Perpusnas Gaungkan Inklusi Sosial di Ajang Internasional
Kamis, 21 November 2024 - 17:33 WIB
JAKARTA - Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ( Perpusnas ) E. Aminudin Aziz menyatakan perpustakaan harus mempunyai fungsi baru yang mencakup program pemberdayaan masyarakat.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Perpusnas dalam The 30th General Conference of Directors of National Libraries in Asia and Oceania (CDNLAO) 2024 di Dubai, Uni Emirat Arab, yang berlangsung pada 15-17 November 2024.
Ditambahkannya, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diterapkan di Indonesia memberikan harapan baru dalam upaya merealisasikan fungsi perpustakaan untuk pemberdayaan masyarakat tersebut.
Baca juga: Perpusnas Tetapkan 7 Naskah Nusantara sebagai Ingatan Kolektif Nasional
“Komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi aspek kunci dalam membuat transformasi tersebut berhasil,” tuturnya saat berbicara di Perpustakaan Mohammed bin Rashid, Dubai, UEA, dikutip Kamis (21/11/2024).
Dia memahami inisiatif baru dalam transformasi perpustakaan ini, akan selalu menghadapi tantangan baik dukungan maupun penolakan. “Jadi, tetap sabar dan tekun melaksanakannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Plt. Kepala Perpusnas memaparkan transformasi perpustakaan didasari oleh dua hal yakni perpustakaan untuk semua guna memastikan akses inklusif terhadap pengetahuan untuk semua lapisan masyarakat serta perpustakaan sebagai ruang kreativitas yakni menciptakan ruang yang menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi.
Baca juga: Gabung di Jejaring Perpustakaan Dunia, Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Rusia
Terkait program TPBIS, dipaparkan bahwa pada awalnya Perpusnas membuat inisiatif untuk mempromosikan perpustakaan untuk semua dan perpustakaan sebagai ruang kreativitas dengan dukungan Bill & Melinda Gates Foundation (melalui Global Libraries Initiative) dan The Coca-Cola Foundation.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Perpusnas dalam The 30th General Conference of Directors of National Libraries in Asia and Oceania (CDNLAO) 2024 di Dubai, Uni Emirat Arab, yang berlangsung pada 15-17 November 2024.
Ditambahkannya, program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) yang diterapkan di Indonesia memberikan harapan baru dalam upaya merealisasikan fungsi perpustakaan untuk pemberdayaan masyarakat tersebut.
Baca juga: Perpusnas Tetapkan 7 Naskah Nusantara sebagai Ingatan Kolektif Nasional
“Komitmen pemerintah dan partisipasi masyarakat menjadi aspek kunci dalam membuat transformasi tersebut berhasil,” tuturnya saat berbicara di Perpustakaan Mohammed bin Rashid, Dubai, UEA, dikutip Kamis (21/11/2024).
Dia memahami inisiatif baru dalam transformasi perpustakaan ini, akan selalu menghadapi tantangan baik dukungan maupun penolakan. “Jadi, tetap sabar dan tekun melaksanakannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Plt. Kepala Perpusnas memaparkan transformasi perpustakaan didasari oleh dua hal yakni perpustakaan untuk semua guna memastikan akses inklusif terhadap pengetahuan untuk semua lapisan masyarakat serta perpustakaan sebagai ruang kreativitas yakni menciptakan ruang yang menumbuhkan kreativitas, inovasi, dan kolaborasi.
Baca juga: Gabung di Jejaring Perpustakaan Dunia, Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Rusia
Terkait program TPBIS, dipaparkan bahwa pada awalnya Perpusnas membuat inisiatif untuk mempromosikan perpustakaan untuk semua dan perpustakaan sebagai ruang kreativitas dengan dukungan Bill & Melinda Gates Foundation (melalui Global Libraries Initiative) dan The Coca-Cola Foundation.
tulis komentar anda