Mahasiswa UNY Gagas Sabun Antibakteri dari Bahan Alami
Rabu, 03 Februari 2021 - 11:37 WIB
JAKARTA - Sekelompok mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menggagas pembuatan sabun antibakteri alami berbahan dasar jarak pagar dan minyak goreng.
Tanaman jarak pagar dipilih karena merupakan tanaman herbal yang memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Bahan alami ini dipilih untuk menghindari pemakaian zat berbahaya pembuatan sabun bagi manusia seperti bahan kimia triclosan dan triclocarban.
Menurut Asmi Aris, salah satu anggota tim, penggunaan minyak goreng telah menjadi kebutuhan pokok dalam pengolahan bahan pangan. ”Kandungan asam lemak bebas yang cukup tinggi pada minyak dapat diolah menjadi sabun melalui proses saponifikasi dengan menggunakan larutan alkali," katanya seperti dikutip dari laman uny.ac.id, Rabu (3/2).
Limbah minyak goreng yang telah digunakan juga cukup berlimpah sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun antibakteri. Sedangkan anggota tim lain Ilyas Gistiana menambahkan, pembuatan sabun ini melalui tiga tahap yaitu pembersihan minyak goreng bekas, pembuatan ekstraksi jarak pagar dan pembuatan sabun aktibakteri.
Sementara Hafiizhoh Hanafia menjelaskan, sabun yang dihasilkan merupakan jenis sabun padat yang diperuntukkan sebagai sabun cuci tangan. Ekstrak daun jarak yang ditambahkan memberikan efek anti bakteri sehingga sabun ini baik digunakan untuk menunjang kebersihan dan kesehatan.
"Kelayakan sabun diuji berdasarkan SNI 06-3532-1994 untuk mengetahui karakter fisik dan kimia sabun sehingga aman untuk digunakan” paparnya. Sabun ini diuji dengan uji fitokimia, organoleptik, kadar air, derajat keasaman, kadar alkali bebas, penentuan jumlah busa dan anti bakteri," ujarnya.
Berdasarkan hasil uji dapat diketahui bahwa sabun antibakteri daun jarak pagar positif memiliki aktivitas anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli. Senyawa aktif pada ektrak daun jarak dapat membentuk sebuah kompleks ireversibel dengan steroid dalam dinding sel. Kompleks yang terbentuk tersebut akan mengakibatkan rusaknya membran sel, sehingga bakteri tidak dapat tumbuh.
Tanaman jarak pagar dipilih karena merupakan tanaman herbal yang memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavonoid, saponin, dan tanin. Bahan alami ini dipilih untuk menghindari pemakaian zat berbahaya pembuatan sabun bagi manusia seperti bahan kimia triclosan dan triclocarban.
Menurut Asmi Aris, salah satu anggota tim, penggunaan minyak goreng telah menjadi kebutuhan pokok dalam pengolahan bahan pangan. ”Kandungan asam lemak bebas yang cukup tinggi pada minyak dapat diolah menjadi sabun melalui proses saponifikasi dengan menggunakan larutan alkali," katanya seperti dikutip dari laman uny.ac.id, Rabu (3/2).
Limbah minyak goreng yang telah digunakan juga cukup berlimpah sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembuatan sabun antibakteri. Sedangkan anggota tim lain Ilyas Gistiana menambahkan, pembuatan sabun ini melalui tiga tahap yaitu pembersihan minyak goreng bekas, pembuatan ekstraksi jarak pagar dan pembuatan sabun aktibakteri.
Sementara Hafiizhoh Hanafia menjelaskan, sabun yang dihasilkan merupakan jenis sabun padat yang diperuntukkan sebagai sabun cuci tangan. Ekstrak daun jarak yang ditambahkan memberikan efek anti bakteri sehingga sabun ini baik digunakan untuk menunjang kebersihan dan kesehatan.
"Kelayakan sabun diuji berdasarkan SNI 06-3532-1994 untuk mengetahui karakter fisik dan kimia sabun sehingga aman untuk digunakan” paparnya. Sabun ini diuji dengan uji fitokimia, organoleptik, kadar air, derajat keasaman, kadar alkali bebas, penentuan jumlah busa dan anti bakteri," ujarnya.
Berdasarkan hasil uji dapat diketahui bahwa sabun antibakteri daun jarak pagar positif memiliki aktivitas anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus dan Escherichia coli. Senyawa aktif pada ektrak daun jarak dapat membentuk sebuah kompleks ireversibel dengan steroid dalam dinding sel. Kompleks yang terbentuk tersebut akan mengakibatkan rusaknya membran sel, sehingga bakteri tidak dapat tumbuh.
(mpw)
tulis komentar anda