BINUS University Kembangkan Perangkat Literasi dan Navigasi untuk Disabilitas Netra
Minggu, 16 Februari 2025 - 13:26 WIB
BINUS University mengembangkan dua inovasi teknologi untuk membantu penyandang tuna netra, yaitu Bee Braille Nusantara dan Sonar Vision. Foto/BINUS.
JAKARTA - BINUS University mengembangkan dua inovasi teknologi untuk membantu penyandang tuna netra , yaitu Bee Braille Nusantara dan Sonar Vision. Kedua alat ini dirancang untuk meningkatkan akses literasi serta mobilitas bagi penyandang disabilitas netra.
Bee Braille Nusantara adalah perangkat inovatif yang memungkinkan penyandang tuna netra mengakses materi edukasi digital. Menurut Arthur Augusto, mahasiswa Computer Engineering semester 6, Bee Braille Nusantara berfungsi sebagai perpustakaan digital yang memungkinkan pengguna membaca buku pengetahuan dan cerita secara mandiri dengan sistem Braille digital.
Baca juga: Beri Kuliah di Binus, Dosen Ilmu Komunikasi UPNVJ Bedah Pentingnya Netnografi
"Alternatif seperti audiobook memang ada, tetapi memiliki keterbatasan, seperti potensi salah dengar dalam kata-kata yang memiliki lebih dari satu makna," jelas Arthur dikutip Minggu (16/2/2025).
"Dengan Bee Braille Nusantara, pengguna dapat membaca langsung dengan navigasi yang lebih fleksibel, seperti mundur atau maju dalam teks," tambahnya.
Proyek ini awalnya merupakan pengembangan dari prototipe yang dibuat oleh seorang dosen, kemudian dilanjutkan oleh mahasiswa untuk menyempurnakan sistemnya. Bee Braille Nusantara hadir dalam bentuk perangkat Braille ringkas yang terhubung dengan server berisi konten pembelajaran digital.
Sebelum diterapkan di komunitas, Bee Braille Nusantara telah diuji coba terlebih dahulu di BINUS University, kemudian diimplementasikan di dua yayasan tuna netra dengan dukungan tim pengembang.
Baca juga: Mobil Listrik BINUS ASO Dukung Kendaraan Masa Depan di Indonesia
Bee Braille Nusantara: Perpustakaan Digital untuk Tuna Netra
Bee Braille Nusantara adalah perangkat inovatif yang memungkinkan penyandang tuna netra mengakses materi edukasi digital. Menurut Arthur Augusto, mahasiswa Computer Engineering semester 6, Bee Braille Nusantara berfungsi sebagai perpustakaan digital yang memungkinkan pengguna membaca buku pengetahuan dan cerita secara mandiri dengan sistem Braille digital.
Baca juga: Beri Kuliah di Binus, Dosen Ilmu Komunikasi UPNVJ Bedah Pentingnya Netnografi
"Alternatif seperti audiobook memang ada, tetapi memiliki keterbatasan, seperti potensi salah dengar dalam kata-kata yang memiliki lebih dari satu makna," jelas Arthur dikutip Minggu (16/2/2025).
"Dengan Bee Braille Nusantara, pengguna dapat membaca langsung dengan navigasi yang lebih fleksibel, seperti mundur atau maju dalam teks," tambahnya.
Proyek ini awalnya merupakan pengembangan dari prototipe yang dibuat oleh seorang dosen, kemudian dilanjutkan oleh mahasiswa untuk menyempurnakan sistemnya. Bee Braille Nusantara hadir dalam bentuk perangkat Braille ringkas yang terhubung dengan server berisi konten pembelajaran digital.
Sebelum diterapkan di komunitas, Bee Braille Nusantara telah diuji coba terlebih dahulu di BINUS University, kemudian diimplementasikan di dua yayasan tuna netra dengan dukungan tim pengembang.
Baca juga: Mobil Listrik BINUS ASO Dukung Kendaraan Masa Depan di Indonesia
Lihat Juga :
tulis komentar anda