Maksimalkan PJJ, Praktisi-Akademisi Gelar Konferensi Pendidik Nusantara
Sabtu, 02 Januari 2021 - 13:16 WIB
JAKARTA - Lembaga Pendidikan Fatih Bilingual School mengajak para pendidik dan pemerhati pendidikan untuk mencari strategi yang tepat agar transisi proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) menuju pembelajaran tatap muka di era new normal bisa berjalan dengan baik. Hal ini karena adanya ketimpangan mengakses pendidikan berkualitas selama pandemi dengan metode daring.
Merujuk pada keterangan dari para pemerhati dan ahli pendidikan, pelaksanaan BDR atau belajar daring ternyata memperlihatkan adanya ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas yang telah lama ada. Jurang ini pun semakin melebar di masa pandemi. (Baca juga: Pembelajaran Daring akan Menjadi Metode Belajar Efektif )
"Murid yang berada dalam situasi kurang beruntung berpotensi mengalami penurunan kemampuan belajar (learning loss)," kata Nurhadi Hafman, School Director Fatih Bilingual School, dalam keterangan pers, Jumat (1/1/2021).
Ketimpangan pembelajaran yang terjadi di antara murid-murid dengan latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda juga semakin melebar. Untuk mengatasi ketimpangan tersebut diperlukan strategi yang tepat dalam merespon efek disparitas BDR yang muncul ketika sekolah kembali melakukan tatap muka bertahap.
Dalam merumuskan strategi yang tepat menyambut masa tahun pembelajaran baru 2020/2021 diperlukan berbagai sudut pandang dalam melakukan evaluasi pembelajaran jarak jauh. Termasuk persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah tatap muka kembali. "Evaluasi dan saran itu bisa berasal dari bermacam kalangan seperti para guru, peneliti, orang tua, psikolog dan bahkan siswa sendiri." katanya. (Baca juga: Anggota Dewan Ini Setuju Sekolah Tatap Muka, Ini Alasannya )
Karenanya, Fatih Bilingual School akan menyelenggarakan Konferensi Pendidik Nusantara (KPN), sebagai sarana untuk berdiskusi, berbagi praktik baik, dan untuk meningkatkan pemahaman para insan pendidikan dari seluruh Indonesia. Konferensi ini akan mengundang berbagai pembicara terkemuka, ahli, peneliti, pemerhati dan praktisi pendidikan yang akan berbagi keilmuan dan pengalaman dengan para peserta.
Kegiatan KPN ini dilaksanakan secara daring selama satu minggu dari tanggal 4-9 Januari 2021. Dengan menggunakan sistem daring kegiatan KPN diharapkan akan dihadiri oleh peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. "Kami berharap teman-teman para pendidik di seluruh nusantara turut serta kegiatan daring ini," kata Nur Wijayanto, Kepala Sekolah SMA Fatih Bilingual School.
Para peserta mempunyai kesempatan untuk mengikuti rangkaian webinar dengan sub-tema yang berbeda setiap hari.
Berbagai sub-tema diskusi yang akan dibahas di antaranya adalah Analisis BDR dan Persiapan Pembukaan Sekolah dalam Kenormalan Baru, Menjaga Kesehatan Mental dalam Institusi Pendidikan di Masa Pandem, Tantangan Menjaga Partisipasi Siswa dan Keterlibatan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring atau Luring.
Tema lainnya, Belajar dari Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) selama Masa Pandemi, Belajar dari Pengalaman Orang Tua dari Negara-negara Dunia terkait Pendidikan Putra-Putrinya selama Pandemi dan Menjadikan Institusi Pendidikan sebagai Tempat Mengajarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) di Masa Pandemi.
Selain itu, peserta juga akan mendapat gambaran proses kegiatan pembelajaran daring dari berbagai sekolah pelosok daerah di Indonesia, yang mana mereka menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran daring.
Nantinya, ada 18 pembicara kompeten yang akan berbagi pada KPN, yang berasal dari akademisi, praktisi pendidikan, dan stakeholder terkait pendidikan. Untuk dapat mengikuti kegiatan KPN ini para peserta hanya perlu mengisi formulir pendaftaran di https://fatih.sch.id/konferensi-pendidik-nusantara.
Merujuk pada keterangan dari para pemerhati dan ahli pendidikan, pelaksanaan BDR atau belajar daring ternyata memperlihatkan adanya ketimpangan dalam mengakses pendidikan berkualitas yang telah lama ada. Jurang ini pun semakin melebar di masa pandemi. (Baca juga: Pembelajaran Daring akan Menjadi Metode Belajar Efektif )
"Murid yang berada dalam situasi kurang beruntung berpotensi mengalami penurunan kemampuan belajar (learning loss)," kata Nurhadi Hafman, School Director Fatih Bilingual School, dalam keterangan pers, Jumat (1/1/2021).
Ketimpangan pembelajaran yang terjadi di antara murid-murid dengan latar belakang sosial-ekonomi yang berbeda juga semakin melebar. Untuk mengatasi ketimpangan tersebut diperlukan strategi yang tepat dalam merespon efek disparitas BDR yang muncul ketika sekolah kembali melakukan tatap muka bertahap.
Dalam merumuskan strategi yang tepat menyambut masa tahun pembelajaran baru 2020/2021 diperlukan berbagai sudut pandang dalam melakukan evaluasi pembelajaran jarak jauh. Termasuk persiapan menuju masa transisi dalam pembukaan sekolah tatap muka kembali. "Evaluasi dan saran itu bisa berasal dari bermacam kalangan seperti para guru, peneliti, orang tua, psikolog dan bahkan siswa sendiri." katanya. (Baca juga: Anggota Dewan Ini Setuju Sekolah Tatap Muka, Ini Alasannya )
Karenanya, Fatih Bilingual School akan menyelenggarakan Konferensi Pendidik Nusantara (KPN), sebagai sarana untuk berdiskusi, berbagi praktik baik, dan untuk meningkatkan pemahaman para insan pendidikan dari seluruh Indonesia. Konferensi ini akan mengundang berbagai pembicara terkemuka, ahli, peneliti, pemerhati dan praktisi pendidikan yang akan berbagi keilmuan dan pengalaman dengan para peserta.
Kegiatan KPN ini dilaksanakan secara daring selama satu minggu dari tanggal 4-9 Januari 2021. Dengan menggunakan sistem daring kegiatan KPN diharapkan akan dihadiri oleh peserta dari seluruh provinsi di Indonesia. "Kami berharap teman-teman para pendidik di seluruh nusantara turut serta kegiatan daring ini," kata Nur Wijayanto, Kepala Sekolah SMA Fatih Bilingual School.
Para peserta mempunyai kesempatan untuk mengikuti rangkaian webinar dengan sub-tema yang berbeda setiap hari.
Berbagai sub-tema diskusi yang akan dibahas di antaranya adalah Analisis BDR dan Persiapan Pembukaan Sekolah dalam Kenormalan Baru, Menjaga Kesehatan Mental dalam Institusi Pendidikan di Masa Pandem, Tantangan Menjaga Partisipasi Siswa dan Keterlibatan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring atau Luring.
Tema lainnya, Belajar dari Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) selama Masa Pandemi, Belajar dari Pengalaman Orang Tua dari Negara-negara Dunia terkait Pendidikan Putra-Putrinya selama Pandemi dan Menjadikan Institusi Pendidikan sebagai Tempat Mengajarkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals-SDGs) di Masa Pandemi.
Selain itu, peserta juga akan mendapat gambaran proses kegiatan pembelajaran daring dari berbagai sekolah pelosok daerah di Indonesia, yang mana mereka menghadapi berbagai tantangan dalam proses pembelajaran daring.
Nantinya, ada 18 pembicara kompeten yang akan berbagi pada KPN, yang berasal dari akademisi, praktisi pendidikan, dan stakeholder terkait pendidikan. Untuk dapat mengikuti kegiatan KPN ini para peserta hanya perlu mengisi formulir pendaftaran di https://fatih.sch.id/konferensi-pendidik-nusantara.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda