Tim Mahasiswa UNAIR Gagas Bahan Bakar Biodiesel Alternatif bagi Nelayan
Senin, 17 Mei 2021 - 10:10 WIB
JAKARTA - Tim mahasiswa FKM PSDKU Universitas Airlangga (UNAIR) Banyuwangi menggagas inovasi bahan bakar biodiesel alternative untuk nelayan. Melalui gagasannya ini, tim inipun berhasil meraih prestasi yakni mendapatkan pendanaan atas proposal yang diajukan pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2021.
PKM bidang pengabdian masyarakat yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) PSDKU UNAIR ini terdiri dari Wulan Syarani Asdam, Muhammad Bahtiar Afandi, Indah Ayu Afsari, Sarda Ika Devi, dan A’yun Zul Silmi.
Ketua Tim PKMPM Wulan Syarani Asdam menjelaskan, inovasi ini berawal dari permasalahan konsumsi minyak bumi di dunia yang tinggi, bertolak belakang dengan ketersediaan minyak bumi tersebut.
Hal ini menyebabkan harga minyak bumi melonjak tinggi. Harga bahan bakar tinggi merupakan suatu masalah tersendiri bagi nelayan.
“Jadi kami berinovasi untuk menggantikan bahan bakar fosil menjadi bahan bakar yang terbarukan. Yang mana salah satu dari energi terbarukan itu dapat berasal dari limbah minyak kelapa sawit atau biasa disebut sebagai minyak jelantah,” katanya dilansir dari laman resmi UNAIR di unair.ac.id, Senin (17/5).
Minyak jelantah, sambungnya, merupakan salah satu limbah atau sampah rumah tangga yang sangat mudah ditemukan. Selain itu, pengelolaan minyak jelantah yang kurang baik dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Ia dan tim pun berinovasi menggantikan bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan yakni minyak jelantah.
“Kami ingin memanfaatkannya dengan memberdayakan ibu rumah tangga di daerah pantai ujung muncar agar dapat mengolah limbah minyak jelantah menjadi bahan yang lebih bermanfaat yaitu biodiesel. Sehingga dapat digunakan nelayan di daerah tersebut sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan ekonomis,” ujarnya.
Anggota Tim Indah Ayu Afsari menuturkan, tujuan dari PKM BIOTA ini yaitu, untuk mengenalkan biodesel yang terbuat dari minyak jelantah kepada nelayan pantai ujung muncar. Selain itu, sambungnya, sebagai sarana dalam mengurangi pencemaran akibat limbah minyak jelantah.
“Tujuan PKM BIOTA selain untuk memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang berada di daerah pantai ujung muncar, yaitu, sebagai edukasi untuk mengurangi pencemaran akibat terbuangnya limbah minyak jelantah. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel alternatif bagi nelayan,” ujarnya.
PKM bidang pengabdian masyarakat yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) PSDKU UNAIR ini terdiri dari Wulan Syarani Asdam, Muhammad Bahtiar Afandi, Indah Ayu Afsari, Sarda Ika Devi, dan A’yun Zul Silmi.
Ketua Tim PKMPM Wulan Syarani Asdam menjelaskan, inovasi ini berawal dari permasalahan konsumsi minyak bumi di dunia yang tinggi, bertolak belakang dengan ketersediaan minyak bumi tersebut.
Hal ini menyebabkan harga minyak bumi melonjak tinggi. Harga bahan bakar tinggi merupakan suatu masalah tersendiri bagi nelayan.
“Jadi kami berinovasi untuk menggantikan bahan bakar fosil menjadi bahan bakar yang terbarukan. Yang mana salah satu dari energi terbarukan itu dapat berasal dari limbah minyak kelapa sawit atau biasa disebut sebagai minyak jelantah,” katanya dilansir dari laman resmi UNAIR di unair.ac.id, Senin (17/5).
Minyak jelantah, sambungnya, merupakan salah satu limbah atau sampah rumah tangga yang sangat mudah ditemukan. Selain itu, pengelolaan minyak jelantah yang kurang baik dapat menyebabkan pencemaran pada lingkungan. Ia dan tim pun berinovasi menggantikan bahan bakar fosil dengan bahan bakar terbarukan yakni minyak jelantah.
“Kami ingin memanfaatkannya dengan memberdayakan ibu rumah tangga di daerah pantai ujung muncar agar dapat mengolah limbah minyak jelantah menjadi bahan yang lebih bermanfaat yaitu biodiesel. Sehingga dapat digunakan nelayan di daerah tersebut sebagai bahan bakar alternatif ramah lingkungan dan ekonomis,” ujarnya.
Anggota Tim Indah Ayu Afsari menuturkan, tujuan dari PKM BIOTA ini yaitu, untuk mengenalkan biodesel yang terbuat dari minyak jelantah kepada nelayan pantai ujung muncar. Selain itu, sambungnya, sebagai sarana dalam mengurangi pencemaran akibat limbah minyak jelantah.
“Tujuan PKM BIOTA selain untuk memberdayakan masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang berada di daerah pantai ujung muncar, yaitu, sebagai edukasi untuk mengurangi pencemaran akibat terbuangnya limbah minyak jelantah. Sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar biodiesel alternatif bagi nelayan,” ujarnya.
(mpw)
tulis komentar anda