Peringatan 100 Tahun Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia, ILUNI FHUI Gelar Pameran Seni
Minggu, 27 Oktober 2024 - 20:26 WIB
JAKARTA - Peringati 100 Tahun Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia dan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia ( ILUNI FHUI) menggelar acara pameran seni.
Kegiatan utama dalam rangkaian peringatan ini adalah silaturahmi berbentuk pameran koleksi seni, bertajuk alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Art Collector’s show.
Baca juga: Prof Sulistiyowati Irianto Guru Besar FHUI Terpilih Jadi Panelis Debat Pilpres ke-4, Ini Profilnya
Dekan FHUI Parulian Paidi Aritonang mengatakan, pameran dalam rangka memperingati 100 tahun berdirinya FHUI tersebut bertajuk 100 Tahun untuk Negeri.
“Keguatan ini memperlihatkan para alumni memiliki kecintaan mendalam terhadap karya seni,” ujarnya di sela-sela pameran koleksi seni di Jakarta, dikutip Minggu (27/10/2024).
Parulian menjelaskan pameran ini menjadi ruang bagi para pecinta seni untuk menjalin silaturahmi.
“Pameran juga menjadi ruang bagi para pecinta seni untuk menjalin silaturahmi, sambil mengapresiasi karya-karya seni yang mereka koleksi,” terangnya.
Sejak zaman prasejarah hingga era modern, manusia selalu berusaha memahami dan memberi makna pada dunia melalui benda-benda di sekelilingnya. Salah satu bentuk interaksi mendalam yang berlangsung hingga saat ini adalah mengoleksi.
“Temuan arkeologis menunjukkan bahwa praktik mengoleksi benda telah ada sejak masa Neanderthal 400,000 tahun yang lalu,” katanya.
Kegiatan utama dalam rangkaian peringatan ini adalah silaturahmi berbentuk pameran koleksi seni, bertajuk alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) Art Collector’s show.
Baca juga: Prof Sulistiyowati Irianto Guru Besar FHUI Terpilih Jadi Panelis Debat Pilpres ke-4, Ini Profilnya
Dekan FHUI Parulian Paidi Aritonang mengatakan, pameran dalam rangka memperingati 100 tahun berdirinya FHUI tersebut bertajuk 100 Tahun untuk Negeri.
“Keguatan ini memperlihatkan para alumni memiliki kecintaan mendalam terhadap karya seni,” ujarnya di sela-sela pameran koleksi seni di Jakarta, dikutip Minggu (27/10/2024).
Parulian menjelaskan pameran ini menjadi ruang bagi para pecinta seni untuk menjalin silaturahmi.
“Pameran juga menjadi ruang bagi para pecinta seni untuk menjalin silaturahmi, sambil mengapresiasi karya-karya seni yang mereka koleksi,” terangnya.
Sejak zaman prasejarah hingga era modern, manusia selalu berusaha memahami dan memberi makna pada dunia melalui benda-benda di sekelilingnya. Salah satu bentuk interaksi mendalam yang berlangsung hingga saat ini adalah mengoleksi.
“Temuan arkeologis menunjukkan bahwa praktik mengoleksi benda telah ada sejak masa Neanderthal 400,000 tahun yang lalu,” katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda