Miris, Mendikbudristek: Intimidasi dan Korupsi Masih Jadi Momok Penyaluran Dana BOS

Jum'at, 27 Agustus 2021 - 13:20 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim. Foto/Neneng Zubaidah
JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ( Mendikbudristek ) Nadiem Anwar Makarim mengatakan dalam kunjungannya keliling sekolah di Indonesia dia banyak mendapat keluhan dari kepala sekolah dan satuan pendidikan atas beragam intimidasi dari oknum tertentu ketika melakukan pembelanjaan memakai dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Menurut Nadiem, biasanya intimidasi dari oknum tertentu ini dilakukan dengan mencari-cari kesalahan kepala sekolah atau satuan pendidikan yang melakukan pembelanjaan dana BOS melalui sistem offline. Oknum-oknum inipun akan mencari kesalahan sekolah yang berbelanja dengan cara atau metode administrasi yang salah.





"Ini menjadi isu yang sangat besar dimana banyak sekali kepala sekolah yang tidak punya kepercayaan diri untuk melaksanakan pengadaan bagi kebutuhan sekolahnya," katanyaMendikbudristek di Jakarta, Jumat (27/8/2021).

Menurut mantan petinggi Gojek ini, karena isu administrasi ini maka kepala sekolah pun sangat terbebani dengan perannya membelanjakan dana BOS. Walaupun sebenarnya, ucap Nadiem, peran ini penting sekali untuk memberikan pelayanan pendidikan terbaik bagi peserta didiknya.

Di sisi lain, ungkap Nadiem, harus diakui juga bahwa ada berbagai macam isu korupsi dana BOS yang terjadi di lapangan. Menurut dia, kasus-kasus seperti ini bisa dihindari jika penggunaan dana BOS ini dilakukan secara online dan transparan melalui platform digital.



"Jadi inilah alasan kenapa baik dari rasa keamanan kepala sekolah dan juga untuk menghindari kegiatan yang tidak baik kita harus memindahkan anggaran dana BOS ini ke platform online dimana semuanya transparan dan 100% akuntabel," jelasnya.

Salah satu caranya yakni Kemendikbudristek pun meluncurkan Sistem informasi Pengadaan Sekolah (SIPLAH). Manfaat dari sistem ini salah satunya adalah adanya tata kelola keuangan yang baik. Dimana semua transaksi didokumentasi secara elektronik dan adanya efisiensi anggaran karena ada tingkatan harga yang lebih rendah dari beragam penyedia.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More