6 Alumni Jadi Dubes Baru, IKA Unpad Perkuat Jejaring Internasional
Kamis, 25 November 2021 - 11:51 WIB
Sementara itu, Bebeb AK Djundjunan yang mendapat amanah sebagai Dubes RI untuk Republik Yunani mengungkapkan, untuk melanjutkan program internasionalisasi Unpad masih harus terus berusaha agar tidak tertinggal dengan yang lain.
Pasalnya, saat ini dan ke depan keterjangkauan secara globa menjadi keharusan sehingga hubungan dengan alumni dan pendataan alumni harus diperkuat. “Isu gobal itu sangat penting. Hanya saja jangkauan kita kurang,” ujar dia.
Untuk menuju tahap internasionalisasi, kata dia, ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Di antaranya bisa melalui platform digital agar exposure internasionalnya bertambah, termasuk dalam pendataan alumni. “Kita perlu ABCD; alumni bring collaboration and development,” ujarnya.
Sementara itu, Tatang Budie Utama Razak yang ditunjuk menjadi Dubes RI untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis mengungkapkan, saat ini adalah waktunya untuk memanfaatkan kompetensi-kompetensi yang dimiliki setiap individu dari alumni.
Selain itu, penting juga untuk menyatukan alumni di mana pun berada agar kemudian memberikan kontribusi bagi kampus. “Kontribusi ini bisa berupa materil maupun nonmaterial,” ujar dia.
Tatang juga berharap, ke depan forum diskusi seperti ini bisa juga dilakukan tidak hanya dengan para dubes tetapi juga dengan alumni lain yang berkarir di swasta.
Pada diskusi yang digelar atas inisiatif IKA Unpad tersebut, selain para dubes yang baru ditunjuk, juga dihadiri oleh sejumlah dubes alumni Unpad yang sedang bertugas di sejumlah negara. Tadi malam, tampak hadir Dubes RI untuk Belanda Mayerfas dan Duta Besar RI untuk Serbia dan Montenegro, Mochammad Widya Chandra Yudha serta Sekjen Kementerian Luar Negeri Cecep Herawan.
Pada kesempatan tersebut, Cecep mengungkapkan bahwa banyak alumni Unpad yang bertugas sebagai dubes. Itu menunjukkan bahwa alumni Unpad sangat potensial di pemerintahan, tidak hanya di Kementerian Luar Negeri, tetapi juga di kementerian lain.
Pasalnya, saat ini dan ke depan keterjangkauan secara globa menjadi keharusan sehingga hubungan dengan alumni dan pendataan alumni harus diperkuat. “Isu gobal itu sangat penting. Hanya saja jangkauan kita kurang,” ujar dia.
Untuk menuju tahap internasionalisasi, kata dia, ada beberapa hal yang harus diperbaiki. Di antaranya bisa melalui platform digital agar exposure internasionalnya bertambah, termasuk dalam pendataan alumni. “Kita perlu ABCD; alumni bring collaboration and development,” ujarnya.
Sementara itu, Tatang Budie Utama Razak yang ditunjuk menjadi Dubes RI untuk Republik Kolombia merangkap Antigua dan Barbuda, Barbados dan Federasi Saint Kitts dan Nevis mengungkapkan, saat ini adalah waktunya untuk memanfaatkan kompetensi-kompetensi yang dimiliki setiap individu dari alumni.
Selain itu, penting juga untuk menyatukan alumni di mana pun berada agar kemudian memberikan kontribusi bagi kampus. “Kontribusi ini bisa berupa materil maupun nonmaterial,” ujar dia.
Tatang juga berharap, ke depan forum diskusi seperti ini bisa juga dilakukan tidak hanya dengan para dubes tetapi juga dengan alumni lain yang berkarir di swasta.
Pada diskusi yang digelar atas inisiatif IKA Unpad tersebut, selain para dubes yang baru ditunjuk, juga dihadiri oleh sejumlah dubes alumni Unpad yang sedang bertugas di sejumlah negara. Tadi malam, tampak hadir Dubes RI untuk Belanda Mayerfas dan Duta Besar RI untuk Serbia dan Montenegro, Mochammad Widya Chandra Yudha serta Sekjen Kementerian Luar Negeri Cecep Herawan.
Pada kesempatan tersebut, Cecep mengungkapkan bahwa banyak alumni Unpad yang bertugas sebagai dubes. Itu menunjukkan bahwa alumni Unpad sangat potensial di pemerintahan, tidak hanya di Kementerian Luar Negeri, tetapi juga di kementerian lain.
(mpw)
tulis komentar anda