Kembangkan Aplikasi Kesehatan, Tim Diaspora Indonesia Sabet Juara 1 di Taiwan
Jum'at, 09 Juli 2021 - 15:16 WIB
Berawal dari permasalahan yang mereka alami selama studi di Taiwan, FINIC mengadakan wawancara dan penelitian lebih dalam mengenai hal ini. Hasil dari survey yang mereka lakukan menemukan bahwa keresahan inipun adalah keresahan-keresahan yang umum dirasakan oleh orang asing yang menetap di Taiwan.
Menurut statistik sendiri, orang asing yang menetap di Taiwan untuk berbagai keperluan seperti studi dan bekerja pun dapat mencapai 1 juta penduduk. Kendala Bahasa adalah faktor utama dari keresahan tersebut. Namun, keresahan inipun merambah ke masalah-masalah lain seperti sulitnya mencari klinik atau dokter yang tepat sesuai dengan gejala yang dirasakan, atau sulitnya mengkonsultasikan gejala-gejala tersebut kepada dokter atau awak medis yang dapat berakibat fatal.
False diagnosis serta kebutuhan akan bantuan darurat tanpa ada orang di sekitarnya yang mampu berkomunikasi dengan Bahasa inggris pun menjadi faktor-faktor keresahan yang dipertimbangkan kelima anggota FINIC.
Sebuah aplikasi layanan satu atap bernama FINIC kemudian dikembangkan untuk mengatasi masalah ini. Fitur pertama adalah halaman registrasi dan tentang saya, dimana pengguna harus mendaftar menggunakan akun LINE mereka, menyatakan kemampuan bahasa mereka, ID mereka, dan sebagainya.
Hanya setelah pendaftaran dilengkapi, pengguna dapat menggunakan semua fitur yang tersedia secara gratis. Fitur selanjutnya adalah “Medical Advice” yang memungkinkan pengguna untuk menemukan penyakit mereka secara tepat berdasarkan gejala yang mereka rasakan.
Setelah menemukan penyakitnya, mereka dapat melanjutkan ke fitur “Find Clinic” di mana pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi klinik, jam operasi, peringkat, dan lokasi yang terhubung dengan aplikasi peta populer. Find Clinic ini memudahkan user menemukan klinik tidak hanya bagi warga lokal tapi juga bagi warga asing di Taiwan yang tidak bisa berbahasa Mandarin.
Dalam fitur ini mereka juga dapat memesan janji untuk bertemu dengan dokter. Selain itu, ada “Medical History” di mana pengguna dapat menyimpan riwayat medis mereka sendiri dan menyimpannya di cloud untuk akses mudah di masa mendatang.
Dan yang terakhir adalah “Panic Button” yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menemukan bantuan dari orang asing di sekitarnya ketika dia membutuhkan bantuan darurat.
Tim FINIC berjanji untuk melanjutkan pengembangan aplikasi untuk memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi sebagian besar orang asing hingga saat ini. Langkah selanjutnya bagi FINIC adalah membuat fitur yang ada lebih sesuai dengan kebutuhan penggunanya, menambahkan lebih banyak fitur, dan mengembangkan cara yang lebih baik untuk mengakses aplikasi bagi pengguna di masa mendatang.
Lihat Juga: Hadir di Indonesia Week Hong Kong 2024, wondr by BNI Lebih Dekat dengan Diaspora Indonesia
Menurut statistik sendiri, orang asing yang menetap di Taiwan untuk berbagai keperluan seperti studi dan bekerja pun dapat mencapai 1 juta penduduk. Kendala Bahasa adalah faktor utama dari keresahan tersebut. Namun, keresahan inipun merambah ke masalah-masalah lain seperti sulitnya mencari klinik atau dokter yang tepat sesuai dengan gejala yang dirasakan, atau sulitnya mengkonsultasikan gejala-gejala tersebut kepada dokter atau awak medis yang dapat berakibat fatal.
False diagnosis serta kebutuhan akan bantuan darurat tanpa ada orang di sekitarnya yang mampu berkomunikasi dengan Bahasa inggris pun menjadi faktor-faktor keresahan yang dipertimbangkan kelima anggota FINIC.
Sebuah aplikasi layanan satu atap bernama FINIC kemudian dikembangkan untuk mengatasi masalah ini. Fitur pertama adalah halaman registrasi dan tentang saya, dimana pengguna harus mendaftar menggunakan akun LINE mereka, menyatakan kemampuan bahasa mereka, ID mereka, dan sebagainya.
Hanya setelah pendaftaran dilengkapi, pengguna dapat menggunakan semua fitur yang tersedia secara gratis. Fitur selanjutnya adalah “Medical Advice” yang memungkinkan pengguna untuk menemukan penyakit mereka secara tepat berdasarkan gejala yang mereka rasakan.
Setelah menemukan penyakitnya, mereka dapat melanjutkan ke fitur “Find Clinic” di mana pengguna dapat dengan mudah menemukan informasi klinik, jam operasi, peringkat, dan lokasi yang terhubung dengan aplikasi peta populer. Find Clinic ini memudahkan user menemukan klinik tidak hanya bagi warga lokal tapi juga bagi warga asing di Taiwan yang tidak bisa berbahasa Mandarin.
Dalam fitur ini mereka juga dapat memesan janji untuk bertemu dengan dokter. Selain itu, ada “Medical History” di mana pengguna dapat menyimpan riwayat medis mereka sendiri dan menyimpannya di cloud untuk akses mudah di masa mendatang.
Dan yang terakhir adalah “Panic Button” yang memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menemukan bantuan dari orang asing di sekitarnya ketika dia membutuhkan bantuan darurat.
Tim FINIC berjanji untuk melanjutkan pengembangan aplikasi untuk memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi sebagian besar orang asing hingga saat ini. Langkah selanjutnya bagi FINIC adalah membuat fitur yang ada lebih sesuai dengan kebutuhan penggunanya, menambahkan lebih banyak fitur, dan mengembangkan cara yang lebih baik untuk mengakses aplikasi bagi pengguna di masa mendatang.
Lihat Juga: Hadir di Indonesia Week Hong Kong 2024, wondr by BNI Lebih Dekat dengan Diaspora Indonesia
(mpw)
tulis komentar anda