Peduli Dunia Literasi, Mahasiswa UNS Ini Dirikan Perpustakaan Gratis
Senin, 14 September 2020 - 07:54 WIB
SOLO - Berangkat dari kepedulian terhadap dunia literasi, Fadiah Azmi Rahmasari, mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo mendirikan taman baca mini bernama Akwayan Pustaka. Perpustakaan yang berada di Jalan Semeru Utama Nomor 4, tepatnya di belakang Rumah Sakit Dr Oen Kandang Sapi, Solo, kini ramai dikunjungi anak anak, remaja hingga dewasa.
Akwayan Pustaka adalah tempat meminjam buku gratis di daerah Solo dan sekitarnya. Tidak ada pungutan biaya bagi peminjamnya. “Akwayan Pustaka yang saya maknai, berkawan dengan buku. Akwayan sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti kawan atau teman, sedangkan pustaka berarti buku. Alasanku yang utama ialah agar aku selalu baik-baik dengan buku. Karena dengan membaca tiap aksaranya dapat membuka tabir ketidaktahuanku akan suatu hal,” kata Fadiah Azmi Rahmasari, Senin (14/9/2020). (Baca juga: UI Luncurkan S3 Kajian Stratejik dan Global, Pertama di Indonesia )
Selain gratis tanpa dikenakan biaya, juga tidak ada jangka waktu batas peminjaman buku. Peminjam buku dapat meminjam buku sesuka hati tanpa takut terkena denda karena melebihi batas waktu peminjaman. Bahkan, Azmi tidak mendapat jaminan apa pun ketika meminjamkan buku. Dirinya percaya bahwa peminjam bukunya tidak akan membawa kabur kumpulan buku yang dipinjamkan. “Insyaallah peminjamnya amanah. Saling percaya aja. Toh yang rugi yang bawa kabur,” ucapnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika ini mengungkapkan, awal mula terbentuknya Akwayan Pustaka tepat pada 2013. Saat itu, koleksi bacaan Azmi cukup banyak sehingga ia merapikannya ke dalam kardus dan dipajang di ruang tamu dengan tujuan untuk menepis rasa bosan pelanggan ayahnya yang terampil memperbaiki alat elektronik. Dirinya terinspirasi Perpustakaan di daerah Songgolangit, Baki, Sukoharjo. (Baca juga: Bantuan Paket Kuota Ditargetkan Minggu Depan Dikirim )
Perpustakaan tersebut satu lokasi dengan bengkel dan cuci mobil. Bengkel terletak di bawah dan perpustakaan terletak di lantai atas. Para pelanggan bisa naik ke atas untuk membaca buku jika bosan menunggu. Memasuki tahun 2016, buku-buku milik Azmi mulai dilirik dan dibaca orang lain. Mereka adalah murid les yang diampu oleh Azmi. Dari situ, banyak anak-anak bahkan remaja yang tertarik mengunjungi Akwayan Pustaka sebagai tempat menambah wawasan.
Kemudian pada 31 Maret 2020, Azmi mulai membuka dan mengumumkan adanya Akwayan Pustaka kepada khalayak. Ia mulai menggencarkan taman bacaan mininya melalui daring maupun luring. Azmi baru mulai menggencarkan Akwayan Pustaka pada 31 Maret 2020 karena keresahannya terhadap buku-buku bajakan yang marak ia temui di status teman-temannya selama mengisi waktu di masa pandemi COVID-19. “Pas marak-maraknya PDF ilegal. Udah gemes banget pas itu. Mungkin ini waktunya kali ya memujudkan cita-cita bikin taman baca mini,” tuturnya.
Dari situ, ia mantap untuk membuka Akwayan Pustaka pada umum agar dapat meminimalisir penyebaran PDF ilegal. Orang-orang dapat meminjam buku secara gratis bahkan tanpa durasi di Akwayan Pustaka. Selain itu, Azmi juga menawarkan untuk mengantarkan buku langsung kepada para peminjamnya. Saat ini, Azmi merangkap sebagai pemilik sekaligus admin dari keberlangsungan Akwayan Pustaka. Ia juga dibantu oleh kedua adiknya untuk merekap data buku dan mendesain pernak-perniknya.
Kini, keluarga Azmi juga turut mendukung gerakan positif yang diinisiasinya. “Akwayan Pustaka seolah bukan lagi milikku seorang, akan tetapi milik keluarga karena Ayah, Ibu, dan Om turut andil di dalamnya. Dan Akwayan Pustaka kini mulai menjadi bagian dari masyarakat. Terdapat lebih dari 200 buku berbagai genre yang berada di rak buku Akwayan Pustaka. Meliputi buku kategori anak-anak, remaja, hingga orangtua. Terdapat berbagai macam buku seperti novel, motivasi, dan agama. Cara meminjam buku pun cukup mudah. Pertama, peminjam bisa mengakses link yang ada di bio Instagram @akwayanpustaka untuk melihat koleksi buku.
Lantas, peminjam cukup menghubungi kontak yang tertera. Kini, Akwayan Pustaka dapat dikunjungi oleh siapa pun. Mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa, juga umum. Semua dapat membaca buku legal di sini. Azmi berpesan agar orang-orang dapat memiliki seribu alasan untuk terus membaca. “Pesan aku, tinggalkan seribu alasan untuk tidak mengeja aksara, yang enggak punya duit buat beli, nyewa, bayar denda, dan lain-lain. Sekarang ada peminjaman gratis, yuk manfaatin. Tinggal klik, cek, konfirm, buku udah sampai di tanganmu. Lalu buat seribu alasan untuk selalu mengeja aksara,” pungkasnya.
Lihat Juga: Posko Lapor Mas Wapres Dibuka, BEM UIN Makassar Ngadu 31 Mahasiswa Diskors Gegara Protes
Akwayan Pustaka adalah tempat meminjam buku gratis di daerah Solo dan sekitarnya. Tidak ada pungutan biaya bagi peminjamnya. “Akwayan Pustaka yang saya maknai, berkawan dengan buku. Akwayan sendiri berasal dari Bahasa Sansekerta yang memiliki arti kawan atau teman, sedangkan pustaka berarti buku. Alasanku yang utama ialah agar aku selalu baik-baik dengan buku. Karena dengan membaca tiap aksaranya dapat membuka tabir ketidaktahuanku akan suatu hal,” kata Fadiah Azmi Rahmasari, Senin (14/9/2020). (Baca juga: UI Luncurkan S3 Kajian Stratejik dan Global, Pertama di Indonesia )
Selain gratis tanpa dikenakan biaya, juga tidak ada jangka waktu batas peminjaman buku. Peminjam buku dapat meminjam buku sesuka hati tanpa takut terkena denda karena melebihi batas waktu peminjaman. Bahkan, Azmi tidak mendapat jaminan apa pun ketika meminjamkan buku. Dirinya percaya bahwa peminjam bukunya tidak akan membawa kabur kumpulan buku yang dipinjamkan. “Insyaallah peminjamnya amanah. Saling percaya aja. Toh yang rugi yang bawa kabur,” ucapnya.
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Fisika ini mengungkapkan, awal mula terbentuknya Akwayan Pustaka tepat pada 2013. Saat itu, koleksi bacaan Azmi cukup banyak sehingga ia merapikannya ke dalam kardus dan dipajang di ruang tamu dengan tujuan untuk menepis rasa bosan pelanggan ayahnya yang terampil memperbaiki alat elektronik. Dirinya terinspirasi Perpustakaan di daerah Songgolangit, Baki, Sukoharjo. (Baca juga: Bantuan Paket Kuota Ditargetkan Minggu Depan Dikirim )
Perpustakaan tersebut satu lokasi dengan bengkel dan cuci mobil. Bengkel terletak di bawah dan perpustakaan terletak di lantai atas. Para pelanggan bisa naik ke atas untuk membaca buku jika bosan menunggu. Memasuki tahun 2016, buku-buku milik Azmi mulai dilirik dan dibaca orang lain. Mereka adalah murid les yang diampu oleh Azmi. Dari situ, banyak anak-anak bahkan remaja yang tertarik mengunjungi Akwayan Pustaka sebagai tempat menambah wawasan.
Kemudian pada 31 Maret 2020, Azmi mulai membuka dan mengumumkan adanya Akwayan Pustaka kepada khalayak. Ia mulai menggencarkan taman bacaan mininya melalui daring maupun luring. Azmi baru mulai menggencarkan Akwayan Pustaka pada 31 Maret 2020 karena keresahannya terhadap buku-buku bajakan yang marak ia temui di status teman-temannya selama mengisi waktu di masa pandemi COVID-19. “Pas marak-maraknya PDF ilegal. Udah gemes banget pas itu. Mungkin ini waktunya kali ya memujudkan cita-cita bikin taman baca mini,” tuturnya.
Dari situ, ia mantap untuk membuka Akwayan Pustaka pada umum agar dapat meminimalisir penyebaran PDF ilegal. Orang-orang dapat meminjam buku secara gratis bahkan tanpa durasi di Akwayan Pustaka. Selain itu, Azmi juga menawarkan untuk mengantarkan buku langsung kepada para peminjamnya. Saat ini, Azmi merangkap sebagai pemilik sekaligus admin dari keberlangsungan Akwayan Pustaka. Ia juga dibantu oleh kedua adiknya untuk merekap data buku dan mendesain pernak-perniknya.
Kini, keluarga Azmi juga turut mendukung gerakan positif yang diinisiasinya. “Akwayan Pustaka seolah bukan lagi milikku seorang, akan tetapi milik keluarga karena Ayah, Ibu, dan Om turut andil di dalamnya. Dan Akwayan Pustaka kini mulai menjadi bagian dari masyarakat. Terdapat lebih dari 200 buku berbagai genre yang berada di rak buku Akwayan Pustaka. Meliputi buku kategori anak-anak, remaja, hingga orangtua. Terdapat berbagai macam buku seperti novel, motivasi, dan agama. Cara meminjam buku pun cukup mudah. Pertama, peminjam bisa mengakses link yang ada di bio Instagram @akwayanpustaka untuk melihat koleksi buku.
Lantas, peminjam cukup menghubungi kontak yang tertera. Kini, Akwayan Pustaka dapat dikunjungi oleh siapa pun. Mulai dari anak-anak sekolah, mahasiswa, juga umum. Semua dapat membaca buku legal di sini. Azmi berpesan agar orang-orang dapat memiliki seribu alasan untuk terus membaca. “Pesan aku, tinggalkan seribu alasan untuk tidak mengeja aksara, yang enggak punya duit buat beli, nyewa, bayar denda, dan lain-lain. Sekarang ada peminjaman gratis, yuk manfaatin. Tinggal klik, cek, konfirm, buku udah sampai di tanganmu. Lalu buat seribu alasan untuk selalu mengeja aksara,” pungkasnya.
Lihat Juga: Posko Lapor Mas Wapres Dibuka, BEM UIN Makassar Ngadu 31 Mahasiswa Diskors Gegara Protes
(mpw)
tulis komentar anda