Dukung Program Pemerintah, SEAQIL Inisiasi Klub Literasi Sekolah
Selasa, 19 Januari 2021 - 21:14 WIB
Sekolah tersebut tidak hanya berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi Indonesia yang bermitra dengan SEAQIL (DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara), tetapi juga dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan, serta Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. “Partisipasi peserta yang banyak dan dukungan semua pihak, Klub Literasi Sekolah menjadi terobosan dan penambahan kegiatan unggulan pada kondisi Pandemik Covid-19,” paparnya.
Dalam sesi diskusi, perwakilan kepala sekolah dan guru turut menyampaikan aspirasi dan pertanyaannya. Faisal (kepala Perpustakaan SMK Negeri 3 Soppeng, Sulawesi Selatan) menanyakan solusi untuk mengajak siswa gemar literasi sekolah di masa pandemi. Benny Arnas kemudian memberikan contoh bahwa siswa akan jauh lebih tertarik pada kegiatan bertukar motivasi dan pengalaman dengan pihak luar, seperti wartawan koran lokal atau pekerja kreatif.
Ditambahkan, Seprah Madeni (kepala SMA Negeri 5 Pariaman, Sumatera Barat) yang juga mewakili sekolah-sekolah di Sumatra Barat menyampaikan ketertarikannnya pada Language Festival yang menjadi komponen puncak dalam KLS. Luh Anik Mayani kemudian menanggapi bahwa Language Festival menjadi salah satu cara memberikan fasilitas atau pembinaan, supaya anak-anak atau sekolah selalu termotivasi mengikuti kegiatan ini.
Pada akhirnya, kata Luh Anik, SEAQIL berharap KLS dapat menjadi wadah bagi siswa untuk berekspresi dan mengaktualisasi penggunaan bahasa asing dalam konteks kehidupan nyata. “KLS juga dapat menjadi alternatif bagi sekolah maupun siswa dalam menunjang kegiatan ekstrakurikuler alternatif siswa selama pandemi Covid-19,” ujar Luh Anik.
Misbah menjelaskan tahapan pelaksanaan Klub Literasi Sekolah, dimulai dari Sosialisasi, Pelatihan (ToT) Pendamping, Workshop, Kompetisi, dan Unjuk Produk. “Sekolah dapat menyesuaikan dengan kondisi dan spesialisasi sekolah. Potensi yang dimiliki sekolah beragam dan sesuai dengan target capaian pembelajaran sekolah tersebut,” ujar Misbah Fikrianto.
Lihat Juga: Universitas LIA-Kanda University of International Studies Perkuat Kemitraan Kerja Sama Internasional
Dalam sesi diskusi, perwakilan kepala sekolah dan guru turut menyampaikan aspirasi dan pertanyaannya. Faisal (kepala Perpustakaan SMK Negeri 3 Soppeng, Sulawesi Selatan) menanyakan solusi untuk mengajak siswa gemar literasi sekolah di masa pandemi. Benny Arnas kemudian memberikan contoh bahwa siswa akan jauh lebih tertarik pada kegiatan bertukar motivasi dan pengalaman dengan pihak luar, seperti wartawan koran lokal atau pekerja kreatif.
Ditambahkan, Seprah Madeni (kepala SMA Negeri 5 Pariaman, Sumatera Barat) yang juga mewakili sekolah-sekolah di Sumatra Barat menyampaikan ketertarikannnya pada Language Festival yang menjadi komponen puncak dalam KLS. Luh Anik Mayani kemudian menanggapi bahwa Language Festival menjadi salah satu cara memberikan fasilitas atau pembinaan, supaya anak-anak atau sekolah selalu termotivasi mengikuti kegiatan ini.
Pada akhirnya, kata Luh Anik, SEAQIL berharap KLS dapat menjadi wadah bagi siswa untuk berekspresi dan mengaktualisasi penggunaan bahasa asing dalam konteks kehidupan nyata. “KLS juga dapat menjadi alternatif bagi sekolah maupun siswa dalam menunjang kegiatan ekstrakurikuler alternatif siswa selama pandemi Covid-19,” ujar Luh Anik.
Misbah menjelaskan tahapan pelaksanaan Klub Literasi Sekolah, dimulai dari Sosialisasi, Pelatihan (ToT) Pendamping, Workshop, Kompetisi, dan Unjuk Produk. “Sekolah dapat menyesuaikan dengan kondisi dan spesialisasi sekolah. Potensi yang dimiliki sekolah beragam dan sesuai dengan target capaian pembelajaran sekolah tersebut,” ujar Misbah Fikrianto.
Lihat Juga: Universitas LIA-Kanda University of International Studies Perkuat Kemitraan Kerja Sama Internasional
(mpw)
tulis komentar anda