63 Tahun Berdiri, Unpad Gencarkan Kontribusi di Kancah Nasional-Global

Jum'at, 11 September 2020 - 09:26 WIB
loading...
63 Tahun Berdiri, Unpad...
Universitas Padjadjaran (Unpad) memasuki usia 63 tahun. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Hari ini, Jumat (11/9/3020), Universitas Padjadjaran (Unpad) memasuki usia 63 tahun. Puluhan tahun berdiri sebagai institusi pendidikan, Unpad senantiasa melakukan berbagai adaptasi sesuai kebutuhan zaman dalam semangat mengabdi pada masyarakat.

Rektor Unpad Prof Dr Rina Indiastuti mengatakan, salah satu hal yang menjadi sorotan dalam momentum Dies Natalis Unpad tahun ini adalah peningkatan rekognisi atau pengakuan kontribusi Unpad, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Hal ini telah terwujud ke dalam beberapa hal, salah satunya adalah masuknya Unpad dalam daftar the Times Higher Education World University Rankings atau THE WUR 2021 yang dirilis 2 September 2020 lalu. (Baca juga: Unpad Masuk Daftar Peringkat Universitas Terbaik Dunia )

Dalam pemeringkatan tersebut, hanya ada 9 perguruan tinggi Indonesia tembus ke dalam THE WUR dan Unpad berada dalam urutan ke-7. Hal ini merupakan awal dari perwujudan cita-cita Unpad menuju 500 kampus terbaik dunia.

"Pengakuan internasional ini merupakan hasil dari perbaikan kualitas proses, output, dan outcome yang terus meningkat yang diukur melalui peningkatan 5 indikator, yaitu teaching, international outlook, industry income, research, dan citation," papar Rina dalam sambutannya di puncak penyelenggaraan peringatan Dies Natalis Unpad ke-63, Jumat (11/9/2020).

"Apresiasi kami pada para rektor terdahulu yang telah meletakkan fondasi yang kuat, sehingga semakin banyak civitas akademika yang mampu meningkatkan kiprahnya di kancah dunia," paparnya. (Baca juga: Naik dari 24, Kini Unpad Masuk 10 Besar Peringkat Kemahasiswaan )

Unpad juga mengalami akselerasi peringkat dalam penilaian The Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2020 dengan berada di peringkat 101-200 dunia atau peringkat ke-4 secara nasional. Tahun sebelumnya, Unpad berada di peringkat 301+ dunia atau ke-6 secara nasional.

"THE Impact Rankings merupakan penilaian oleh lembaga yang kompeten atas kontribusi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat terhadap 17 indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta dampak yang dihasilkannya kepada masyarakat luas," katanya. (Baca juga: Disambut Rektor, 6.491 Mahasiswa Baru ITB Ikuti PMB secara Daring )

Selain itu, tahun ini, bidang ilmu Kedokteran Unpad juga meraih peringkat 551-600 dunia dan peringkat 3 nasional versi QS World University Ranking. Sebanyak 14 program studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad pun telah memperoleh akreditasi internasional dari The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st Century Organization (ABEST-21).

"Saat ini, program double degree bekerja sama dengan program studi perguruan tinggi luar negeri semakin bertambah. Tercatat ada 10 program studi di Unpad yang melakukan kerja sama tersebut," jelasnya.

Ke-10 program studi tersebut adalah S2 Farmasi, S2 Teknik Geologi, S1/Profesi Kedokteran, S1 Akuntansi, S1 Manajemen, S1 Ekonomi Pembangunan, Magister Ekonomi Terapan, Magister Manajemen, Magister IImu Ekonomi, dan Magister Akuntansi.

Sementara di tingkat nasional, Unpad tahun ini berhasil meraih peningkatan prestasi kemahasiswaan. Peringkat Unpad melesat ke posisi 9 dari sebelumnya peringkat 23 dalam kategori perguruan tinggi tingkat nasional non-vokasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI). (Baca juga: Kisah M Irsyad, Santri Tunanetra yang Berhasil Lolos ke Kampus Impiannya UGM )

Unpad juga aktif menggerakan wirausaha lokal dengan memadukan pemberdayaan masyarakat dengan teknologi sebagaimana yang telah berjalan di pusat budidaya lebah Unpad, Bandung Bee Sanctuary (BBS), pembuatan prototipe rompi antipeluru dari serat rami, dan pupuk hayati BionUp yang telah dipasarkan oleh PT Pupuk Kujang.

Lebih lanjut Rina mengatakan, pandemi COVID-19 merupakan salah satu momen transformatif yang mendorong Unpad melakukan percepatan perubahan di berbagai bidang. Perubahan tersebut mengarah pada dorongan disrupsi yang juga telah terjadi sebelum adanya pandemi, yakni revolusi industri 4.0. (Baca juga: Peneliti IPB Ciptakan Baju Anti Peluru dari Limbah Kelapa Sawit )

"Untuk itu, Unpad telah melakukan berbagai inovasi untuk menjamin kualitas dan relevansi program studi melalui penerapan kurikulum baru dan pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam kerangka merdeka belajar - kampus merdeka," jelasnya.

Transformasi digital ini mengharuskan mahasiswa dan para lulusan Unpad memiliki kompetensi baru yang memadukan ranah disik-digital-virtual. Transformasi yang sedang berlangsung adalah beralihnya pembelajaran tatap muka menjadi hybrid/blended learning.

"Tranformasi juga sedang berlangsung di kalangan dosen dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan Internet of Things (IoT), jaringan mesin dan aplikasi cerdas dengan bantuan TI, dan perluasan jejaring untuk mengakselerasi kinerja pengajaran serta riset dan inovasi," beber Rina.

Selain itu, transformasi juga dilakukan dalam menjaga civitas akademika Unpad untuk senantiasa bekerja dengan penuh integritas. Hal tersebut diwujudkan dalam Penetapan Zona Integritas Unpad di 2020.

"Hal ini menuntut semua pimpinan dan jajaran Unpad untuk mewujudkan Unpad sebagai WBK (Wilayah Bebas Korupsi), WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih Melayani), dan Reformasi Birokrasi. Pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi komitmen bersama," tegasnya.

Sumbangsih Ilmu Melawan COVID-19

Rina juga mengatakan, peran dan kebermanfaatan Unpad untuk membantu Indonesia menghadapi pandemi COVID-19 juga menjadi hal prioritas. Hingga saat ini, Unpad telah memberikan sejumlah sumbangsih untuk membantu bangsa dan negara menghadapi bencana global tersebut.

"Kita bersyukur bahwa Unpad telah berperan membantu melakukan deteksi COVID-19 dengan memanfaatkan laboratorium BSL 2 dan BSL 3 yang dimiliki Unpad. Selain itu, kita juga telah mengembangkan rapid test COVID-19 berbasis antigen yang dinamai CePad," sebutnya.

Rina juga mengapresiasi kerja tim riset Fakultas Kedokteran Unpad yang diketuai Prof Kusnandi Rusmil terkait kolaborasinya dengan PT Bio Farma dan Sinovach Biotech dalam melaksanakan uji klinis tahap III calon vaksin COVID-19. Rangkaian proses uji klinis tersebut tengah berlansung setidaknya hingga akhir tahun ini di bawah pengawasan BPOM dan WHO.

"Kita semua berharap hasilnya adalah vaksin teruji dan mendapat izin edar, sehingga vaksin Sinovac dapat diproduksi di awal 2021," imbuhnya.

Dengan mengusung tema "Bermanfaat dan Mendunia", Rina menekankan, momentum Dies Natalis ke-63 Unpad tahun ini dapat menjadi ajang refleksi seluruh warga Unpad untuk senantiasa memberikan kontribusi bagi masyarakat.

"Kita harus menjaga komitmen untuk menghubungkan inovasi dengan benefit bagi masyarakat. Strategi ini sejalan dengan kerangka innovation for society," tandasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2137 seconds (0.1#10.140)