Ciptakan Future Leader di Masa Depan, LAN Luluskan 40 Peserta ASN Talent Academy
Selasa, 01 Oktober 2024 - 19:52 WIB
JAKARTA - Disrupsi di tengah masyarakat saat ini bukanlah sekedar fenomena yang bergulir dalam ruang-ruang diskusi akademis atau kajian teoritis semata melainkan telah dirasakan dengan perubahan-perubahan secara massif yang mengakibatkan ketidakpastian.
Menyikapi hal tersebut sebagai penyelenggara pelayanan publik, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk mampu menaklukkan berbagai tantangan yang akan dihadapi birokrasi di masa ini atau mendatang.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) mendesain sebuah program yang bertujuan untuk membentuk kepemimpinan pelayanan yang mampu mendorong perubahan dalam manajemen pelayanan publik sesuai tantangan lingkungan menuju Indonesia emas 2045, yakni Pelatihan ASN Talent Academy (ATA) yang telah diselenggarakan sejak tahun 2023.
Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA pada upacara Pelepasan Peserta Pelatihan ASN Talent Academy (ATA), di Auditorium Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN, Jalan Veteran No 10, Jakarta, Kamis (26/6/2024).
“Melalui program ATA ini, telah terpilih kader-kader pemimpin masa depan terbaik, melalui serangkaian tahapan seleksi yang ketat sehingga terpilih 40 peserta yang diharapkan mampu memberi warna bagi birokrasi kedepannya. Mereka telah diajarkan bagaimana menjadi pemimpin perubahan seperti memiliki wawasan yang luas, mampu melahirkan gagasan perubahan dan menuangkannya ke dalam rencana aksi perubahan dan terakhir mampu mengimplementasikan rencana aksi tersebut,” ujar Taufiq dalam keterangan resminya, Selasa (1/10/2024).
Taufiq menjelaskan ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh future leader, pertama sosok pemimpin masa depan dituntut untuk memahami dan memiliki keterampilan digital terutama pemanfaatan Artificial Intellegence (AI).
Kedua, kecepatan dalam melayani masyarakat, ketiga, talenta yang dimiliki organisasi, keempat kemampuan organisasi dalam menggerakkan sense of purpose, dimana sebuah organisasi tidak lagi dipimpin secara sistem komando dan yang terakhir seorang future leader memiliki global citizen mindset.
“Tentu saja dalam membentuk future leader ini tidak dapat dilakukan secara spasial melainkan memerlukan kolaborasi seluruh pihak termasuk sektor swasta atau korporasi, hal ini karena produk-produk kebijakan pemerintah tidak hanya berdampak bagi publik melainkan juga bagi korporasi. Oleh karenanya program magang ASN Talent Academy ini melibatkan pihak korporasi untuk dapat memberikan insight dan pengalaman baru di kalangan birokrat,” ungkapnya.
Menyikapi hal tersebut sebagai penyelenggara pelayanan publik, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk mampu menaklukkan berbagai tantangan yang akan dihadapi birokrasi di masa ini atau mendatang.
Lembaga Administrasi Negara (LAN) mendesain sebuah program yang bertujuan untuk membentuk kepemimpinan pelayanan yang mampu mendorong perubahan dalam manajemen pelayanan publik sesuai tantangan lingkungan menuju Indonesia emas 2045, yakni Pelatihan ASN Talent Academy (ATA) yang telah diselenggarakan sejak tahun 2023.
Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA pada upacara Pelepasan Peserta Pelatihan ASN Talent Academy (ATA), di Auditorium Prof. Agus Dwiyanto, MPA, Kantor LAN, Jalan Veteran No 10, Jakarta, Kamis (26/6/2024).
“Melalui program ATA ini, telah terpilih kader-kader pemimpin masa depan terbaik, melalui serangkaian tahapan seleksi yang ketat sehingga terpilih 40 peserta yang diharapkan mampu memberi warna bagi birokrasi kedepannya. Mereka telah diajarkan bagaimana menjadi pemimpin perubahan seperti memiliki wawasan yang luas, mampu melahirkan gagasan perubahan dan menuangkannya ke dalam rencana aksi perubahan dan terakhir mampu mengimplementasikan rencana aksi tersebut,” ujar Taufiq dalam keterangan resminya, Selasa (1/10/2024).
Taufiq menjelaskan ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi oleh future leader, pertama sosok pemimpin masa depan dituntut untuk memahami dan memiliki keterampilan digital terutama pemanfaatan Artificial Intellegence (AI).
Kedua, kecepatan dalam melayani masyarakat, ketiga, talenta yang dimiliki organisasi, keempat kemampuan organisasi dalam menggerakkan sense of purpose, dimana sebuah organisasi tidak lagi dipimpin secara sistem komando dan yang terakhir seorang future leader memiliki global citizen mindset.
“Tentu saja dalam membentuk future leader ini tidak dapat dilakukan secara spasial melainkan memerlukan kolaborasi seluruh pihak termasuk sektor swasta atau korporasi, hal ini karena produk-produk kebijakan pemerintah tidak hanya berdampak bagi publik melainkan juga bagi korporasi. Oleh karenanya program magang ASN Talent Academy ini melibatkan pihak korporasi untuk dapat memberikan insight dan pengalaman baru di kalangan birokrat,” ungkapnya.
tulis komentar anda