah senangnya ia diterima di UNJ. Siroj menjalani ujian tulis pada tanggal 20 Juli 2024 dengan didampingi relawan disabilitas bernama Arfan mulai pukul 07.30-10.30 WIB kemudian dilanjutkan dengan ujian wawancara. Siroj mengaku sempat pesimis dalam proses seleksi ujian masuk di UNJ, karena ada beberapa soal ujian yang belum dikuasai olehnya. Namun kenyataan berkata lain, pada saat pengumuman Siroj mendapatkan bahwa dirinya diterima di UNJ dan ia sangat bersyukur.
Alasan Siroj memilih prodi Pendidikan Agama Islam karena ia terinspirasi dari seorang ulama dan pendakwah yaitu Ustaz Zakir Naik, Siroj ingin menjadi sepertinya. Dalam beberapa waktu ke depan, Siroj juga ingin mengikuti salah satu program di televisi ajang pencari bakat.
Sejak SMP, bersama dengan Ayahanda, Siroj sering melakukan Kaji Kitab. Saat SMP pun Siroj sering mendapat kepercayaan dari Wakil Kepala Sekolahnya untuk mengisi Kultum dan juga aktif di Rohis, Siroj juga sempat menjadi tim pertimbangan untuk menjadi Ketua Rohis.
Naufal senang sekali menjalankan Pra PKKMB, ia bisa mengenal banyak rumpun FT dan yang lebih menyenangkan karena FT sangat kompak. Naufal mengaku momen menyenangkan saat Pra PKKMB yaitu saat pembuatan yel-yel.
“Saya sangat bersyukur selama proses Pra PKKMB sangat dibantu oleh Relawan Disabilitas yang selalu mendampingi mahasiswa disabilitas,” ucapnyua. Tidak hanya Naufal, di FT juga ada beberapa teman disabilitas lain yang membuat Naufal merasa punya teman baru yang juga sesama disabilitas.
Tak henti-hentinya Naufal mengutarakan rasa bahagianya tergabung dalam keluarga besar UNJ, karena kekompakan sesama teman angkatannya. Ia juga mengungkapkan fasilitas yang UNJ berikan sudah memadai. Naufal berharap ke depannya UNJ bisa membuka kembali jalur disabilitas dengan kuota yang lebih banyak serta dapat mempermudah ruang belajar bagi mahasiswa disabilitas.
Tak hanya Naufal, mahasiswa disabilitas dari prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) yaitu Sirojudin atau yang biasa akrab disapa Siroj, berasal dari SMAN 75 Jakarta Utara. Untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri, Siroj melakukan persiapan yang begitu matang. Ia datang ke Perpustakaan Jakarta Utara, berkonsultasi dengan petugas di sana dan menanyakan adakah buku tentang ujian tulis masuk perguruan tinggi negeri.
Siroj akhirnya mendapatkan 2 jenis buku untuk dipelajari yaitu buku mengenai ujian tulis dan mengenai wawancara. Siroj mempelajari kedua buku tersebut dengan sungguh-sungguh berharap bisa menjadi bekal untuk mengikuti ujian nanti.
Untuk bisa memasuki salah satu perguruan tinggi negeri, tentunya Siroj memiliki beberapa pilihan universitas, Siroj memutuskan untuk fokus mengejar 3 universitas. Namun, dua universitas menolak dengan dalih belum siap dalam sarana dan SDM-nya. Akhirnya, Siroj dan Ibunda beberapa kali mendatangi UNJ, sampai tujuh kali guna mendapatkan informasi lengkap mengenai penerimaan mahasiswa disabilitas.
Sampai waktunya pendaftaran dibuka, Siroj mendaftar dan alangkah senangnya ia diterima di UNJ. Siroj menjalani ujian tulis pada tanggal 20 Juli 2024 dengan didampingi relawan disabilitas bernama Arfan mulai pukul 07.30-10.30 WIB kemudian dilanjutkan dengan ujian wawancara. Siroj mengaku sempat pesimis dalam proses seleksi ujian masuk di UNJ, karena ada beberapa soal ujian yang belum dikuasai olehnya. Namun kenyataan berkata lain, pada saat pengumuman Siroj mendapatkan bahwa dirinya diterima di UNJ dan ia sangat bersyukur.
Alasan Siroj memilih prodi Pendidikan Agama Islam karena ia terinspirasi dari seorang ulama dan pendakwah yaitu Ustaz Zakir Naik, Siroj ingin menjadi sepertinya. Dalam beberapa waktu ke depan, Siroj juga ingin mengikuti salah satu program di televisi ajang pencari bakat.
Sejak SMP, bersama dengan Ayahanda, Siroj sering melakukan Kaji Kitab. Saat SMP pun Siroj sering mendapat kepercayaan dari Wakil Kepala Sekolahnya untuk mengisi Kultum dan juga aktif di Rohis, Siroj juga sempat menjadi tim pertimbangan untuk menjadi Ketua Rohis.
Lihat Juga :
tulis komentar anda