Tingkatkan Kompetensi Siswa, Kemenag Gelar AKMI di 12.809 Madrasah Ibtidaiyah
Senin, 08 November 2021 - 17:05 WIB
Dhani menambahkan, AKMI dilaksanakan berbasis komputer, dengan dua moda yakni secara online penuh (siswa mengerjakan soal secara online langsung pada server pusat) dan secara semi online (siswa mengerjakan soal secara offline pada server madrasah, selanjutnya jawaban siswa dikirim oleh operator madrasah secara online ke server pusat).
"Infrastruktur teknologi yang digunakan dalam penyelenggaraan AKMI adalah multi-stage test (MST), teknologi berbasis artificial Intelligence untuk mendeteksi kompetensi siswa secara cermat. Siswa dapat mengerjakan soal AKMI menggunakan piranti computer, laptop, tablet, maupun gawai (handphone android)," kata Dirjen Pendis.
"Satuan pendidikan MI yang melaksanakan AKMI Tahun 2021 sebanyak 12.809 madrasah atau sebanyak 350.135 siswa yang tersebar di 34 provinsi. Jumlah tersebut merupakan 50 persen dari seluruh jumlah MI di Indonesia," sambungnya.
Sedangkan 50 persen MI lainnya, lanjut Ali Ramdhani, dijadikan sebagai kelompok kontrol dalam mengetahui evaluasi dampak program AKMI dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi siswa madrasah.
"Sasaran AKMI Tahun 2021 adalah siswa kelas 5 (lima) pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) semester ganjil, untuk mengukur kompetensi siswa sebagai hasil belajar siswa kelas 4 (empat) Madrasah Ibtidaiyah," ujarnya.
"Hasil AKMI dijadikan referensi dalam mengintervensi perbaikan pembelajaran maupun intervensi kebijakan lainnya, termasuk kebijakan penguatan moderasi beragama dan karakter sosial budaya siswa madrasah," tandas Ali Ramdhani.
Dari MI Al-Hamid, Menag dan rombongan menuju ke MI Yusufiyah, di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Kehadiran Menag disambut Ketua Yayasan Yusufiyah Ahmad Mahrus, sesepuh Lubang Buaya KH Abi Muhammad Sakrim dan Kepala Madrasah Yusufiyah Siti Muawanah.
Menag juga meninjau pelaksanaan AKMI di MI Yusufiyah yang berlangsung dengan mematuhi protokol kesehatan. Kunjungan ini ditutup dengan silaturahmi dan menyerahkan bantuan perangkat CBT MI kepada Kepala Madrasah Yusufiyah Siti Muawanah.
"Infrastruktur teknologi yang digunakan dalam penyelenggaraan AKMI adalah multi-stage test (MST), teknologi berbasis artificial Intelligence untuk mendeteksi kompetensi siswa secara cermat. Siswa dapat mengerjakan soal AKMI menggunakan piranti computer, laptop, tablet, maupun gawai (handphone android)," kata Dirjen Pendis.
"Satuan pendidikan MI yang melaksanakan AKMI Tahun 2021 sebanyak 12.809 madrasah atau sebanyak 350.135 siswa yang tersebar di 34 provinsi. Jumlah tersebut merupakan 50 persen dari seluruh jumlah MI di Indonesia," sambungnya.
Sedangkan 50 persen MI lainnya, lanjut Ali Ramdhani, dijadikan sebagai kelompok kontrol dalam mengetahui evaluasi dampak program AKMI dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran dalam rangka peningkatan kompetensi siswa madrasah.
"Sasaran AKMI Tahun 2021 adalah siswa kelas 5 (lima) pada jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) semester ganjil, untuk mengukur kompetensi siswa sebagai hasil belajar siswa kelas 4 (empat) Madrasah Ibtidaiyah," ujarnya.
"Hasil AKMI dijadikan referensi dalam mengintervensi perbaikan pembelajaran maupun intervensi kebijakan lainnya, termasuk kebijakan penguatan moderasi beragama dan karakter sosial budaya siswa madrasah," tandas Ali Ramdhani.
Dari MI Al-Hamid, Menag dan rombongan menuju ke MI Yusufiyah, di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Kehadiran Menag disambut Ketua Yayasan Yusufiyah Ahmad Mahrus, sesepuh Lubang Buaya KH Abi Muhammad Sakrim dan Kepala Madrasah Yusufiyah Siti Muawanah.
Menag juga meninjau pelaksanaan AKMI di MI Yusufiyah yang berlangsung dengan mematuhi protokol kesehatan. Kunjungan ini ditutup dengan silaturahmi dan menyerahkan bantuan perangkat CBT MI kepada Kepala Madrasah Yusufiyah Siti Muawanah.
(mpw)
tulis komentar anda