Riset UGM: Kolesterol akan Turun dengan Konsumsi Daun Herbal Ini
Senin, 29 November 2021 - 17:35 WIB
Menurut kajian literatur yang dilakukan oleh Shafira dkk, senyawa dalam daun kirinyuh yang dapat menurunkan kolesterol adalah senyawa flavonoid. Flavonoid dinilai dapat menghambat aktivitas enzim HMGCR, yang mana enzim ini berperan penting dalam produksi kolesterol dalam tubuh. Apabila enzim tersebut dihambat aktivitasnya, enzim HMGCR akan mengurangi produksi kolesterol dalam tubuh.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Shafira dkk. berlanjut dengan memformulasikan kirinyuh dalam sediaan nanopartikel ekstrak yang kemudian diuji efektivitasnya dalam menurunkan kolesterol pada tikus yang mengalami hiperkolesterol. Hasilnya, pemberian nanopartikel ekstrak daun kirinyuh dapat menurunkan kadar kolesterol pada tikus secara signifikan.
“Salah satu keunggulan yang ditawarkan dari inovasi ini yaitu penggunaan kearifan lokal daun kirinyuh yang diambil dari Imogiri, Kabupaten Bantul. Daun ini merupakan gulma yang ada di area sekitar sawah dan dapat mengganggu tanaman lain. Jika tidak mengetahui khasiat dari tanaman ini, tentu saja akan dibuang begitu saja. Jadi, pemanfaatan daun kirinyuh sebagai sediaan nanopartikel ekstrak tentu akan membantu mengurangi gulma yang merugikan tersebut,” ucap Shafira.
Penelitian ini diharapkan mampu dikembangkan lebih lanjut pada masa yang akan datang dengan melakukan uji klinis. Selain itu, inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk terciptanya obat herbal terstandarisasi penurun kolesterol yang lebih aman, tidak menimbulkan banyak efek samping, dan terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tersebut, penelitian yang dilakukan oleh Shafira dkk. berlanjut dengan memformulasikan kirinyuh dalam sediaan nanopartikel ekstrak yang kemudian diuji efektivitasnya dalam menurunkan kolesterol pada tikus yang mengalami hiperkolesterol. Hasilnya, pemberian nanopartikel ekstrak daun kirinyuh dapat menurunkan kadar kolesterol pada tikus secara signifikan.
“Salah satu keunggulan yang ditawarkan dari inovasi ini yaitu penggunaan kearifan lokal daun kirinyuh yang diambil dari Imogiri, Kabupaten Bantul. Daun ini merupakan gulma yang ada di area sekitar sawah dan dapat mengganggu tanaman lain. Jika tidak mengetahui khasiat dari tanaman ini, tentu saja akan dibuang begitu saja. Jadi, pemanfaatan daun kirinyuh sebagai sediaan nanopartikel ekstrak tentu akan membantu mengurangi gulma yang merugikan tersebut,” ucap Shafira.
Penelitian ini diharapkan mampu dikembangkan lebih lanjut pada masa yang akan datang dengan melakukan uji klinis. Selain itu, inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk terciptanya obat herbal terstandarisasi penurun kolesterol yang lebih aman, tidak menimbulkan banyak efek samping, dan terbukti efektif dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
(mpw)
tulis komentar anda