UKRIDA Dukung Konsep Kampus Berkelanjutan
Senin, 07 Oktober 2024 - 17:42 WIB
Citra menggunakan analogi Titanic untuk menggambarkan situasi bumi saat ini. “Manusia terlalu sibuk dengan urusan masing-masing, sementara bumi, layaknya Titanic, sedang menghadapi ancaman besar yang tak disadari," katanya, dikutip melalui siaran pers, Senin (7/10/2024).
Salah satu mahasiswa UKRIDA Jonathan Christ dari Program Studi Teknik Sipil, menyampaikan, kuliah tamu kali ini telah memberikan wawasan yang berharga serta menambah kesadaran dirinya sebagai anak muda akan bahayanya perubahan iklim yang mengancam dunia khususnya Indonesia.
Ia berharap semakin banyak acara seminar atau kuliah umum yang sama, agar semakin menyadarkan banyak orang pentingnya mencegah perubahan iklim.
Di kesempatan yang sama, Zqlly Melanesia Papuana Kareth mahasiswa Program Studi Kedokteran menyampaikan bahwa kuliah umum yang dibawakan merupakan topik yang sangat menarik.
Menurutnya, mahasiswa dan anak muda penting untuk paham faktor dan dampak penyebab perubahan iklim. Ia berharap kedepannya perubahan iklim yang sangat ekstrem bisa segera tertolong dengan adanya inovasi-inovasi yang mengurangi dampak efek rumah kaca.
Salah satu mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam kuliah tamu tersebut yaitu Gerald Grady, mahasiswa Program Studi Teknik Industri, juga memberikan tanggapannya.
“Kuliah umum yang diberikan oleh pembicara sangat menarik. Pembicara menjelaskan berbagai aspek penyebab climate change dan global warming," tuturnya.
Subtopik yang menurutnya paling menarik adalah isu energi. Listrik dapat diambil dari banyak sumber seperti batu bara dan minyak tanah, tetapi sumber-sumber tersebut memberikan banyak sekali dampak negatif.
"Saya menjadi lebih paham tentang berbagai langkah praktis yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi perubahan iklim dunia," pungkas dia.
Lihat Juga: SpoGomi Menyapa Bandung, Olahraga yang Menggugah Kesadaran terhadap Sampah dan Lingkungan
Salah satu mahasiswa UKRIDA Jonathan Christ dari Program Studi Teknik Sipil, menyampaikan, kuliah tamu kali ini telah memberikan wawasan yang berharga serta menambah kesadaran dirinya sebagai anak muda akan bahayanya perubahan iklim yang mengancam dunia khususnya Indonesia.
Ia berharap semakin banyak acara seminar atau kuliah umum yang sama, agar semakin menyadarkan banyak orang pentingnya mencegah perubahan iklim.
Di kesempatan yang sama, Zqlly Melanesia Papuana Kareth mahasiswa Program Studi Kedokteran menyampaikan bahwa kuliah umum yang dibawakan merupakan topik yang sangat menarik.
Menurutnya, mahasiswa dan anak muda penting untuk paham faktor dan dampak penyebab perubahan iklim. Ia berharap kedepannya perubahan iklim yang sangat ekstrem bisa segera tertolong dengan adanya inovasi-inovasi yang mengurangi dampak efek rumah kaca.
Salah satu mahasiswa yang berpartisipasi aktif dalam kuliah tamu tersebut yaitu Gerald Grady, mahasiswa Program Studi Teknik Industri, juga memberikan tanggapannya.
“Kuliah umum yang diberikan oleh pembicara sangat menarik. Pembicara menjelaskan berbagai aspek penyebab climate change dan global warming," tuturnya.
Subtopik yang menurutnya paling menarik adalah isu energi. Listrik dapat diambil dari banyak sumber seperti batu bara dan minyak tanah, tetapi sumber-sumber tersebut memberikan banyak sekali dampak negatif.
"Saya menjadi lebih paham tentang berbagai langkah praktis yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi perubahan iklim dunia," pungkas dia.
Lihat Juga: SpoGomi Menyapa Bandung, Olahraga yang Menggugah Kesadaran terhadap Sampah dan Lingkungan
(nnz)
tulis komentar anda