Paud Berkualitas Dapat Mencegah Stunting
Rabu, 04 Agustus 2021 - 11:22 WIB
JAKARTA - Stunting menjadi salah satu masalah dalam proses tumbuh kembang anak di Indonesia sehingga perlu ada penanganan khusus agar tidak semakin banyak anak yang mengalami stunting. Salah satu cara untuk mencegahnya pada anak usia dini ialah dengan adanya pendidikan anak usia dini (Paud) berkualitas.
Dikutip dari instagram Direktorat Paud Kemendikbudristek di @paudpedia, Rabu (4/8/2021), stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis. Terutama jika terjadi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yaitu dari janin berada di kandungan hingga anak berusia 2 tahun.
Anak tergolong stunting jika panjang atau tinggi badannya berada di bawah anak sesuainya. Proses tumbuh kembang anak terutama di usia dinipun perlu diperhatikan karena usia dini termasuk usia emas yang hanya berlangsung sekali seumur hidup dan menjadi fase fundamental.
Faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya stunting adalah:
1. Penyakit infeksi yang berulang, lingkungan yang buruk
2. Kurangnya air bersih, stimulasi (rangsangan) psikososial yang tidak memadai, termasuk kurangnya akses terhadap layanan Paud berkualitas
3. Persepsi serta budaya masyarakat yang tidak mendukung pencegahan stunting
4. Pengasuhan dan stimulasi psikososial yang tidak tepat
Dikutip dari instagram Direktorat Paud Kemendikbudristek di @paudpedia, Rabu (4/8/2021), stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis. Terutama jika terjadi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yaitu dari janin berada di kandungan hingga anak berusia 2 tahun.
Anak tergolong stunting jika panjang atau tinggi badannya berada di bawah anak sesuainya. Proses tumbuh kembang anak terutama di usia dinipun perlu diperhatikan karena usia dini termasuk usia emas yang hanya berlangsung sekali seumur hidup dan menjadi fase fundamental.
Faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya stunting adalah:
1. Penyakit infeksi yang berulang, lingkungan yang buruk
2. Kurangnya air bersih, stimulasi (rangsangan) psikososial yang tidak memadai, termasuk kurangnya akses terhadap layanan Paud berkualitas
3. Persepsi serta budaya masyarakat yang tidak mendukung pencegahan stunting
4. Pengasuhan dan stimulasi psikososial yang tidak tepat
Lihat Juga :
tulis komentar anda