Putra: Gebrakan Mendikbud yang 'Out of The Box' Sesuai Harapan Jokowi
Rabu, 14 April 2021 - 20:26 WIB
JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim jadi sorotan di tengah isu reshuffle atau perombakan jajaran Kabinet Indonesia Maju menyusul Peleburan Kemendikbud dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek).
Menanggapi desakan agar Mendikbud diganti, anggota Komisi X DPR Putra Nababan menilai hal tersebut adalah wajar dalam iklim demokrasi. Tapi, kewenangan mengganti dan mengangkat menteri ada di tangan Presiden Jokowi yang tentunya menilai pembantunya sesuai kinerja dan capain mereka.
Sebagai mitra kerja Mendikbud di DPR, Putra Nababan mengungkapkan, kinerja Menteri Nadiem sejak dilantik, terutama di era pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari setahun sudah cukup baik. Banyak torehan prestasi dan terobosan penting dijalankan di masa kepemimpinannya. Apalagi, Nadiem berhasil menjalankan program Nawacita jilid dua Presiden Jokowi terkait dengan pengembangan SDM yang berkualitas dan unggul bagi generasi mendatang.
"Mas Menteri ini memang punya latar belakang yang sangat berbeda dari menteri-menteri pendahulu yang selalu dari latar belakang akademisi. Kali ini Pak Jokowi mempercayakan dunia pendidikan kita kepada anak muda yang sudah sukses membuka lapangan kerja dan menciptakan terobosan sosial ekonomi di bidang digital. Ini sebuah terobosan karena menciptakan pertemuan antara supply yakni pendidikan dengan demand yakni dunia profesional," kata Putra Nababan dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Rabu (14/4/2021).
Putra menduga, pilihan "nekat" Presiden Jokowi memilih Nadiem tentunya dengan harapan pembantunya bisa menelurkan program-program pendidikan yang "out of the box" alias keluar dari kerumunan sehingga ada percepatan dalam penyerapan lapangan kerja, bahkan penciptaan lapangan kerja baru.
"Jika ini yang ada di benak Pak Jokowi bulan Oktober 2019 lalu ketika melantik Mas Nadiem, maka keinginan Bapak Presiden bisa jadi tercapai, karena saat ini terobosan demi terobosan sedang di jalankan Kemendikbud di tengah pandemi Covid-19. Bisa dibayangkan jika tidak ada pandemi, maka program-program inovasi di bidang pendidikan akan lebih terasa hasilnya," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Sejumlah gebrakan awal Menteri Nadiem adalah Merdeka Belajar yang langsung menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), mengganti Ujian Nasional (UN), melakukan penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan mengatur kembali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Menanggapi desakan agar Mendikbud diganti, anggota Komisi X DPR Putra Nababan menilai hal tersebut adalah wajar dalam iklim demokrasi. Tapi, kewenangan mengganti dan mengangkat menteri ada di tangan Presiden Jokowi yang tentunya menilai pembantunya sesuai kinerja dan capain mereka.
Sebagai mitra kerja Mendikbud di DPR, Putra Nababan mengungkapkan, kinerja Menteri Nadiem sejak dilantik, terutama di era pandemi Covid-19 yang sudah berjalan lebih dari setahun sudah cukup baik. Banyak torehan prestasi dan terobosan penting dijalankan di masa kepemimpinannya. Apalagi, Nadiem berhasil menjalankan program Nawacita jilid dua Presiden Jokowi terkait dengan pengembangan SDM yang berkualitas dan unggul bagi generasi mendatang.
"Mas Menteri ini memang punya latar belakang yang sangat berbeda dari menteri-menteri pendahulu yang selalu dari latar belakang akademisi. Kali ini Pak Jokowi mempercayakan dunia pendidikan kita kepada anak muda yang sudah sukses membuka lapangan kerja dan menciptakan terobosan sosial ekonomi di bidang digital. Ini sebuah terobosan karena menciptakan pertemuan antara supply yakni pendidikan dengan demand yakni dunia profesional," kata Putra Nababan dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Rabu (14/4/2021).
Putra menduga, pilihan "nekat" Presiden Jokowi memilih Nadiem tentunya dengan harapan pembantunya bisa menelurkan program-program pendidikan yang "out of the box" alias keluar dari kerumunan sehingga ada percepatan dalam penyerapan lapangan kerja, bahkan penciptaan lapangan kerja baru.
"Jika ini yang ada di benak Pak Jokowi bulan Oktober 2019 lalu ketika melantik Mas Nadiem, maka keinginan Bapak Presiden bisa jadi tercapai, karena saat ini terobosan demi terobosan sedang di jalankan Kemendikbud di tengah pandemi Covid-19. Bisa dibayangkan jika tidak ada pandemi, maka program-program inovasi di bidang pendidikan akan lebih terasa hasilnya," kata anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan ini.
Sejumlah gebrakan awal Menteri Nadiem adalah Merdeka Belajar yang langsung menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), mengganti Ujian Nasional (UN), melakukan penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan mengatur kembali Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Lihat Juga :
tulis komentar anda