Putra: Gebrakan Mendikbud yang 'Out of The Box' Sesuai Harapan Jokowi

Rabu, 14 April 2021 - 20:26 WIB
"Menghapus UN menjadi kebijakan pertama Mas Menteri dan menggantinya dengan asesmen nasional. Dengan sistem asesment maka sekolah bisa melakukan evaluasi terhadap siswanya termasuk evaluasi sistem pembelajaran yang berlaku di sekolah tersebut. Ini tentunya menghapus diskriminasi yang tercipta akibat UN selama ini," ujar Putra Nababan.



Penyederhanakan RPP bagi para guru di tingkat pendidikan dasar menurut Putra telah melepas para guru dari belenggu administrasi pembelajaran. "Guru itu tugasnya mengajar bukan mengurus administrasi. Dengan penyederhanaan RPP guru kini bisa lebih inovatif dan kreatif dalam mengajar," ujarnya.

Yang fenomenal, menurut Putra adalah program Kampus Merdeka. Kemendikbud melakukan penyesuaian di lingkup pendidikan tinggi, di antaranya pembukaan program studi baru, sistem akreditasi perguruan tinggi, Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Salah satu tonggak penting dalam Kampus Merdeka adalah mahasiswa bisa mengikuti pertukaran pelajar dengan mengambil kelas di perguruan tinggi lain termasuk melakukan program kewirausahaan secara mandiri.

"25 tahun saya berkecimpung di dunia profesional, menurut saya program semacam ini yang diperlukan oleh para mahasiswa untuk mempersiapkan diri di dunia pekerjaan dan wirausaha. Mereka tidak hanya memiliki multi-skill, tapi program Kampus Merdeka akan sukses mengembangkan minat dan bakat mahasiswa," kata anggota dewan dari dapil Jakarta Timur ini.

Di masa pandemi Covid-19, Komisi X DPR banyak sekali memberikan masukan kepada Kemendikbud yang mendapat tanggapan positif dari Menteri Nadiem. Seperti relaksasi dana BOS di tahun anggaran 2020. Dengan relaksasi tersebut maka terjadi fleksibilitas dan otonomi penggunaan dana BOS yang pada akhirnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan sekolah termasuk untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer.

Salah satu hasil serap aspirasi masyarakat yang disuarakan DPR adalah subsidi kuota data internet untuk mendukung belajar dari rumah bagi murid,mahasiswa, guru dan dosen telah dijalankan oleh Mendikbud Nadiem. Selain itu, bantuan subsidi upah bagi dosen, hingga program vaksin covid untuk para tenaga pengajar, guru di Indonesia sedang dituntaskan. Dan terobosan lainnya adalah pengangkatan sebanyak 1 juta guru honorer menjadi PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak) di tahun 2021 menjadi kado manis bagi para tenaga pengajar honorer di Indonesia.

"Saat ini, dunia pendidikan sedang menjalankan ujicoba pembelajaran tatap muka di sekolah. Menurut saya ini adalah arahan Presiden yang dijalankan dengan baik oleh Mas Menteri dan jajarannya. Jika masih dipercaya oleh Presiden menjadi Mendikbudristek, itu artinya Nadiem dianggap mampu menerjemahkan dan menjalankan Nawacita Presiden Jokowi" ujar Putra.
(mpw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More