Indonesia-Ethiopia akan Perkuat Kerja Sama Perguruan Tinggi
Rabu, 21 Oktober 2020 - 19:55 WIB
Dubes menuturkan, Universitas Hawassa sendiri pada 2018 telah melakukan kunjungan ke Indonesia dan bertemu dengan sejumlah pimpinan perguruan tinggi. "Kunjungan mereka tersebut dalam rangka menjajaki kemungkinan diselenggarakannya atau diadakannya kerja sama antara perguruan tinggi Hawassa ini dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia," jelasnya.
Dia menuturkan, pada 20 April 2016 delegasi dari Universitas Bahir Dar yang dipimpin Wakil Rektor urusan Informasi dan Komunikasi Strategis Dr Fikreselam Gared juga sudah berkunjung ke Indonesia dan menandatangani MoU dengan Universitas Sebelas Maret (UNS). Kerja sama keduanya meliputi penelitian bersama, seminar, workshop hingga pertukaran pelajar dan dosen.
"Ini penting dicatat bahwa MoU antara Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan Universitas Bahir Dar ini adalah perjanjian kerja sama yang pertama dalam sejarahnya antara universitas yang ada di Ethiopia dengan universitas atau perguruan tinggi yang ada di Indonesia," ujarnya. (Baca juga: Dikti Kemendikbud: Masa Pandemi Wujudkan Transformasi di Perguruan Tinggi )
Dubes Al Busyra Basnur mencatat, dalam satu tahun terakhir dia menerima sekitar lima permintaan dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia untuk kerja sama dengan perguruan tinggi di Ethiopia. Sedangkan permintaan dari perguruan tinggi Ethiopia sendiri sudah ada empat perguruan tinggi yang ingin bersinergi dengan perguruan tinggi Indonesia. Dia mengungkapkan, saat ini ada 36 perguruan tinggi dan 98 perguruan tinggi swasta di Ethiopia. Proses realisasi rencana perjanjian kerja sama lanjutan antar perguruan tinggi itu saat ini sedang berjalan.
Dia mengatakan, telah banyak mahasiswa Ethiopia yang belajar di perguruan tinggi di Indonesia melalui beasiswa yang diberikan pemerintah Indonesia. Misalnya beasiswa Darmasiswa dan beasiswa kemitraan negara berkembang. "Mereka antara lain mempelajari bahasa, seni dan budaya Indonesia serta studi-studi kawasan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang sudah ditetapkan dan sudah ditentukan oleh pemerintah Indonesia," katanya.
Dia menuturkan, sebetulnya pada 2020 ini ada sejumlah mahasiswa dari Ethiopia yang akan belajar ke Indonesia dengan beasiswa yang diberikan Kemendikbud dan Kemenlu. Akan tetapi karena pandemi Covid-19 maka mereka pun terpaksa batal terbang ke Indonesia. "Mudahan-mudahan tahun depan pada saat situasi yang sudah memungkinkan kita mengharapkan sekali para mahasiswa atau pemuda Ethiopia ini bisa belajar di Indonesia sesuai dengan yang direncanakan semula," harapnya.
Dia menuturkan, pada 20 April 2016 delegasi dari Universitas Bahir Dar yang dipimpin Wakil Rektor urusan Informasi dan Komunikasi Strategis Dr Fikreselam Gared juga sudah berkunjung ke Indonesia dan menandatangani MoU dengan Universitas Sebelas Maret (UNS). Kerja sama keduanya meliputi penelitian bersama, seminar, workshop hingga pertukaran pelajar dan dosen.
"Ini penting dicatat bahwa MoU antara Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan Universitas Bahir Dar ini adalah perjanjian kerja sama yang pertama dalam sejarahnya antara universitas yang ada di Ethiopia dengan universitas atau perguruan tinggi yang ada di Indonesia," ujarnya. (Baca juga: Dikti Kemendikbud: Masa Pandemi Wujudkan Transformasi di Perguruan Tinggi )
Dubes Al Busyra Basnur mencatat, dalam satu tahun terakhir dia menerima sekitar lima permintaan dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia untuk kerja sama dengan perguruan tinggi di Ethiopia. Sedangkan permintaan dari perguruan tinggi Ethiopia sendiri sudah ada empat perguruan tinggi yang ingin bersinergi dengan perguruan tinggi Indonesia. Dia mengungkapkan, saat ini ada 36 perguruan tinggi dan 98 perguruan tinggi swasta di Ethiopia. Proses realisasi rencana perjanjian kerja sama lanjutan antar perguruan tinggi itu saat ini sedang berjalan.
Dia mengatakan, telah banyak mahasiswa Ethiopia yang belajar di perguruan tinggi di Indonesia melalui beasiswa yang diberikan pemerintah Indonesia. Misalnya beasiswa Darmasiswa dan beasiswa kemitraan negara berkembang. "Mereka antara lain mempelajari bahasa, seni dan budaya Indonesia serta studi-studi kawasan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang sudah ditetapkan dan sudah ditentukan oleh pemerintah Indonesia," katanya.
Dia menuturkan, sebetulnya pada 2020 ini ada sejumlah mahasiswa dari Ethiopia yang akan belajar ke Indonesia dengan beasiswa yang diberikan Kemendikbud dan Kemenlu. Akan tetapi karena pandemi Covid-19 maka mereka pun terpaksa batal terbang ke Indonesia. "Mudahan-mudahan tahun depan pada saat situasi yang sudah memungkinkan kita mengharapkan sekali para mahasiswa atau pemuda Ethiopia ini bisa belajar di Indonesia sesuai dengan yang direncanakan semula," harapnya.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda