Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Ingin Bersaing dengan Umum, Ini Syaratnya
Selasa, 29 Desember 2020 - 15:42 WIB
BANDUNG - Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dituntut bisa lebih meningkatkan mutu pendidikan, baik bagi pendidik atau lulusannya. Upaya ini penting dalam rangka meningkatkan daya saing pendidikan tinggi .
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani mengatakan, pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dituntut mampu meningkatkan daya saingnya. Hal itu sejalan dengan arah kebijakan nasional untuk meningkatkan akses, mutu, relevansi dan daya saing pendidikan tinggi. (Baca juga: Persaingan Ketat, Ini Harapan Menristek untuk Kampus di Indonesia )
Di mana, strategi PTKI diprioritaskan pada peningkatan akses pendidikan tinggi, kualitas layanan, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidikan tinggi Islam juga dituntut pada peningkatan kualitas hasil penelitian atau riset, dan peningkatan hasil inovasi pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
"Upaya ini adalah ikhtiar bersama Pendis, UIN Bandung, dan Kopertais untuk menghadirkan insan-Insan terbaik, unggul, bermartabat, memiliki kekhasan seperti guru Madrasah, Ma'had Ali, surau dan lainnya. Sehingga dapat melahirkan pendidikan Islam yang bermutu, berstandar yang disepakati secara bersama, dan SDM unggul untuk kemajuan bangsa, negara tercinta," jelas dia, pada sosialisasi Penjaminan Mutu Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama di Bandung.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof.Dr. Rosihon Anwar mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi. Hal ini adalah dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu, khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta. (Baca juga: Sosialisasi Beasiswa 5.000 Doktor, Kemenag Dorong Dosen PTKI Bergelar Doktor )
"Komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mutu perguruan tinggi, harus direspon dengan baik oleh kampus. Boleh jadi terdapat kampus-kampus Islam yang memiliki mahasiswa dalam jumlah banyak, tapi kualitas harus ditingkatkan dan tetap dijaga," tegasnya.
Menurut dia, jika sebelumnya PT Islam masuk pada era perluasan akses, sekarang ini mesti masuk pada era peningkatan mutu. Perguruan tinggi Islam harus sudah menyiapkan perangkat untuk peningkatan kualitas, bukan sekadar kuantitas.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag M Ali Ramdhani mengatakan, pendidikan Tinggi Keagamaan Islam dituntut mampu meningkatkan daya saingnya. Hal itu sejalan dengan arah kebijakan nasional untuk meningkatkan akses, mutu, relevansi dan daya saing pendidikan tinggi. (Baca juga: Persaingan Ketat, Ini Harapan Menristek untuk Kampus di Indonesia )
Di mana, strategi PTKI diprioritaskan pada peningkatan akses pendidikan tinggi, kualitas layanan, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Pendidikan tinggi Islam juga dituntut pada peningkatan kualitas hasil penelitian atau riset, dan peningkatan hasil inovasi pada Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
"Upaya ini adalah ikhtiar bersama Pendis, UIN Bandung, dan Kopertais untuk menghadirkan insan-Insan terbaik, unggul, bermartabat, memiliki kekhasan seperti guru Madrasah, Ma'had Ali, surau dan lainnya. Sehingga dapat melahirkan pendidikan Islam yang bermutu, berstandar yang disepakati secara bersama, dan SDM unggul untuk kemajuan bangsa, negara tercinta," jelas dia, pada sosialisasi Penjaminan Mutu Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama di Bandung.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof.Dr. Rosihon Anwar mengatakan, pihaknya berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satunya melalui kegiatan sosialisasi. Hal ini adalah dalam rangka meningkatkan penjaminan mutu, khususnya di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta. (Baca juga: Sosialisasi Beasiswa 5.000 Doktor, Kemenag Dorong Dosen PTKI Bergelar Doktor )
"Komitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mutu perguruan tinggi, harus direspon dengan baik oleh kampus. Boleh jadi terdapat kampus-kampus Islam yang memiliki mahasiswa dalam jumlah banyak, tapi kualitas harus ditingkatkan dan tetap dijaga," tegasnya.
Menurut dia, jika sebelumnya PT Islam masuk pada era perluasan akses, sekarang ini mesti masuk pada era peningkatan mutu. Perguruan tinggi Islam harus sudah menyiapkan perangkat untuk peningkatan kualitas, bukan sekadar kuantitas.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda