Alumni PMII Bentuk Asosiasi Dosen Pergerakan, Siapkan SDM Unggul dan Profesional
Senin, 23 Agustus 2021 - 17:21 WIB
Sembilan rekomendasi Muktamar Pemikiran PMII tersebut di antaranya pengembangan perspektif Islam Indonesia yang bersendikan kearifan lokal, membangun hubungan antara keilmuan dan pembangunan nasional/internasional, distribusi dosen secara adil dan proporsional di lingkungan Kemendikbud dan Kemenag, peningkatan kapasitas pengembangan dan distribusi pengetahuan melalui publikasi ilmiah, peningkatan kapasitas kepemimpinan, dan manajemen pengetahuan.
Di samping itu, ADP diharapkan bisa mengawal pengembangan serta penguatan jejaring akademik-kepemimpinan untuk memperkokoh Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), distribusi program beasiswa S-2 dan S-3 yang adil dan merata serta langkah afirmatif khususnya bagi dosen yang berasal dari perguruan tinggi yang berkembang, terbentuknya jejaring kajian, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat di kalangan dosen dan lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU). ADP mendorong pemerintah untuk menginisiasi dan mereplikasi program studi vokasional yang berorientasi pemenuhan tuntutan pasar kerja global.
Kepengurusan ADP ini dipimpin oleh Ketua Umum Prof. H. Abdurrahman Mas'ud, M.A., Ph.D. dan Sekretaris Umum dijabat oleh Dr. A. Luthfi Hamdi. Masa kepengurusan ADP ini berlangsung hingga empat tahun ke depan. Pengurus ADP tidak hanya terdiri atas dosen yang tersebar di pelbagai perguruan tinggi di Indonesia baik swasta maupun negeri (PTN/PTS/PTKI/PTKIN), namun juga berasal dari perguruan tinggi di luar negeri seperti King Fahd University hingga Monash University.
Tokoh-tokoh yang ikut mengawal asosiasi dosen ini di antaranya adalah K.H. Said Aqil Siradj, M.A., Ketua Umum PBNU sebagai Ketua Majelis Penasihat, Drs. H. Akhmad Muqowam, Ketum PB IKA-PMII sebagai Ketua Majelis Pertimbangan, dan Prof. Dr. Nur Syam, mantan Sekjen Kemenag RI sebagai Ketua Majlis Pakar. Selain itu beberapa ilmuwan di luar negeri juga turut mendukung di majelis tersebut di antaranya: Prof. Dr. Sumanto Al Qurtuby (King Fahd University), Prof. Dr. Shalahudin Kafrawi, Ph.D. (USA), dan Prof. Dr. Nadirsyah Hosen, Ph.D (Monash University, Australia).
Menurut ketua panitia pelaksana kegiatan, Dr. Muhammad Faisal, kegiatan peluncuran sekaligus Rakernas I ADP ini bakal dihelat pada 26-28 Agustus 2021 secara hibrid, memadukan kegiatan luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). “Kegiatan luring dipusatkan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang akan dihadiri secara terbatas (maksimal 20 orang) dan selebihnya peserta mengikuti melalui platform digital yang diikuti sekitar 2.500 peserta se-Indonesia,” terang Faisal.
Di samping itu, ADP diharapkan bisa mengawal pengembangan serta penguatan jejaring akademik-kepemimpinan untuk memperkokoh Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU), distribusi program beasiswa S-2 dan S-3 yang adil dan merata serta langkah afirmatif khususnya bagi dosen yang berasal dari perguruan tinggi yang berkembang, terbentuknya jejaring kajian, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat di kalangan dosen dan lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU). ADP mendorong pemerintah untuk menginisiasi dan mereplikasi program studi vokasional yang berorientasi pemenuhan tuntutan pasar kerja global.
Kepengurusan ADP ini dipimpin oleh Ketua Umum Prof. H. Abdurrahman Mas'ud, M.A., Ph.D. dan Sekretaris Umum dijabat oleh Dr. A. Luthfi Hamdi. Masa kepengurusan ADP ini berlangsung hingga empat tahun ke depan. Pengurus ADP tidak hanya terdiri atas dosen yang tersebar di pelbagai perguruan tinggi di Indonesia baik swasta maupun negeri (PTN/PTS/PTKI/PTKIN), namun juga berasal dari perguruan tinggi di luar negeri seperti King Fahd University hingga Monash University.
Tokoh-tokoh yang ikut mengawal asosiasi dosen ini di antaranya adalah K.H. Said Aqil Siradj, M.A., Ketua Umum PBNU sebagai Ketua Majelis Penasihat, Drs. H. Akhmad Muqowam, Ketum PB IKA-PMII sebagai Ketua Majelis Pertimbangan, dan Prof. Dr. Nur Syam, mantan Sekjen Kemenag RI sebagai Ketua Majlis Pakar. Selain itu beberapa ilmuwan di luar negeri juga turut mendukung di majelis tersebut di antaranya: Prof. Dr. Sumanto Al Qurtuby (King Fahd University), Prof. Dr. Shalahudin Kafrawi, Ph.D. (USA), dan Prof. Dr. Nadirsyah Hosen, Ph.D (Monash University, Australia).
Menurut ketua panitia pelaksana kegiatan, Dr. Muhammad Faisal, kegiatan peluncuran sekaligus Rakernas I ADP ini bakal dihelat pada 26-28 Agustus 2021 secara hibrid, memadukan kegiatan luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring). “Kegiatan luring dipusatkan di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang akan dihadiri secara terbatas (maksimal 20 orang) dan selebihnya peserta mengikuti melalui platform digital yang diikuti sekitar 2.500 peserta se-Indonesia,” terang Faisal.
(mpw)
tulis komentar anda