Kemendikbud Luncurkan Buku Tips Pembelajaran Daring Perguruan Tinggi
Kamis, 10 Desember 2020 - 14:58 WIB
JAKARTA - Ditjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan tiga buku untuk perguruan tinggi dan masyarakat. Salah satunya adalah booklet pembelajaran daring .
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, Booklet Pembelajaran Daring berisikan tips sederhana namun praktis yang ditulis oleh rekan-rekan praktisi pembelajaran daring yang diharapkan dapat menjadi referensi para dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran daring. (Baca juga: Mahasiswa Baru, Anak Pengepul Gula Merah ini Langsung Sabet 2 Prestasi )
Menurutnya, pembelajaran daring memang memiliki banyak kelebihan serta kekurangan sehingga tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka sepenuhnya. "Namun kehadiran teknologi akan memperkuat dan memperdalam proses pembelajaran ke depannya," katanya melalui siaran pers Kamis (10/12).
Adapun ketiga buku tersebut antara lain buku Inti Dasar Capaian Pendidikan (IDCP), National Virtual Career Fair 2020 (Seed of Resilience), dan Booklet Pembelajaran Daring. Peluncuran ketiga buku ini bertujuan untuk menggalakan penerbitan buku-buku pemikiran dari perguruan tinggi yang bersifat ilmiah populer untuk perguruan tinggi maupun masyarakat luas pemerhati pendidikan tinggi.
“Semasa pandemi ini banyak buku yang lahir dari sejumlah perguruan tinggi. Sehingga peluncuran buku ini juga sebagai upaya membangun budaya membaca guna meningkatkan literasi nasional,” jelasnya. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Nizam menjelaskan, buku IDCP sendiri merupakan buah karya dari Majelis Pendidikan Dewan Pendidikan Tinggi yang berisikan infusi IDCP dalam pembelajaran berbagai mata kuliah di bidang ilmu yang berbeda. Sehingga, buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang implementasi IDCP dalam berbagai rentang pemikiran.
“IDCP ini buah pemikiran tentang bagaimana membangun nilai-nilai penting bagi dunia pendidikan tinggi yang harus diwujudkan secara holistik, mulai dari kecakapan kompetensi hingga semangat berpikir kritis dan kreatif, sebab dosen bukan hanya transfer ilmu, namun juga memperkuat karakter tersebut,” ucap Nizam.
Sementara itu, buku NVCF merupakan bentuk resiliensi dari perguruan tinggi untuk mengawal lulusan-lulusannya di masa pandemi. Buku ini juga merupakan hasil dari kolaborasi ratusan pusat karir di Indonesia yang ditulis berdasarkan pengalaman tim dalam menyelenggarakan National Virtual Career Fair semasa pandemi melanda. (Baca juga: Wujudkan Kampus Merdeka Belajar, Rektor UIN: Ini Poin Penting bagi PTKIN )
Pusat karir sendiri adalah unit di perguruan tinggi yang bertujuan untuk menghubungkan lulusan dengan dunia kerja yang telah dikembangkan di hampir seluruh PTN dan PTS. Adapun program-programnya antara lain menyiapkan mahasiswa untuk berkarir dan job center untuk rekrutmen kerja dari industri atau dunia kerja.
“Selama ini career fair diselenggarakan secara tatap muka, tapi saat pandemi terpaksa dilaksanakan secara virtual sehingga banyak insight yang bisa diperoleh dari hal tersebut yang kemudian dituangkan dalam buku ini,” jelas Nizam.
Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, Booklet Pembelajaran Daring berisikan tips sederhana namun praktis yang ditulis oleh rekan-rekan praktisi pembelajaran daring yang diharapkan dapat menjadi referensi para dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran daring. (Baca juga: Mahasiswa Baru, Anak Pengepul Gula Merah ini Langsung Sabet 2 Prestasi )
Menurutnya, pembelajaran daring memang memiliki banyak kelebihan serta kekurangan sehingga tidak bisa menggantikan pembelajaran tatap muka sepenuhnya. "Namun kehadiran teknologi akan memperkuat dan memperdalam proses pembelajaran ke depannya," katanya melalui siaran pers Kamis (10/12).
Adapun ketiga buku tersebut antara lain buku Inti Dasar Capaian Pendidikan (IDCP), National Virtual Career Fair 2020 (Seed of Resilience), dan Booklet Pembelajaran Daring. Peluncuran ketiga buku ini bertujuan untuk menggalakan penerbitan buku-buku pemikiran dari perguruan tinggi yang bersifat ilmiah populer untuk perguruan tinggi maupun masyarakat luas pemerhati pendidikan tinggi.
“Semasa pandemi ini banyak buku yang lahir dari sejumlah perguruan tinggi. Sehingga peluncuran buku ini juga sebagai upaya membangun budaya membaca guna meningkatkan literasi nasional,” jelasnya. (Baca juga: Berhadiah 500 M, PTN-PTS Ditantang Ikut Kompetisi Kampus Merdeka )
Nizam menjelaskan, buku IDCP sendiri merupakan buah karya dari Majelis Pendidikan Dewan Pendidikan Tinggi yang berisikan infusi IDCP dalam pembelajaran berbagai mata kuliah di bidang ilmu yang berbeda. Sehingga, buku ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang implementasi IDCP dalam berbagai rentang pemikiran.
“IDCP ini buah pemikiran tentang bagaimana membangun nilai-nilai penting bagi dunia pendidikan tinggi yang harus diwujudkan secara holistik, mulai dari kecakapan kompetensi hingga semangat berpikir kritis dan kreatif, sebab dosen bukan hanya transfer ilmu, namun juga memperkuat karakter tersebut,” ucap Nizam.
Sementara itu, buku NVCF merupakan bentuk resiliensi dari perguruan tinggi untuk mengawal lulusan-lulusannya di masa pandemi. Buku ini juga merupakan hasil dari kolaborasi ratusan pusat karir di Indonesia yang ditulis berdasarkan pengalaman tim dalam menyelenggarakan National Virtual Career Fair semasa pandemi melanda. (Baca juga: Wujudkan Kampus Merdeka Belajar, Rektor UIN: Ini Poin Penting bagi PTKIN )
Pusat karir sendiri adalah unit di perguruan tinggi yang bertujuan untuk menghubungkan lulusan dengan dunia kerja yang telah dikembangkan di hampir seluruh PTN dan PTS. Adapun program-programnya antara lain menyiapkan mahasiswa untuk berkarir dan job center untuk rekrutmen kerja dari industri atau dunia kerja.
“Selama ini career fair diselenggarakan secara tatap muka, tapi saat pandemi terpaksa dilaksanakan secara virtual sehingga banyak insight yang bisa diperoleh dari hal tersebut yang kemudian dituangkan dalam buku ini,” jelas Nizam.
(mpw)
tulis komentar anda