IPB University Buka Program Profesi Insinyur, Pendaftaran Hingga 21 Februari

Rabu, 03 Februari 2021 - 12:55 WIB
Kampus IPB University. Foto/Dok/SINDOnews
JAKARTA - Institut Pertanian Bogor (IPB) University membuka Program Profesi Insinyur (PPI) dengan dua mode yakni program reguler dan rekognisi pembelajaran lampau (RPL). PPI dibuka pendaftarannya sejak 1 Februari sampai 21 Februari.

Dikutip dari laman resmi IPB di admisi.ipb.ac.id, PPI IPB reguler terbuka untuk para sarjana teknik atau terapan teknik yang telah memiliki pengalaman praktik keinsinyuran minimal 2 tahun.

Disamping itu program reguler juga terbuka untuk para lulusan sarjana sains dan sarjana pendidikan teknik yang telah disetarakan dengan kualifikasi sarjana teknik (yaitu setara pengalaman praktik lebih dari 3 tahun). Tersedia beasiswa program regular tahun akademik 2021/2022 dengan jumlah terbatas.

Sedangkan untuk program PPI IPB melalui RPL terbuka untuk para lulusan sarjana teknik atau terapan teknik yang memiliki pengalaman praktik keinsinyuran yang memadai atau untuk para lulusan sarjana sains dan sarjana pendidikan teknik yang telah memenuhi persyaratan penyetaraan dan memiliki pengalaman praktik keinsinyuran yang memadai.



PPI IPB menawarkan 7 bidang keinsinyuran yaitu Pertanian dan Hasil Pertanian, Perikanan dan Kelautan, Peternakan, Kehutanan, Industri Pertanian, Sipil dan Lingkungan dan Sains Terapan.

PPI IPB dibuka pendaftarannya mulai 1-21 Februari. Sedangkan seleksinya akan dimulai pada 25-26 Februari. Pengumuman hasil seleksi pada 28 Februari dan awal program akan dimulai pada 8 Maret.

Pada laman admisi.ipb.ac.id/program-profesi-insinyur ditampilkan pula apa saja persyaratan, dokumen yang perlu dilengkapi dan juga biaya pendaftaran di kedua mode. Cek juga tata cara pendaftaran PPI di laman tersebut.
(mpw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More