Peneliti UI Raih Pendanaan Riset Fisika Medis Rp500 Juta dari Badan Atom Dunia
Sabtu, 25 September 2021 - 10:32 WIB

Universitas Indonesia (UI). Foto/Dok/Humas UI
JAKARTA - Dosen peneliti dari Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Universitas Indonesia ( FMIPA UI ) Lukmanda Evan Lubis terpilih sebagai salah seorang penerima pendanaan penelitian fisika medis senilai €32000 atau setara dengan Rp500 juta dari International Atomic Energy Agency (IAEA).
Hal itu diumumkan secara resmi oleh badan atom dunia yang berkantor pusat di Wina, Austria itu melalui surat dari Department of Nuclear Sciences & Applications, IAEA, pada 9 September 2021.
Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan Pendeteksi Alkohol pada Parfum, Ini Cara Kerjanya
Tim peneliti Departemen Fisika FMIPA UI tersebut terdiri 4 orang, yaitu, Lukmanda Evan Lubis, Guru Besar FMIPA UI Prof. Dr. Djarwani S. Soejoko, serta 2 orang fisikawan medik yang juga alumni S2 Fisika FMIPA UI Indah Lestariningsih (bekerja di RSUD Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat) dan M. Roslan Abdul Gani (bekerja di RS Kanker Dharmais, Jakarta).
Proposal proyek penelitian yang mereka ajukan berjudul “Establishing Guidelines and Recommendations for Solid State Dosimetry in Diagnostic and Interventional Radiology”.
Hal itu diumumkan secara resmi oleh badan atom dunia yang berkantor pusat di Wina, Austria itu melalui surat dari Department of Nuclear Sciences & Applications, IAEA, pada 9 September 2021.
Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan Pendeteksi Alkohol pada Parfum, Ini Cara Kerjanya
Tim peneliti Departemen Fisika FMIPA UI tersebut terdiri 4 orang, yaitu, Lukmanda Evan Lubis, Guru Besar FMIPA UI Prof. Dr. Djarwani S. Soejoko, serta 2 orang fisikawan medik yang juga alumni S2 Fisika FMIPA UI Indah Lestariningsih (bekerja di RSUD Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat) dan M. Roslan Abdul Gani (bekerja di RS Kanker Dharmais, Jakarta).
Proposal proyek penelitian yang mereka ajukan berjudul “Establishing Guidelines and Recommendations for Solid State Dosimetry in Diagnostic and Interventional Radiology”.
Lihat Juga :