ITS Kembangkan Inovasi Alat Pencuci Tangan dengan Fitur Teknologi
Senin, 01 Februari 2021 - 13:13 WIB
JAKARTA - Tim pengabdian kepada masyarakat (Abmas) Laboratorium Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini turut membantu kegiatan pencegahan penyebaran virus Covid-19 dengan membuat PETIS, alat pencuci tangan otomatis.
Abmas yang diketuai oleh Dr Eng I Made Yulistya Negara beserta Chairul Bahy selaku Koordinator Tim Abmas Mahasiswa ini diterapkan penggunaannya di Pasar Wonokromo, Surabaya. Tempat tersebut dipilih karena menjadi salah satu aspek ekonomi yang penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari di masyarakat.
PETIS memiliki teknis kerja yang hampir sama dengan pencuci tangan portable lain. Namun, terdapat tambahan fitur teknologi seperti wastafel otomatis, sabun otomatis, thermogun yang akan memberikan hasil suhu tubuh dan terhubung dengan speaker. Serta water censor detector yang akan memberikan pemberitahuan jika air pada tandon akan habis.
Koordinator Tim Chairul Bahy menjelaskan, teknis penggunaannya, di mana alat akan mengecek suhu tubuh pengguna melalui thermogun yang sudah terintegrasi dengan wastafel. Selanjutnya pengguna dapat melakukan cuci tangan dengan sabun secara otomatis tanpa bersentuhan dengan alat.
“Hal ini bertujuan untuk meminimalisir sentuhan yang berdampak pada penyebaran virus,” lanjut Bahy melalui siaran pers, Senin (1/2/2021).
Keunggulan yang ditawarkan oleh PETIS yaitu dapat memeriksa suhu tubuh masyarakat yang ingin ke pasar. Sehingga memudahkan petugas untuk menyeleksi pembeli yang mengalami demam. “Maka petugas dapat mengambil tindakan kepada pembeli tersebut agar tidak diperbolehkan masuk ke pasar,” terang Bahy.
Selain itu, ungkap Bahy, dengan adanya keran air dan sabun otomatis ini diharapkan dapat mengurangi sentuhan terhadap bidang. Keunggulan terakhir yaitu terdapat Alarm Water Detector yang mampu memberikan alarm jika terdapat kekurangan air pada tandon alat PETIS. “Sehingga dapat segera diisi secepat mungkin,” lanjutnya.
Pelaksanaan kegiatan abmas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yakni dengan menjaga jarak, memakai masker dan rajin menjaga kebersihan tangan. “Sehingga dapat membantu mengurangi penyebaran virus terutama pada pasar tradisional dan dapat menurunkan angka kasus Covid-19,” pungkas Bahy penuh harap.
Abmas yang diketuai oleh Dr Eng I Made Yulistya Negara beserta Chairul Bahy selaku Koordinator Tim Abmas Mahasiswa ini diterapkan penggunaannya di Pasar Wonokromo, Surabaya. Tempat tersebut dipilih karena menjadi salah satu aspek ekonomi yang penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari di masyarakat.
PETIS memiliki teknis kerja yang hampir sama dengan pencuci tangan portable lain. Namun, terdapat tambahan fitur teknologi seperti wastafel otomatis, sabun otomatis, thermogun yang akan memberikan hasil suhu tubuh dan terhubung dengan speaker. Serta water censor detector yang akan memberikan pemberitahuan jika air pada tandon akan habis.
Koordinator Tim Chairul Bahy menjelaskan, teknis penggunaannya, di mana alat akan mengecek suhu tubuh pengguna melalui thermogun yang sudah terintegrasi dengan wastafel. Selanjutnya pengguna dapat melakukan cuci tangan dengan sabun secara otomatis tanpa bersentuhan dengan alat.
“Hal ini bertujuan untuk meminimalisir sentuhan yang berdampak pada penyebaran virus,” lanjut Bahy melalui siaran pers, Senin (1/2/2021).
Keunggulan yang ditawarkan oleh PETIS yaitu dapat memeriksa suhu tubuh masyarakat yang ingin ke pasar. Sehingga memudahkan petugas untuk menyeleksi pembeli yang mengalami demam. “Maka petugas dapat mengambil tindakan kepada pembeli tersebut agar tidak diperbolehkan masuk ke pasar,” terang Bahy.
Selain itu, ungkap Bahy, dengan adanya keran air dan sabun otomatis ini diharapkan dapat mengurangi sentuhan terhadap bidang. Keunggulan terakhir yaitu terdapat Alarm Water Detector yang mampu memberikan alarm jika terdapat kekurangan air pada tandon alat PETIS. “Sehingga dapat segera diisi secepat mungkin,” lanjutnya.
Pelaksanaan kegiatan abmas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yakni dengan menjaga jarak, memakai masker dan rajin menjaga kebersihan tangan. “Sehingga dapat membantu mengurangi penyebaran virus terutama pada pasar tradisional dan dapat menurunkan angka kasus Covid-19,” pungkas Bahy penuh harap.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda