63 Tahun Berdiri, Unpad Gencarkan Kontribusi di Kancah Nasional-Global
Jum'at, 11 September 2020 - 09:26 WIB
"Saat ini, program double degree bekerja sama dengan program studi perguruan tinggi luar negeri semakin bertambah. Tercatat ada 10 program studi di Unpad yang melakukan kerja sama tersebut," jelasnya.
Ke-10 program studi tersebut adalah S2 Farmasi, S2 Teknik Geologi, S1/Profesi Kedokteran, S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 Ekonomi Pembangunan, Magister Ekonomi Terapan, Magister Manajemen, Magister IImu Ekonomi, dan Magister Akuntansi.
Sementara di tingkat nasional, Unpad tahun ini berhasil meraih peningkatan prestasi kemahasiswaan. Peringkat Unpad melesat ke posisi 9 dari sebelumnya peringkat 23 dalam kategori perguruan tinggi tingkat nasional non-vokasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI). (Baca juga: Kisah M Irsyad, Santri Tunanetra yang Berhasil Lolos ke Kampus Impiannya UGM )
Unpad juga aktif menggerakan wirausaha lokal dengan memadukan pemberdayaan masyarakat dengan teknologi sebagaimana yang telah berjalan di pusat budidaya lebah Unpad, Bandung Bee Sanctuary (BBS), pembuatan prototipe rompi antipeluru dari serat rami, dan pupuk hayati BionUp yang telah dipasarkan oleh PT Pupuk Kujang.
Lebih lanjut Rina mengatakan, pandemi COVID-19 merupakan salah satu momen transformatif yang mendorong Unpad melakukan percepatan perubahan di berbagai bidang. Perubahan tersebut mengarah pada dorongan disrupsi yang juga telah terjadi sebelum adanya pandemi, yakni revolusi industri 4.0. (Baca juga: Peneliti IPB Ciptakan Baju Anti Peluru dari Limbah Kelapa Sawit )
"Untuk itu, Unpad telah melakukan berbagai inovasi untuk menjamin kualitas dan relevansi program studi melalui penerapan kurikulum baru dan pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam kerangka merdeka belajar - kampus merdeka," jelasnya.
Transformasi digital ini mengharuskan mahasiswa dan para lulusan Unpad memiliki kompetensi baru yang memadukan ranah disik-digital-virtual. Transformasi yang sedang berlangsung adalah beralihnya pembelajaran tatap muka menjadi hybrid/blended learning.
"Tranformasi juga sedang berlangsung di kalangan dosen dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan Internet of Things (IoT), jaringan mesin dan aplikasi cerdas dengan bantuan TI, dan perluasan jejaring untuk mengakselerasi kinerja pengajaran serta riset dan inovasi," beber Rina.
Selain itu, transformasi juga dilakukan dalam menjaga civitas akademika Unpad untuk senantiasa bekerja dengan penuh integritas. Hal tersebut diwujudkan dalam Penetapan Zona Integritas Unpad di 2020.
"Hal ini menuntut semua pimpinan dan jajaran Unpad untuk mewujudkan Unpad sebagai WBK (Wilayah Bebas Korupsi), WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani), dan Reformasi Birokrasi. Pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi komitmen bersama," tegasnya.
Ke-10 program studi tersebut adalah S2 Farmasi, S2 Teknik Geologi, S1/Profesi Kedokteran, S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 Ekonomi Pembangunan, Magister Ekonomi Terapan, Magister Manajemen, Magister IImu Ekonomi, dan Magister Akuntansi.
Sementara di tingkat nasional, Unpad tahun ini berhasil meraih peningkatan prestasi kemahasiswaan. Peringkat Unpad melesat ke posisi 9 dari sebelumnya peringkat 23 dalam kategori perguruan tinggi tingkat nasional non-vokasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI). (Baca juga: Kisah M Irsyad, Santri Tunanetra yang Berhasil Lolos ke Kampus Impiannya UGM )
Unpad juga aktif menggerakan wirausaha lokal dengan memadukan pemberdayaan masyarakat dengan teknologi sebagaimana yang telah berjalan di pusat budidaya lebah Unpad, Bandung Bee Sanctuary (BBS), pembuatan prototipe rompi antipeluru dari serat rami, dan pupuk hayati BionUp yang telah dipasarkan oleh PT Pupuk Kujang.
Lebih lanjut Rina mengatakan, pandemi COVID-19 merupakan salah satu momen transformatif yang mendorong Unpad melakukan percepatan perubahan di berbagai bidang. Perubahan tersebut mengarah pada dorongan disrupsi yang juga telah terjadi sebelum adanya pandemi, yakni revolusi industri 4.0. (Baca juga: Peneliti IPB Ciptakan Baju Anti Peluru dari Limbah Kelapa Sawit )
"Untuk itu, Unpad telah melakukan berbagai inovasi untuk menjamin kualitas dan relevansi program studi melalui penerapan kurikulum baru dan pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam kerangka merdeka belajar - kampus merdeka," jelasnya.
Transformasi digital ini mengharuskan mahasiswa dan para lulusan Unpad memiliki kompetensi baru yang memadukan ranah disik-digital-virtual. Transformasi yang sedang berlangsung adalah beralihnya pembelajaran tatap muka menjadi hybrid/blended learning.
"Tranformasi juga sedang berlangsung di kalangan dosen dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan Internet of Things (IoT), jaringan mesin dan aplikasi cerdas dengan bantuan TI, dan perluasan jejaring untuk mengakselerasi kinerja pengajaran serta riset dan inovasi," beber Rina.
Selain itu, transformasi juga dilakukan dalam menjaga civitas akademika Unpad untuk senantiasa bekerja dengan penuh integritas. Hal tersebut diwujudkan dalam Penetapan Zona Integritas Unpad di 2020.
"Hal ini menuntut semua pimpinan dan jajaran Unpad untuk mewujudkan Unpad sebagai WBK (Wilayah Bebas Korupsi), WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani), dan Reformasi Birokrasi. Pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi komitmen bersama," tegasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda