10 Contoh Teks Fiksi Berbagai Tema Beserta Strukturnya, Cocok untuk Tugas Sekolah
Jum'at, 13 September 2024 - 16:01 WIB
Raja Ayam: "Bantuan apa itu, Raja Tongkol ? Dengan senang hati aku akan membantumu."
Raja Tongkol : "Kami akan datang nanti malam saat air laut pasang. Namun, kami pun harus kembali sebelum terbit matahari, sebelum air laut surut. Jadi, kalian jangan lupa berkokok untuk memberi tanda waktu bagi kami," Raja Tongkol menjelaskan permintaannya.
Raja Ayam: “Tentu saja, kami akan melakukannya."
Keesokan harinya, pesta itu mulai digelar dan bulan purnama bersinar sangat terang. Air laut pun naik. Di saat bersamaan rombongan rakyat tongkol datang. Rupanya, mereka bersembunyi di karang-karang, tak jauh dari panggung utama.
Semua larut dalam acara yang indah ini diiringi dengan suara rebana yang bertalu-talu. Rakyat tongkol pun sangat menikmati. Malam semakin larut, rakyat tongkol pun enggan beranjak dari pesta. Masalahnya, warga pantai dan para tongkol yang tertidur. Raja Ayam dan rakyatnya pun ikut pulas tertidur.Mereka tidak menyadari kalau air laut sudah mulai surut tetapi tidak ada satupun ayam yang berkokok. Kemudian matahari terbit yang membuat pantai mulai mengering.
Raja Tongkol: "Oh, tidak! Air laut sudah surut! Kemana ayam jantan yang bertugas berkokok membantu rakyat tongkol?"
Setelahnya, para tongkol pun mulai panik. Mereka terjebak di karang-karang yang sudah kering. Sebagian tongkol melompat-lompat, berusaha kembali ke pantai yang berair. Namun, hanya sedikit yang berhasil, salah satunya Raja Tongkol.
Ketika hangatnya sinar matahari mulai menusuk kulit, Raja Ayam baru terbangun, diikuti oleh ayam-ayam yang lain. "Ya ampun! Ternyata hari sudah pagi. Bagaimana dengan nasib rakyat tongkol?" pikir Raja Ayam kebingungan dan panik.
Tak berselang lama, warga yang tinggal di pinggiran pantai pun mulai terbangun. Mereka sangat terkejut, melihat banyak sekali ikan tongkol menggelepar-gelepar di karang-karang sepanjang pantai. Mereka lalu beramai ramai menangkap ikan-ikan itu dan menampungnya di ember untuk dibawa pulang.
Melihat rakyatnya ditangkap oleh orang-orang, Raja Tongkol sangat marah. Ia pun mengucapkan sumpah untuk Raja Ayam dan rakyatnya.
Raja Tongkol : "Kami akan datang nanti malam saat air laut pasang. Namun, kami pun harus kembali sebelum terbit matahari, sebelum air laut surut. Jadi, kalian jangan lupa berkokok untuk memberi tanda waktu bagi kami," Raja Tongkol menjelaskan permintaannya.
Raja Ayam: “Tentu saja, kami akan melakukannya."
Keesokan harinya, pesta itu mulai digelar dan bulan purnama bersinar sangat terang. Air laut pun naik. Di saat bersamaan rombongan rakyat tongkol datang. Rupanya, mereka bersembunyi di karang-karang, tak jauh dari panggung utama.
Semua larut dalam acara yang indah ini diiringi dengan suara rebana yang bertalu-talu. Rakyat tongkol pun sangat menikmati. Malam semakin larut, rakyat tongkol pun enggan beranjak dari pesta. Masalahnya, warga pantai dan para tongkol yang tertidur. Raja Ayam dan rakyatnya pun ikut pulas tertidur.Mereka tidak menyadari kalau air laut sudah mulai surut tetapi tidak ada satupun ayam yang berkokok. Kemudian matahari terbit yang membuat pantai mulai mengering.
Raja Tongkol: "Oh, tidak! Air laut sudah surut! Kemana ayam jantan yang bertugas berkokok membantu rakyat tongkol?"
Setelahnya, para tongkol pun mulai panik. Mereka terjebak di karang-karang yang sudah kering. Sebagian tongkol melompat-lompat, berusaha kembali ke pantai yang berair. Namun, hanya sedikit yang berhasil, salah satunya Raja Tongkol.
Ketika hangatnya sinar matahari mulai menusuk kulit, Raja Ayam baru terbangun, diikuti oleh ayam-ayam yang lain. "Ya ampun! Ternyata hari sudah pagi. Bagaimana dengan nasib rakyat tongkol?" pikir Raja Ayam kebingungan dan panik.
Tak berselang lama, warga yang tinggal di pinggiran pantai pun mulai terbangun. Mereka sangat terkejut, melihat banyak sekali ikan tongkol menggelepar-gelepar di karang-karang sepanjang pantai. Mereka lalu beramai ramai menangkap ikan-ikan itu dan menampungnya di ember untuk dibawa pulang.
Melihat rakyatnya ditangkap oleh orang-orang, Raja Tongkol sangat marah. Ia pun mengucapkan sumpah untuk Raja Ayam dan rakyatnya.
tulis komentar anda