Darul Muttaqien Open, Ajang Persaudaraan untuk Membangun Peradaban Islam
Kamis, 29 Agustus 2024 - 17:35 WIB
Senada juga dengan yang disampaikan oleh Kepala TMI, Ust. Hendrizal Rasyid saat memberikan sambutan, ia juga menjelaskan kepada seluruh peserta bahwa kita semua adalah satu persaudaraan, satu ikatan, yaitu ikatan keimanan dan ikatan kebangsaan, bahwa kita sama-sama generasi penerus bangsa.
“Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya membangun peradaban Islam, DMO adalah ajang kesatuan, ajang persaudaraan, dan ajang kebersamaan untuk menjadi pejuang tangguh yang siap berkompetisi hingga sampai ke kancah internasional," ungkap Ananda Oktavian.
Ia juga mengajak dan menyampaikan “Jangan sampai kita menjadi generasi yang lemah mentalnya, lembek badannya, yang akhirnya bisa merugikan diri sendiri," tambahnya.
Kepala TMI juga mengingatkan bahwa perlombaan ini bukan hanya soal adu fisik. "Ini bukan hanya masalah fisik atau bakat, minat atau talenta, tapi ini juga masalah kecerdasan spiritual. Yang dibutuhkan bukan hanya kekuatan fisik, keterampilan di dalam seni dan Bahasa, tapi dibutuhkan juga kecerdasan spirit, kecerdasan roh, karakter dan kepribadian," jelasnya.
Sedangkan di putri, Ustazah Qathrunnada yang diamanati sebagai pembina upacara sangat berharap agar perlombaan ini juga dapat dijadikan sebagai peluang belajar, baik secara personal maupun secara kelembagaan.
“Kami ingin sekali banyak belajar, saling bertukar pengalaman, saling mengenal, saling belajar, saling menjalin silaturahmi di antara para pembina dan peserta sekalian," lugasnya.
Turut hadir juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga kabupaten Bogor yang diwakili oleh Asep Komarudin selaku bagian peningkatan prestasi olahraga Dispora kabupaten Bogor.
Ia merasa bangga bahwa di daerah Parung ini terdapat Pesantren Darul Muttaqien yang intens terhadap peningkatan olahraga untuk kabupaten Bogor.
"Jaga sportivitas, kita berdarah-darah di lapangan tetapi di luar lapangan kita adalah mahluk olahragawan yang menjunjung tinggi sportivitas dan humanitas," pungkas Asep.
“Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam kehidupannya membangun peradaban Islam, DMO adalah ajang kesatuan, ajang persaudaraan, dan ajang kebersamaan untuk menjadi pejuang tangguh yang siap berkompetisi hingga sampai ke kancah internasional," ungkap Ananda Oktavian.
Ia juga mengajak dan menyampaikan “Jangan sampai kita menjadi generasi yang lemah mentalnya, lembek badannya, yang akhirnya bisa merugikan diri sendiri," tambahnya.
Kepala TMI juga mengingatkan bahwa perlombaan ini bukan hanya soal adu fisik. "Ini bukan hanya masalah fisik atau bakat, minat atau talenta, tapi ini juga masalah kecerdasan spiritual. Yang dibutuhkan bukan hanya kekuatan fisik, keterampilan di dalam seni dan Bahasa, tapi dibutuhkan juga kecerdasan spirit, kecerdasan roh, karakter dan kepribadian," jelasnya.
Sedangkan di putri, Ustazah Qathrunnada yang diamanati sebagai pembina upacara sangat berharap agar perlombaan ini juga dapat dijadikan sebagai peluang belajar, baik secara personal maupun secara kelembagaan.
“Kami ingin sekali banyak belajar, saling bertukar pengalaman, saling mengenal, saling belajar, saling menjalin silaturahmi di antara para pembina dan peserta sekalian," lugasnya.
Turut hadir juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga kabupaten Bogor yang diwakili oleh Asep Komarudin selaku bagian peningkatan prestasi olahraga Dispora kabupaten Bogor.
Ia merasa bangga bahwa di daerah Parung ini terdapat Pesantren Darul Muttaqien yang intens terhadap peningkatan olahraga untuk kabupaten Bogor.
"Jaga sportivitas, kita berdarah-darah di lapangan tetapi di luar lapangan kita adalah mahluk olahragawan yang menjunjung tinggi sportivitas dan humanitas," pungkas Asep.
(nnz)
tulis komentar anda