Studi AASH Ungkap Solusi Holistik untuk Stunting di Indonesia

Senin, 17 Februari 2025 - 14:20 WIB
Studi AASH Ungkap Solusi...
Action Against Stunting Hub (AASH) melakukan studi untuk menyusun tipologi stunting melalui pendekatan anak secara utuh. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Action Against Stunting Hub (AASH) melakukan studi untuk menyusun tipologi stunting melalui pendekatan anak secara utuh (whole child approach).

Penelitian itu dilaksanakan pada 2019-2024 di tiga negara yakni India, Indonesia dan Senegal. Untuk Indonesia, penelitian tersebut diselenggarakan di Lombok Timur.

Baca juga: Gawat, 1 dari 5 Bayi di Indonesia Alami Stunting

Studi AASH yang didanai oleh United Kingdom Research and Innovation-Global Challenges Research Fund (UKRI-GCRF) tersebut bertujuan untuk mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan anak secara utuh.



AASH Indonesia dikoordinasikan oleh SEAMEO Regional Center for Food and Nutrition (RECFON) – Pusat Gizi Regional Universitas Indonesia (PKGR UI).

Studi itu terdiri dari observasi kohort ibu hamil yang dilanjutkan hingga anak mereka berusia 24 bulan, studi kasus kontrol untuk membandingkan anak stunted dan tidak stunted, dan studi intervensi menggunakan telur sebagai makanan tambahan untuk mengetahui efektivitas peningkatan kualitas asupan selama kehamilan terhadap epigenetik dan stunting pada bayi.

Studi AASH juga memantau lingkungan pembelajaran di satuan PAUD dan kakak dari bayi kohor, serta asesmen rantai nilai pangan.

Selama periode tersebut, berbagai pengumpulan data dilakukan berdasarkan pendekatan anak secara utuh. Pertama profil asupan dan status gizi, epigenetik, genetik dari anak dan kedua orang tua, serta kesehatan saluran cerna (komponen fisik). Kedua, perkembangan anak meliputi proses berpikir, kemampuan bahasa dan motorik, kesiapan belajar, serta asuhan psikososial (komponen kognitif).

Ketiga, lingkungan belajar anak usia dini (komponen pendidikan). Keempat, lingkungan pangan termasuk WASH, keamanan pangan dan rantai nilai pangan dari makanan padat gizi (komponen pangan). Pengumpulan data dilakukan di beberapa tahapan pada 1.000 hari pertama kehidupan yakni masa kehamilan, menyusui dan periode makanan pendamping ASI.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More