Indonesia-Prancis Tingkatkan Kompetensi Pengajar Vokasi Kuliner
Minggu, 13 Oktober 2024 - 17:10 WIB
“Program ToT menjadi babak baru untuk peningkatan pendidikan vokasi bidang kuliner. Bersama kita ciptakan gelombang perubahan yang mempercepat pertumbuhan pendidikan vokasi yang berkualitas global,” ujar Arie.
Sebagai negara prioritas kerja sama untuk pendidikan vokasi, Prancis terus berbagi praktik baik di bidang vokasi, tak terkecuali kuliner. Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, menuturkan bahwa program ToT ini pun menjadi salah satu bagian dalam Pekan Gastronomi Prancis.
“Program ToT tidak hanya mempromosikan gastronomi Prancis, tetapi juga peningkatan kualitas pengajar vokasi di Indonesia, yang nantinya pun akan mendapatkan sertifikat untuk upaya legalisasi pelatihan,” terang Fabien dalam sambutannya.
Fabien pun menambahkan bahwa kolaborasi ini akan menghadirkan win win solution untuk kedua negara. Eratnya kerja sama tersebut diharapkan berdampak pada peningkatan kompetensi pengajar vokasi yang akan melakukan pelatihan selama 7 minggu ke depan.
Dalam pelatihan ini, para peserta akan belajar terkait teknik dan tradisi masakan Prancis di bawah pendampingan langsung oleh chef-chef profesional dari Institut Disciples Escoffier, yaitu Antoine Audran (Master Culinary Chef), Didier Basse (Master Culinary Chef), Budiawarman Janaka (Asst. Culinary Chef), Gerald A. Maridet (Master Pastry Chef), dan Camelia Dewitri (Asst. Pastry Logistic).
Masih dalam kesempatan yang sama, Robert Fontana selaku Kepala Institut Disciples Escoffier pun menerangkan bahwa program ToT ini sangat penting untuk menjawab kebutuhan industri. Ini mengingat banyaknya industri kuliner di Indonesia membutuhkan tenaga kerja kompeten yang menguasai kuliner Prancis. Oleh karena itu, para pengajar membutuhkan kompetensi yang sesuai dengan standar industri sehingga dapat mentransfer pengetahuan kepada murid.
“Kepada para peserta, saya mendukung agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Kalian adalah agen-agen baru dalam mendorong pendidikan kuliner sejalan dengan industri,” pesan Robert.
Sebagai negara prioritas kerja sama untuk pendidikan vokasi, Prancis terus berbagi praktik baik di bidang vokasi, tak terkecuali kuliner. Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, menuturkan bahwa program ToT ini pun menjadi salah satu bagian dalam Pekan Gastronomi Prancis.
“Program ToT tidak hanya mempromosikan gastronomi Prancis, tetapi juga peningkatan kualitas pengajar vokasi di Indonesia, yang nantinya pun akan mendapatkan sertifikat untuk upaya legalisasi pelatihan,” terang Fabien dalam sambutannya.
Fabien pun menambahkan bahwa kolaborasi ini akan menghadirkan win win solution untuk kedua negara. Eratnya kerja sama tersebut diharapkan berdampak pada peningkatan kompetensi pengajar vokasi yang akan melakukan pelatihan selama 7 minggu ke depan.
Dalam pelatihan ini, para peserta akan belajar terkait teknik dan tradisi masakan Prancis di bawah pendampingan langsung oleh chef-chef profesional dari Institut Disciples Escoffier, yaitu Antoine Audran (Master Culinary Chef), Didier Basse (Master Culinary Chef), Budiawarman Janaka (Asst. Culinary Chef), Gerald A. Maridet (Master Pastry Chef), dan Camelia Dewitri (Asst. Pastry Logistic).
Masih dalam kesempatan yang sama, Robert Fontana selaku Kepala Institut Disciples Escoffier pun menerangkan bahwa program ToT ini sangat penting untuk menjawab kebutuhan industri. Ini mengingat banyaknya industri kuliner di Indonesia membutuhkan tenaga kerja kompeten yang menguasai kuliner Prancis. Oleh karena itu, para pengajar membutuhkan kompetensi yang sesuai dengan standar industri sehingga dapat mentransfer pengetahuan kepada murid.
“Kepada para peserta, saya mendukung agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Kalian adalah agen-agen baru dalam mendorong pendidikan kuliner sejalan dengan industri,” pesan Robert.
(nnz)
Lihat Juga :
tulis komentar anda