Untag Surabaya Raih Peringkat 38 UI Green Matric 2020
Minggu, 20 Desember 2020 - 08:54 WIB
SURABAYA - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya kembali meraih prestasi dalam pemeringkatan UI Green Metric . Pada Desember 2020 ini, Untag Surabaya menduduki peringkat bergengsi sebagai The Most Sustainable University ke-38 di Indonesia dan ke-481 di tingkat dunia.
Rektor Untag Surabaya, Mulyanto Nugroho, mengatakan peringkat ini naik dari tahun sebelumnya, yakni 45 di tingkat nasional dan 621 di tingkat dunia. Pemeringkatan ini dilakukan pada 912 universitas dari 84 negara di dunia dalam pengembangan kampus hijau berkelanjutan. Pengumuman tersebut dilaksanakan secara serentak dan daring. (Baca juga: UI Ciptakan Perangkat Alat Sikat Gigi untuk Orang yang Pernah Menderita Kusta )
"Tahun lalu kita di peringkat 45. Alhamdulillah bersyukur dan bangga, pada UI Green Matric 2020 ini peringkat Kampus Merah Putih meningkat, peringkat dunia juga naik,” katanya.
Adapun indikator penilaian dan nilai masing-masing kategori yang diraih Untag Surabaya terdiri dari Setting & Infrastructure: 1.500; Energy & Climate Change: 2.100; Waste: 1.800; Water: 1.000; Transportation: 1.800 serta Education & Research: 1.800.
Nugroho menuturkan, sejak dinobatkan sebagai Eco Campus pada 2018 lalu, Untag Surabaya semakin gencar melakukan kegiatan peduli lingkungan. "Tahun ini, pelaksanaan Eco Campus kita dianggap baik karena pengelolaan limbahnya bagus," tuturnya. (Baca juga: Kedaireka Kemendikbud Jadi Marketplace Hasil Karya Mahasiswa )
Salah satu upaya pengelolaan limbah tersebut adalah dengan pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Melalui IPAL Untag mendaur ulang limbah air wudhu di masjid untuk menyiram tanaman dan air tinja menjadi pupuk. "Tiga bulan lalu, kita menjadi narasumber terkait IPAL ini,” imbuhnya.
Nugroho melanjutakan, sebagai wujud Eco Campus, Untag Surabaya membangun gedung Prof. Roeslan Abdulghani yang diresmikan tahun lalu dan Gedung Kantor Pusat yang sedang dalam pembangunan. Keduanya dibangun memperhatikan dan menerapkan aspek Green Matric.
Gedung tersebut dibangun menggunakan struktur baja yang minim polusi, karena dengan material baja, pembangunan menjadi lebih cepat, sehingga ramah lingkungan. Upaya lainnya adalah melalui implementasi Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok serta mencanangkan kurikulum berwawasan lingkungan.
Kenaikan peringkat, kata Nugroho, tidak lantas menjadikan Untag Surabaya berpuas diri. Pada tahun 2021, pihaknya ingin peringkat Untag Surabaya ada di angka 25. Untuk mencapai target tersebut, Untag Surabaya telah membentuk Tim Green Matric guna meningkatkan realisasi pengembangan kampus hijau berkelanjutan.
"Harapannya, tiap tahun peringkat ini terus meningkat, tidak hanya pada tataran Green Matric, tetapi juga pada tataran realisasi yang ada di Untag Surabaya,” tutup Nugroho.
Rektor Untag Surabaya, Mulyanto Nugroho, mengatakan peringkat ini naik dari tahun sebelumnya, yakni 45 di tingkat nasional dan 621 di tingkat dunia. Pemeringkatan ini dilakukan pada 912 universitas dari 84 negara di dunia dalam pengembangan kampus hijau berkelanjutan. Pengumuman tersebut dilaksanakan secara serentak dan daring. (Baca juga: UI Ciptakan Perangkat Alat Sikat Gigi untuk Orang yang Pernah Menderita Kusta )
"Tahun lalu kita di peringkat 45. Alhamdulillah bersyukur dan bangga, pada UI Green Matric 2020 ini peringkat Kampus Merah Putih meningkat, peringkat dunia juga naik,” katanya.
Adapun indikator penilaian dan nilai masing-masing kategori yang diraih Untag Surabaya terdiri dari Setting & Infrastructure: 1.500; Energy & Climate Change: 2.100; Waste: 1.800; Water: 1.000; Transportation: 1.800 serta Education & Research: 1.800.
Nugroho menuturkan, sejak dinobatkan sebagai Eco Campus pada 2018 lalu, Untag Surabaya semakin gencar melakukan kegiatan peduli lingkungan. "Tahun ini, pelaksanaan Eco Campus kita dianggap baik karena pengelolaan limbahnya bagus," tuturnya. (Baca juga: Kedaireka Kemendikbud Jadi Marketplace Hasil Karya Mahasiswa )
Salah satu upaya pengelolaan limbah tersebut adalah dengan pengembangan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Melalui IPAL Untag mendaur ulang limbah air wudhu di masjid untuk menyiram tanaman dan air tinja menjadi pupuk. "Tiga bulan lalu, kita menjadi narasumber terkait IPAL ini,” imbuhnya.
Nugroho melanjutakan, sebagai wujud Eco Campus, Untag Surabaya membangun gedung Prof. Roeslan Abdulghani yang diresmikan tahun lalu dan Gedung Kantor Pusat yang sedang dalam pembangunan. Keduanya dibangun memperhatikan dan menerapkan aspek Green Matric.
Gedung tersebut dibangun menggunakan struktur baja yang minim polusi, karena dengan material baja, pembangunan menjadi lebih cepat, sehingga ramah lingkungan. Upaya lainnya adalah melalui implementasi Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 2 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok serta mencanangkan kurikulum berwawasan lingkungan.
Kenaikan peringkat, kata Nugroho, tidak lantas menjadikan Untag Surabaya berpuas diri. Pada tahun 2021, pihaknya ingin peringkat Untag Surabaya ada di angka 25. Untuk mencapai target tersebut, Untag Surabaya telah membentuk Tim Green Matric guna meningkatkan realisasi pengembangan kampus hijau berkelanjutan.
"Harapannya, tiap tahun peringkat ini terus meningkat, tidak hanya pada tataran Green Matric, tetapi juga pada tataran realisasi yang ada di Untag Surabaya,” tutup Nugroho.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda