Wakili Asia, Itenas Bandung Juara 3 ChemCar Competition 2020 Jerman
Rabu, 11 November 2020 - 11:02 WIB
Meski begitu, kendala tersebut akhirnya dapat diantisipasi dengan mengaplikasikan ilmu keteknik-kimiaan, khususnya di bidang piping and instrument.
"Tim memasang check valve pada bagian atas reaktor (tempat injeksi reaktan), sehingga dapat menjadi one action di starting line," terangnya.
Lebih lanjut Nur Alim mengatakan, dalam babak final ajang kompetisi yang digelar Senin (9/11/2020) lalu itu, Tim Veloxymic Itenas membuktikan bahwa mobil kimia mereka menjadi mobil tercepat yang melaju di race dengan tingkat error yang sangat kecil.
Bahkan, komentator kompetisi yang berasal dari Jerman pun menganggap mobil kimia dari Teknik Kimia Itenas Bandung adalah rocket car karena menjadi mobil tercepat serta tingkat error terkecil jika dibandingkan mobil kimia kompetitor.
"Veloxymic menjadi satu-satunya wakil dari Asia yang berhasil masuk ke babak final dan dapat menyisihkan kompetitor lain sekaligus menduduki juara tiga dari sekian banyak tim yang berasal dari berbagai universitas di dunia," kata Nur Alim.
Dia berharap, ke depan Teknik Kimia Itenas dapat kembali berprestasi pada kompetisi serupa maupun kompetisi lainnya serta dapat berkontibusi positif bagi almamater, bangsa dan negara.
"Tim memasang check valve pada bagian atas reaktor (tempat injeksi reaktan), sehingga dapat menjadi one action di starting line," terangnya.
Lebih lanjut Nur Alim mengatakan, dalam babak final ajang kompetisi yang digelar Senin (9/11/2020) lalu itu, Tim Veloxymic Itenas membuktikan bahwa mobil kimia mereka menjadi mobil tercepat yang melaju di race dengan tingkat error yang sangat kecil.
Bahkan, komentator kompetisi yang berasal dari Jerman pun menganggap mobil kimia dari Teknik Kimia Itenas Bandung adalah rocket car karena menjadi mobil tercepat serta tingkat error terkecil jika dibandingkan mobil kimia kompetitor.
"Veloxymic menjadi satu-satunya wakil dari Asia yang berhasil masuk ke babak final dan dapat menyisihkan kompetitor lain sekaligus menduduki juara tiga dari sekian banyak tim yang berasal dari berbagai universitas di dunia," kata Nur Alim.
Dia berharap, ke depan Teknik Kimia Itenas dapat kembali berprestasi pada kompetisi serupa maupun kompetisi lainnya serta dapat berkontibusi positif bagi almamater, bangsa dan negara.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda