Momen Wisudawan ITS yang Foto di Makam Ayahnya Viral, Ini Kisahnya
Sabtu, 16 Oktober 2021 - 14:31 WIB
“Seperti ada malaikat lewat, pernyataan tersebut sungguh terwujud bahkan di kampus yang sama dengan ayah,” tutur Shabrina bangga.
Pilihannya berkuliah di ITS bukan semata-mata karena ingin mengikuti jejak sang ayah yang merupakan lulusan program Magister (S-2) di Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS.
“Memang sejak awal sudah tertarik dengan departemen pilihan saya dan saya rasa ITS memang tempat yang tepat,” ungkapnya.
Shabrina menambahkan, masa perkuliahannya di ITS dimulai sejak 2017 hingga lulus saat ini juga tak luput dari jatuh bangun seperti mahasiswa pada umumnya. Mulai dari tugas yang berat hingga raihan nilai yang terkadang tidak sesuai ekspektasi.
Beruntung dirinya mampu menyelesaikan masa studinya dengan dukungan keluarga dan lingkungan yang suportif. “Berani memulai sesuatu artinya berani bertanggung jawab hingga akhir,” tegasnya.
Sulung dari tiga bersaudara ini mengatakan bahwa tekad utamanya menyelesaikan studi sarjana (S-1) ialah keinginannya untuk meringankan beban sang ibu yang sudah tujuh tahun menjadi tulang punggung keluarga.
“Semoga pencapain ini dapat mengisi ruang bangga di hati mama,” harap gadis kelahiran 1999 ini.
Peran almarhum ayah yang sempat mengisi 14 tahun kehidupannya juga tak kalah penting. Shabrina selalu teringat akan motivasi almarhum ayahnya yang selalu mengatakan bila sang ayah saja bisa, pasti dirinya juga mampu melewati hal itu.
“Papa saja bisa menyelesaikan pendidikan hingga S-2, maka saya juga harus bisa menyelesaikan pendidikan S-1 ini,” tandas Shabrina meyakinkan dirinya.
Lebih dalam, Shabrina juga membagikan satu pesan almarhum ayahnya yang masih teringat hingga kini yaitu ‘Don’t stop learning’. Moto yang selalu dipegangnya ini pun sukses mengantarkan dirinya meraih gelar S-1.
Pilihannya berkuliah di ITS bukan semata-mata karena ingin mengikuti jejak sang ayah yang merupakan lulusan program Magister (S-2) di Magister Manajemen Teknologi (MMT) ITS.
“Memang sejak awal sudah tertarik dengan departemen pilihan saya dan saya rasa ITS memang tempat yang tepat,” ungkapnya.
Shabrina menambahkan, masa perkuliahannya di ITS dimulai sejak 2017 hingga lulus saat ini juga tak luput dari jatuh bangun seperti mahasiswa pada umumnya. Mulai dari tugas yang berat hingga raihan nilai yang terkadang tidak sesuai ekspektasi.
Beruntung dirinya mampu menyelesaikan masa studinya dengan dukungan keluarga dan lingkungan yang suportif. “Berani memulai sesuatu artinya berani bertanggung jawab hingga akhir,” tegasnya.
Sulung dari tiga bersaudara ini mengatakan bahwa tekad utamanya menyelesaikan studi sarjana (S-1) ialah keinginannya untuk meringankan beban sang ibu yang sudah tujuh tahun menjadi tulang punggung keluarga.
“Semoga pencapain ini dapat mengisi ruang bangga di hati mama,” harap gadis kelahiran 1999 ini.
Peran almarhum ayah yang sempat mengisi 14 tahun kehidupannya juga tak kalah penting. Shabrina selalu teringat akan motivasi almarhum ayahnya yang selalu mengatakan bila sang ayah saja bisa, pasti dirinya juga mampu melewati hal itu.
“Papa saja bisa menyelesaikan pendidikan hingga S-2, maka saya juga harus bisa menyelesaikan pendidikan S-1 ini,” tandas Shabrina meyakinkan dirinya.
Lebih dalam, Shabrina juga membagikan satu pesan almarhum ayahnya yang masih teringat hingga kini yaitu ‘Don’t stop learning’. Moto yang selalu dipegangnya ini pun sukses mengantarkan dirinya meraih gelar S-1.
tulis komentar anda