FTI UII Olah Limbah Masker Jadi Bahan Bakar Minyak
Sabtu, 25 September 2021 - 12:13 WIB
Pada tahap awal, limbah masker harus dipisahkan dari jenis sampah lainnya. Sebelum diproses, limbah masker didesinfeksi untuk menghilangkan virus atau bakteri yang menempel pada masker. Proses ini dilakukan dengan penyemprotan disinfektan ke limbah masker. Limbah masker kemudian diproses di dalam tabung reaktor pirolisis.
"Proses pirolisis dipanaskan tanpa adanya oksigen dan akan kita peroleh bahan bakar cair,” terangnya.
Guntur Marthabaya menambahkan hasil dari pirolisis masker mempunyai kandungan kimia yang didapatkan dari komponen penyusunnya yang hampir sama dengan senyawa hidro karbon yang banyak terdapat di dalam bahan bakar minyak.
“Kita sudah melakukan analisis di laboratorium tentang kandungan senyawanya setara dengan kandungan minyak tanah," jelasnya.
Saat ini tabung reaktor pirolisis yang digunakan mempunyai volume 5 liter dan mampu menampung limbah masker sebanyak 1 kilogram. Sedangkan nilai konversi sekitar 50 hingga 60 persen, artinya satu kilogram masker bisa didapatkan 500 hingga 600 mililiter bio oil.
“Saat ini sedang dikembangkan tabung pirolisis yang menggunakan supply panas dari kompor gas untuk menghemat biaya,” tambahnya.
"Proses pirolisis dipanaskan tanpa adanya oksigen dan akan kita peroleh bahan bakar cair,” terangnya.
Guntur Marthabaya menambahkan hasil dari pirolisis masker mempunyai kandungan kimia yang didapatkan dari komponen penyusunnya yang hampir sama dengan senyawa hidro karbon yang banyak terdapat di dalam bahan bakar minyak.
“Kita sudah melakukan analisis di laboratorium tentang kandungan senyawanya setara dengan kandungan minyak tanah," jelasnya.
Saat ini tabung reaktor pirolisis yang digunakan mempunyai volume 5 liter dan mampu menampung limbah masker sebanyak 1 kilogram. Sedangkan nilai konversi sekitar 50 hingga 60 persen, artinya satu kilogram masker bisa didapatkan 500 hingga 600 mililiter bio oil.
“Saat ini sedang dikembangkan tabung pirolisis yang menggunakan supply panas dari kompor gas untuk menghemat biaya,” tambahnya.
(mpw)
tulis komentar anda