Indonesia-Ethiopia akan Perkuat Kerja Sama Perguruan Tinggi

Rabu, 21 Oktober 2020 - 19:55 WIB
loading...
Indonesia-Ethiopia akan Perkuat Kerja Sama Perguruan Tinggi
Dubes RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Minat perguruan tinggi di Ethiopia dan Indonesia sangat tinggi untuk mengadakan hubungan dan kerja sama. Dubes RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur pun melakukan berbagai kunjungan dan kegiatan untuk mempererat hubungan pendidikan tinggi kedua negara.

Dubes Al Busyra Basnur mengatakan, setelah satu bulan dia menginjakkan kaki di Ethiopia khususnya di kota Addis Ababa, dia bertemu dengan President Universitas Hawassa Dr Ayano Beraso di Kota Hawassa pada 12 April 2019. Dia menceritakan, Hawassa sendiri terletak 270 km di sebelah selatan kota Addis Ababa. Dan waktu tempuh dengan naik mobil ke kota tersebut memakan waktu empat jam. Selang 12 hari setelahnya dia pun bertemu dengan Wakil Rektor Universitas Bahir Dar Dr Zewdu Emira di kota Bahir Dar yang terletak 500 km sebelah utara kota Addis Ababa. (Baca juga: Kolaborasi Riset, UI Inisiasi Pertemuan Peneliti UI dan Dispora Indonesia )

Selanjutnya, untuk memperkuat hubungan bilateral dibidang pendidikan tinggi, pada 1 Agustus 2019 dia menempuh perjalanan kurang lebih 400 km ke sebelah timur Kota Addis Ababa untuk bertemu dengan Wakil Rektor Universitas Wollo Dr Mengesha Ayeneh beserta jajaran pimpinan universtas tersebut di Kota Dessise. Rektor Universitas Wollo yakni Dr Abare Getahun sendiri ditemuinya pada 13 September.

Dubes Al Busyra Basnur mengatakan, kunjungan selanjutnya ialah pertemuan dengan Rektor Universitas Mekelle Dr Kindeya di Kota Mekelle pada 4 Oktober 2019. Kota ini, katanya, terletak 900 km di sebelah utara Kota Addis Ababa. "Jadi kalau kita ke sana dan orang-orang berpergian ke kota itu ya umumnya menggunakan pesawat terbang kira-kira satu setengah jam waktu tempuh dari Addis Ababa," katanya melalui siaran streaming Youtube The B Siblings, Rabu (21/10).

"Itulah para sahabat. Beberapa di antara banyak pimpinan perguruan tinggi di Ethiopia yang saya temui pada awal-awal saya memulai tugasnya di Ethiopia. Tentu saja kunjungan ini bertujuan dan dalam rangka meningkatkan hubungan dan kerja sama di bidang pendidikan antara perguruan tinggi yang ada di Ethiopia dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia," katanya menyapa para pemirsa The B Siblings. (Baca juga: Hubungkan Alumni dari Seluruh Dunia, IPB Diaspora Network Diresmikan )

Dia mengatakan, sebelum meninggalkan Indonesia untuk bertugas di Ethiopia, dia memang mengunjungi beberapa pimpinan kampus di Indonesia. Informasi yang dia dapat ternyata banyak sekali perguruan tinggi di Indonesia yang ingin mengadakan kerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Ethiopia.

Hal ini disebabkan, ujarnya, sebab Ethiopia sebagai salah satu negara di Afrika memiliki banyak perguruan tinggi yang bagus dan berkualitas baik. Oleh karena itu, dia pun melihat akan banyak sekali potensi kerja sama antar perguruan tinggi kedua negara ini.

Lebih lanjut dia menjelaskan, dari pertemuannya dengan President Universitas Hawassa keduanya sepakat untuk melangsungkan diskusi panel tentang demokrasi di KBRI Addis Ababa. Diskusi panel ini berhasil menghadirkan 100 peserta dari mulai akademisi, politisi dan juga wartawan. (Baca juga: Sisihkan 2.000 Universitas Dunia, Mahasiswa ITB Lolos Final Startup World Cup 2020 )

Pembicaranya juga tidak hanya datang dari Ethiopia namun juga dari pembicara dari Indonesia. Dubes sendiri juga menjadi pembicara utama di Universitas Hawassa untuk memberikan kuliah umum dan memberikan paparan tentang Indonesia dan bahan lainnya.

Dubes menuturkan, Universitas Hawassa sendiri pada 2018 telah melakukan kunjungan ke Indonesia dan bertemu dengan sejumlah pimpinan perguruan tinggi. "Kunjungan mereka tersebut dalam rangka menjajaki kemungkinan diselenggarakannya atau diadakannya kerja sama antara perguruan tinggi Hawassa ini dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia," jelasnya.

Dia menuturkan, pada 20 April 2016 delegasi dari Universitas Bahir Dar yang dipimpin Wakil Rektor urusan Informasi dan Komunikasi Strategis Dr Fikreselam Gared juga sudah berkunjung ke Indonesia dan menandatangani MoU dengan Universitas Sebelas Maret (UNS). Kerja sama keduanya meliputi penelitian bersama, seminar, workshop hingga pertukaran pelajar dan dosen.

"Ini penting dicatat bahwa MoU antara Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan Universitas Bahir Dar ini adalah perjanjian kerja sama yang pertama dalam sejarahnya antara universitas yang ada di Ethiopia dengan universitas atau perguruan tinggi yang ada di Indonesia," ujarnya. (Baca juga: Dikti Kemendikbud: Masa Pandemi Wujudkan Transformasi di Perguruan Tinggi )

Dubes Al Busyra Basnur mencatat, dalam satu tahun terakhir dia menerima sekitar lima permintaan dari perguruan tinggi yang ada di Indonesia untuk kerja sama dengan perguruan tinggi di Ethiopia. Sedangkan permintaan dari perguruan tinggi Ethiopia sendiri sudah ada empat perguruan tinggi yang ingin bersinergi dengan perguruan tinggi Indonesia. Dia mengungkapkan, saat ini ada 36 perguruan tinggi dan 98 perguruan tinggi swasta di Ethiopia. Proses realisasi rencana perjanjian kerja sama lanjutan antar perguruan tinggi itu saat ini sedang berjalan.

Dia mengatakan, telah banyak mahasiswa Ethiopia yang belajar di perguruan tinggi di Indonesia melalui beasiswa yang diberikan pemerintah Indonesia. Misalnya beasiswa Darmasiswa dan beasiswa kemitraan negara berkembang. "Mereka antara lain mempelajari bahasa, seni dan budaya Indonesia serta studi-studi kawasan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang sudah ditetapkan dan sudah ditentukan oleh pemerintah Indonesia," katanya.

Dia menuturkan, sebetulnya pada 2020 ini ada sejumlah mahasiswa dari Ethiopia yang akan belajar ke Indonesia dengan beasiswa yang diberikan Kemendikbud dan Kemenlu. Akan tetapi karena pandemi Covid-19 maka mereka pun terpaksa batal terbang ke Indonesia. "Mudahan-mudahan tahun depan pada saat situasi yang sudah memungkinkan kita mengharapkan sekali para mahasiswa atau pemuda Ethiopia ini bisa belajar di Indonesia sesuai dengan yang direncanakan semula," harapnya.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2089 seconds (0.1#10.140)