Berbasis IoT, Mahasiswa ITS Gagas Eco Aerator untuk Bantu Petani Tambak
Jum'at, 09 April 2021 - 18:18 WIB
Selaras dengan hal tersebut, saat ini pemerintah Indonesia ternyata juga ingin meningkatkan produktivitas dari petani tambak. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengurangi impor dari negara lain. “Hal ini tentu saja membuat target pasar dari alat ini juga menjadi semakin besar,” katanya.
Mahasiswa asal Jepara ini menyampaikan bahwa Eco Aerator dengan berbasis smart IoT tersebut ternyata belum memiliki kompetitor di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, Eco Aerator yang ada di luar negeri juga masih belum dilengkapi dengan sensor-sensor cerdas. “Dapat dikatakan bahwa karya kami memiliki peluang yang besar untuk dapat dikembangkan,” imbuhnya.
Berdasarkan inovasinya tersebut, tim ini juga telah berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Startup Weekend Indonesia, beberapa waktu lalu. Dalam ajang tersebut, tim ini berhasil mengalahkan 40 lebih perguruan tinggi dan 1.000 perusahaan rintisan yang ada di Indonesia.
“Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa bagi karya kami,” tuturnya.
Nafi’ mengatakan bahwa Eco Aerator buatan timnya saat ini masih berfokus kepada para petani tambak udang. Ia berharap karya ini bisa dikomersialisasikan secara luas agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani tambak di Indonesia.
“Saat ini kami sedang berproses agar karya kami dapat lebih bermanfaat hingga membantu kegiatan ekspor di Indonesia,” tegasnya.
Mahasiswa asal Jepara ini menyampaikan bahwa Eco Aerator dengan berbasis smart IoT tersebut ternyata belum memiliki kompetitor di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, Eco Aerator yang ada di luar negeri juga masih belum dilengkapi dengan sensor-sensor cerdas. “Dapat dikatakan bahwa karya kami memiliki peluang yang besar untuk dapat dikembangkan,” imbuhnya.
Berdasarkan inovasinya tersebut, tim ini juga telah berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi Startup Weekend Indonesia, beberapa waktu lalu. Dalam ajang tersebut, tim ini berhasil mengalahkan 40 lebih perguruan tinggi dan 1.000 perusahaan rintisan yang ada di Indonesia.
“Hal ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa bagi karya kami,” tuturnya.
Nafi’ mengatakan bahwa Eco Aerator buatan timnya saat ini masih berfokus kepada para petani tambak udang. Ia berharap karya ini bisa dikomersialisasikan secara luas agar bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani tambak di Indonesia.
“Saat ini kami sedang berproses agar karya kami dapat lebih bermanfaat hingga membantu kegiatan ekspor di Indonesia,” tegasnya.
(mpw)
tulis komentar anda