Ini Alasan Utama Puluhan WNA Pilih Kuliah di Prodi Magister Linguistik Undip
Rabu, 05 Mei 2021 - 00:00 WIB
Keduanya disebut sebagai kosentrasi yang menarik untuk dipilih karena di Indonesia masih sedikit lembaga pendidikan tinggi yang memilikinya.
Dia menambahkan, Prodi MLi UNDIP yang berdiri tahun 2005 berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 1340/D/T/2005 tanggal 6 Mei 2005, sejak tahun 2019 sudah mengantongi akreditasi A dari BAN PT dengan SK akreditasi No.1778/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2019,
Prodi MLi Undip pun sudah mencanangkan tekad menjadi Prodi berbasis riset yang unggul dalam bidang linguistik umum dan terapan di Asia Tenggara pada tahun 2025. Tekad itu dimanifestasikan sebagai dalam tujuannya dengan menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi, kemampuan akademik, integritas, profesionalitas dan sikap ilmiah sesuai jenjang atau level yang ditetapkan.
Untuk mendukung upaya menghasilkan karya penelitian, publikasi dan inovasi yang berkualitas dalam bidang ilmu kebahasaan umum dan terapan, Prodi MLi juga memiliki jurnal ilmiah yang mumpuni yakni jurnal PAROLE yang sudah terakreditasi Dikti Science and Technology Index SINTA-2.
βIni merupakan jurnal bidang linguistik dan pendidikan bahasa yang sudah banyak mempublikasikan manuskrip dari akademisi dalam Indonesia dan luar negeri,β kata Agus Subiyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Linguistik FIB Undip.
Salah satu mahasiwa asing di MLi FIB Undip yang berasal dari Republik Ceko, Natan Ledvon, mengaku memilih Undip karena posisinya sebagai universitas terkemuka di Nusantara. Dia juga menyukai prodi yang disusun karena mencakup topik linguistik dan antropologis dalam spesialisasi umum.
"Saya juga terkesan betapa profesionalnya departemen kami menangani tugas menantang untuk mengadakan kelas online selama pandemi. Kelas-kelas diatur dengan baik dan stabil, zona waktu kami yang berbeda dipertimbangkan dan sebagian besar bahasa Inggris dipadukan dengan baik dengan bahasa Indonesia untuk memastikan kita semua saling memahami,β tutur Natan Ledvon.
Pendapat senada disampaikan Eman Abdallah, mahasiswa MLi Undip dari Sudan. "Saya mendengar banyak tentang Universitas Diponegoro. Ini salah satu universitas terbaik di Indonesia dan memiliki peringkat tinggi di antara universitas dari seluruh dunia. Saya sangat senang berkesempatan menjadi bagian dari universitas melalui Program DIMAS,β pungkasnya.
Baca Juga
Dia menambahkan, Prodi MLi UNDIP yang berdiri tahun 2005 berdasarkan SK Dirjen Dikti No. 1340/D/T/2005 tanggal 6 Mei 2005, sejak tahun 2019 sudah mengantongi akreditasi A dari BAN PT dengan SK akreditasi No.1778/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2019,
Prodi MLi Undip pun sudah mencanangkan tekad menjadi Prodi berbasis riset yang unggul dalam bidang linguistik umum dan terapan di Asia Tenggara pada tahun 2025. Tekad itu dimanifestasikan sebagai dalam tujuannya dengan menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi, kemampuan akademik, integritas, profesionalitas dan sikap ilmiah sesuai jenjang atau level yang ditetapkan.
Untuk mendukung upaya menghasilkan karya penelitian, publikasi dan inovasi yang berkualitas dalam bidang ilmu kebahasaan umum dan terapan, Prodi MLi juga memiliki jurnal ilmiah yang mumpuni yakni jurnal PAROLE yang sudah terakreditasi Dikti Science and Technology Index SINTA-2.
βIni merupakan jurnal bidang linguistik dan pendidikan bahasa yang sudah banyak mempublikasikan manuskrip dari akademisi dalam Indonesia dan luar negeri,β kata Agus Subiyanto yang juga menjabat sebagai Ketua Departemen Linguistik FIB Undip.
Salah satu mahasiwa asing di MLi FIB Undip yang berasal dari Republik Ceko, Natan Ledvon, mengaku memilih Undip karena posisinya sebagai universitas terkemuka di Nusantara. Dia juga menyukai prodi yang disusun karena mencakup topik linguistik dan antropologis dalam spesialisasi umum.
"Saya juga terkesan betapa profesionalnya departemen kami menangani tugas menantang untuk mengadakan kelas online selama pandemi. Kelas-kelas diatur dengan baik dan stabil, zona waktu kami yang berbeda dipertimbangkan dan sebagian besar bahasa Inggris dipadukan dengan baik dengan bahasa Indonesia untuk memastikan kita semua saling memahami,β tutur Natan Ledvon.
Pendapat senada disampaikan Eman Abdallah, mahasiswa MLi Undip dari Sudan. "Saya mendengar banyak tentang Universitas Diponegoro. Ini salah satu universitas terbaik di Indonesia dan memiliki peringkat tinggi di antara universitas dari seluruh dunia. Saya sangat senang berkesempatan menjadi bagian dari universitas melalui Program DIMAS,β pungkasnya.
(mpw)
tulis komentar anda